tag:blogger.com,1999:blog-67881155756599573892024-02-08T08:23:34.394-08:00myblog :Dmybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.comBlogger26125tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-85003141460059324182012-07-10T06:49:00.001-07:002012-07-10T06:49:17.296-07:00BAB 1PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RITEL
1.GAMBARAN UMUM TENTANG RITEL
Pengertian Retail
Retail adalah penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen.
Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu " Retailer" yang berarti " Memotong menjadi kecil kecil" (Risch, 1991 ). Sedangkan menurut Gilbert (2003) Retail adalah Semua usaha bisnis yang secara langsung mengarahkan kemampuan pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi
Dalam kamus Bahasa Inggris - Indonesia, Retail bisa juga di artikan sebagai "Eceran"
Pengertian Retailing adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan
Pengertian Retailer adalah semua organisasi bisnis yang memperoleh lebuh dari setengah hasil penjualannya dari retailing ( lucas, bush dan Gresham, 1994)
Klasifikasi Retail
Menurut Pintel dan Diamond (1971), Retail dapat di klasifikasikan dalam banyak cara, sebagai contoh Retail dapat di kelompokkan sesuai dengan aktivitas penjualan barang berdasarkan sbb :
• Retail Kecil
Bisnis Retail kecil di gambarkan sebagai retailer yang berpenghasilan di bawah $500 pertahun. Pemilik retail pada umumnya bertanggung jawab penuh terhadap seluruh penjualan dan manajemen. Biasanya kebanyakan pemilik toko pada bisnis retail kecil ini dimiliki oleh secara individu (Individual Proprietorship)
• Retail Besar
Pada saat ini industri Retail di kuasai oleh organisasi besar, organisasi tersebut meliputi : Departemen Store - Chain organization (organisasi berantai), Supermarket, Catalog Store, Warehouse, Outlet dan Online Store (Toko Online ). Departemen Store merupakan salah satu dari retailer besar dimana menawarkan berbagai macam jenis produk / barang, tingkat harga dan kenyamanan dalam berbelanja.
Saluran Pemasaran Ritail
Yang membedakan Retail Multilevel & Retail Konvensional adalah strategi pemasarannya, strategi strategi yang di implementasikan tujuannya adalah, tidak lebih tidak kurang yaitu menyediakan produk yang diproduksi dari pabrik kepada konsumen akhir. Strategi yang diaplikasikan oleh Retail konvensional adalah melalui media iklan secara gencar melalui media massa / radio / televisi. untuk mempromosikan produknya, oleh sebab panjangnya proses distribusi yang dilaluinya.
Strategi yang diaplikasikan oleh Retail Multilevel adalah melalui individu per individu, yang dimana testimoni / positive word of mouth menjadi media promosi utama Retail Multilevel, terkadang media media lain juga digunakan, tetapi hal cara promosi yang paling utama tetap melalui individu individu yang dissupport secara penuh oleh perusahaan ; dapat melalui sampling produk, seminar / berpromosi pada komunitas komunitas besar dan lain lain. Kedua jenis retail diatas sama sama memiliki strategi pemasaran yang baik,
Memilih Saluran Distribusi
Perusahaan harus mengetahui apa kemauan dan kebutuhan konsumen serta mengetahui cara yang paling tepat untuk meraihnya. Perusahaan disini harus memiliki orientasi pasar
Ada bebepa yang perlu dijadikan pertimbangan :
1.Tujuan Organisasi, kapabilitas serta sumber daya. Perusahaan yang meiliki produk mix banyak harus sedekat mungkin dengan end usernya dll.
2.Karakteristik Pasar, geografi semakin jauh jarak maka dibutuhkan perantara yang banyak juga, ukuran pasara, perilaku konsumenya dll.
3. Attribut Produk , apa perlu service apa nggak, penyimpanan, ukuran produk , kompleksitas dll.
4.Pengaruh lingkungan , seperti tingkat persaingan, teknologi dll Competitio, teknologi dll. Ada tiga tipe startegi distribusi yang bisa kita gunakan :
• Distribusi Intensive
Digunakan untuk produk-produk convenience, dimana produk/ barang perlu tersedia dimana saja (tersebar luas) serta tungkat utilitasnya tinggi (high replacement). Disini perusahaan memandang ketersediaan sebagai faktor utama yang mempengaruhi sales. Strategi ini berarti perusahaan melakukan stocking produk di sebanyak mungkin. Sebagai contoh adalah soft drink, gum, permen, dll. Produk-produk itu di jual di toko grosir, pompa bensin sampai warung sebelah rumah.
• Distribusi Selektif
Sering dipakai untuk produk-produk yang termasuk katagori shopping product, ketika konsumen menghbiskan waktu, membandingkan serta memiliki preferrensi tgertentu tgerhadap merk. Service terhadap konsumen dianggap sangat perlu. Melalui selektif distribusi, maka perusahaan menyediakan lebih dari satu, tetapi tidak banyak distribusor. Beberapa merkTelevisi, furniuture serta small appliance didistribusikan dengan cara ini..
• Distribusi Eklusif
Digunakan untuk produk-produk yang termasuk dalam katagori specialty product, dimana koinsumen memiliki preferensi merk yang kuat, frekuensi poembelian produk jarang serta membutuhkan service tambahan. Dengan cara ini perusahaan memiliki diustributor yang terbagats serta masing-masing memiliki hak ekslusif untuk mendistriubuysikan proiduk perrusahaan di wilayahnya masing-masing. Bias digunaka untuk poroduk-poroduk mobil, pakain ekslusif..
2. PROSES PERENCANAAN DAN MANAJEMEN RITAIL
Dalam memilih retail store, pembeli mempertimbangkan banyak hal. Faktor yang diperhatikan adalah yang berkaitan dengan kebutuhan ekonominya. Di lain pihak kebutuhan emosional (seperti gengsi) juga kadangkala mempengaruhi pilihannya. Faktor-faktor ekonomi yang relevan dalam memilih retail store antara lain meliputi:
• Harga.
Ada retail store yang memasang harga mati seperti supermarket dan departement store) dan ada pula yang menetapkan harga fleksibel atau dapat ditawar (seperti discount store).
• Kemudahan
Kemudahan parkir, bisa cepat pergi setelah membayar, dan mudah mencari barang yang diinginkan (meliputi proses menemukan, membandingkan, dan memilih).
• Kualitas produk yang ditawarkan.
• Bantuan wiraniaga.
Apakah harus swalayan, membantu ecara pasif, atau membantu secara aktif.
• Reputasi
Kejujuran dan kewajaran dalam jual beli
• Nilai yang ditawarkan
Yaitu perbedaan total customer value dan total customer cost. Total customer value adalah sekumpulan manfaat yang diharapkan pelanggan dari produk dan jasa, meliputi product value (misalnya keandalan, daya tahan/keawetan, unjuk
kerja), service value (penyerahan barang, pelatihan, instalasi, perawatan, reparasi), personnel value (kompeten, responsif, empati, dapat dipercaya), dan image value (citra perusahaan). Sedangkan total customer cost terdiri dari harga yang dibayarkan,
biaya waktu, biaya tenaga, dan biaya psikis.
• Jasa-jasa khusus yang ditawarkan.
Pengiriman barang gratis, pembelian kredit dan bisa mengembalikan atau menukar barang yang sudah dibeli.
Proses Pembuatan Rencana
1. Menetapkan tugas dan tujuan
Antara tugas dan tujuan tidak dapat dipisahkan, suatu rencana tidak dapat difrmulir tanpa ditetapkan terlebih dahulu apa yang menjadi tugas dan tujuannya. Tugas diartikan sebagai apa yang harus dilakukan, sedang tujuan yaitu suatu atau nilai yang akan diperoleh.
2. Observasi dan analisa
Menentukan factor-faktor apa yang dapat mempermudah dalam pencapaian tujuan (Observasi) bila sudah diketahui dan terkumpul, maka dilakukan analisa terhadapnya untuk ditentukan mana yang digunakan.
3. Mengadakan kemungkinan-kemungkinan
Faktor yang tersedia memberikan perencanaan membuat beberapa kemungkinan dalam pencapaian tujuan. Dimana kemungkinan yang telah diperoleh dapat diurut atas dasar tertentu, misalnya lamanya penyelesian, besarbya biaya yang dibutuhkan efisiensi dan efektivitas dan lain sebagainya.
4. Membuat sintesa
Sintesa yaitu alternatif yang akan dipilih dari kemungkinan-kemungkinan yang ada dengan cara mengawinkan sitesa dari kemungkinan-kemungkinan tersebut. Kemungkinan-kemungkinan yang ada mempunyai kelemahan-kelemahan.
Management Bay Objective ( MBO )
Pertama kali diperkenalkan oleh Peter Drucker dalam bukunya The Practice of Management pada tahun 1954. Management by objective dapat juga disebut sebagai manajemen berdasarkan sasaran, manajemen berdasarkan hasil (Management by Result), Goals management, Work planning and review dan lain sebagainya yang pada intinya sama.
Management by objective menekankan pada pentingnya peranan tujuan dalam perencanaan yang efektif, dengan menetapkan prosedur pencapaian baik yang formal maupun informal, pertama dengan menetapkan tujuan yang akan dicapai dilanjutkan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan sampai selesai baru diadakan peninjauan kembali atas pekerjaan yang telah dilakukan. Kegiatan MBO singkatan dari management by objective yaitu proses partisipasi yang melibatkan bawahan dan para manajer dalam setiap tingkatan organisasi yang dirumuskan dengan bentuk misi atau sasaran, yang dapat diukur dimana penggunaan ukuran ini sebagai pedoman bagi pengoperasian satuan kerja.
Sistem Management By Objective Yang Efektif
1. Adanya komitmen para manajer tujuan pribadi dan organisasi, sehingga dia harus berjumpa dengan bawahannya untuk memberikan penetapan tujuan dan menilainya.
2. Penetapan tujuan manajemen puncak yang dinyatakan dalam nilai tertentu yang dapat diukur, sehingga antara manajer dan bawahan mempunyai gagasan yang jelas tentang apa yang diharapkan oleh manajemen puncak, sehingga dapat diketahui antara individu dengan tujuan organisasi secara keseluruhan.
3. Tujuan perseorangan, dimana antara manajer dan bawahan harus merumuskan tujuan bersama dan tanggung jawab terhadap bagiannya secara jelas guna memahami tentang apa yang akan dicapai.
4. Perlunya partisipasi semua pihak, dimana semakin besar partisipasi dari semua anggota, maka semakin besar tujuan yang akan tercapai.
5. Otonomi dan implementasi rencana, disini bawahan dan manajer bebas untuk mengembangkan dan mengimplementasikan program-program pencapaian tujuannya.
6. Peninjauan kembali prestasi yang dilakukan secara periodik terhadap kemajuan tujuan.
Kebaikan dan Kelemahan MBO
Kebaikan : Kelemahan :
1. Mengetahui apa yang diharap-harapkan dari organisasi.
2. Membantu manajer membuat tujuan dan sasaran.
3. Memperbaiki komunikasi vertikal antara manajer dengan bawahan
4. Membuat proses evaluasi.
1. Kelemahan yang melekat pada proses MBO, dalam konsumsi waktu dan biaya yang besar.
2. Dalam hal pengembangan dan implementasi program-program MBO.
Unsur-unsur Efektivitas MBO :
1. Agar MBO sukses maka manajer harus memahami dan mempunyai trampilan secara mengetahui kemanfaatan dan kegunaan dari MBO.
2. Tujuan merupakan hal yang realistis dan mudah dipahami oleh siapapun juga, sehingga tujuan ini sering digunakan untuk mengevaluasi prestasi kerja dari manajer, apakah dia berhasil dalam tugasnya atau gagal.
3. Top manajer harus menjaga sistem MBO ini tetap hidup dan berfungsi sebagaimana mestinya.
4. Tanpa partisipasi semua pihak tidaklah mungkin program MBO ini berjalan, maka semua pihak harus mengetahui posisinya dalam hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai, umpan balik terhadapnya sangat berguna. Bentuk-bentuk Pembuatan Keputusan ( Decision Making ) Pembuatan keputusan yaitu proses serangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam penyelesaian suatu masalah. Pembuatan keputusan ini dilakukan oleh setiap jabatan dalam organisasi. Manajer akan membantu keputusan yang berbeda dalam situasi dan kondisi yang berbeda pula. Bentuk keputusan ini bisa berupa keputusan yang diprogram (Programmed decisions) atau tidak, bisa juga dibedakan antara keputusan yang dibuat di bawah kondisi kepastian, resiko dan ketidak pastian. Keputusan terprogram yaitu keputusan yang dibuat menurut kebiasaan, aturan atau prosedur yang terjadi secara rutin dan berulang-ulang. Contoh : penetapan gaji pegawai, prosedur penerimaan pegawai baru, prosedur kenaikan jenjang kepegawaian dan sebagainya. Keputusan tidak terprogram (non-programmed decisions), yaitu keputusan yang dibuat karena terjadinya masalah-masalah khusus atau tidak biasanya. Contoh: pengalokasian sumber daya-sumber daya organisasi, penjualan yang merosot tajam, pemakaian teknologi yang termodern, dan lain sebagainya. Keputusan dengan kepastian, resiko dan ketidak-pastian, ini tergantung dari beberapa aspek yang tidak dapat diperkirakan dan dipastikan sebelumnya, seperti reaksi pesaing, perubahan perekonomian, perubahan teknologi, perilaku konsumen dan lain sebagainya. Oleh karena itu ini terbagi dalam tiga jenis situasi, yaitu : Kepastian (certainty), yaitu dengan diketahuinya keaaan yang akan terjadi diwaktu mendatang, karena tersedianya informasi yang akurat dan responsibility. Resiko (risk), yaitu dengan diketahuinya kesempatan atau probabilitas setiap kemungkinan yang akan terjadi serta hasilnya, tetapi informasi yang lengkap tidak dimiliki oleh organisasi atau perusahaan. Ketidak pastian (uncertainty), dimana manajer tidak mengetahui probabilitas yang dimiliki serta tidak diketahuinya situasi yang akan terjadi diwaktu mendatang, karena tidak mempunyai informasi yang dibutuhkan. Umumnya ini menyangkut keputusan yang kritis dan paling menarik.
Proses Pembuatan Keputusan
1. Pemahaman dan Perumusan Masalah Manajer harus dapat menemukan masalah apa yang sebenarnya, dan menentukan bagian-bagian mana yang harus dipecahkan dan bagian mana yang seharusnya dipecahkan.
2. Pengumpuland an Analisa Data yang Relevan Setelah masalahnya ditemukan, lalu ditentukan dan dibuatkan rumusannya untuk membuat keputusan yang tepat.
3. Pengembangan Alternatif Pengembangan alternatif memungkinkan menolak kecenderungan membuat keputusan yang cepat agar tercapai keputusan yang efektif.
4. Pengevaluasian terhadap alternatif yang digunakan Menilai efektivitas dari alternatif yang dipakai, yang diukur dengan menghubungkan tujuan dan sumber daya organisasi dengan alternatif yang realistic serta menilai seberapa baik alternatif yang diambil dapat membantu pemecahan masalah.
5. Pemilihan Alternatif Terbaik Didasarkan pada informasi yang diberikan kepada manajer dan ketidak sempurnaan kebijaksanaan yang diambil oleh manajer.
6. Implementasi Keputusan Manajer harus menetapkan anggaran, mengadakan dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan, serta memperhatikan resiko dan ketidak puasan terhadap keputusan yang diambil. Sehingga perlu dibuat prosedur laporan kemajuan periodic dan mempersiapkan tindakan korektif bila timbul masalah baru dalam keputusan yang dibuat serta mempersiapkan peringatan dini atas segala kemungkinan yang terjadi.
7. Evaluasi atas Hasil Keputusan Implementasi yang telah diambil harus selalu dimonitor terus-menerus, apakah berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan.
Keterlibatan Bawahan Dalam Pembuatan Keputusan Keterlibatan bawahan dalam pembuatan keputusan dapat bersifat resmi missal dengan pembuatan kelompok, bisa juga bersifat tidak resmi missal dengan meminta gagasan dan saran-saran. Pembuatan keputusan yang didasarkan pada sifat formal lebih efektif karena banyak masukan-masukan pengetahuan yang lainnya. karakteristik situasi keputusan dan gaya pembuatan keputusan manajemen akan mempengaruhi dan menentukan apakah pembuatan keputusan dilakukan secara kelompok atau tidak. Metode Kuantitatif Dalam Pembuatan Keputusan Operasi organisasi semakin komplek dan mahal, sehingga semakin sulit dan penting manajer dalam membuat rencana dan keputusan. Untuk itu diperlukan bantuan berbagai teknik dan peralatan kuantitatif. Teknik dan peralatan kuantitatif pembuatan keputusan dikenal dengan nama teknik management science dan operations research. Riset operasi menggambarkan, memahami, dan memperkirakan perilaku berbagai sistem yang komplek dalam kehidupan manusia. Tujuannya menyediakan informasi yang akurat.
Sumber : www anneahira.com
sejarah/latar belakang manajemen ritel
Latar Belakang
Bisnis ritel merupakan salah satu usaha yang memiliki prospek cukup baik. Teruatam jika mengamati jumlah populasi penduduk Indonesia pada tahun 2010 yang diperkirakan mencapai kurang lebih 220 juta jiwa. Alhasil, rasio keberadaan ritel khusunya ritel modern apabila diabdingkan dengan total penduduk Indonesia masih menunjukkan kesenjangan yang cukup besar (satu ritel masih harus melayani 500.000 jiwa).
Keberadaan ritel-ritel tradisional memang masih cukup diperlukan dalam konteks melayani segmen ekonomi bawah. Namun kemajuan teknoligi dan tuntutan kebutuhan konsumen yang terus meningkat menjadi pendorong adanya perubahan orientasi bisnis dalam lingkup bisnis ritel. Jika pada awalnya banyak bisnis ritel yang cukup dikelola secara tradisional, tanpa dukungan teknologi yang memadai, tanpa pendekatan manajemen modern dan tanpa berfokus pada kenyamanan dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Pergeseran pola perilaku belanja pelangan yang terdeteksi dari sejumlah studi yang dilakukan menunjukkan bahwa aktivitas belanja pelanggan tidak hany dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan akan barang-barang keperluan hidup, namun lebih mengarah pada terpenuhinya kebutuhan untuk berekreasi dan berelasi. Kondisi inilah yang mendorong bisnis ritel tardisional mulai harus peka menaggapi kebutuhan pelanggan yang belum terpemuhi (un met need) jika mereka ingin tetap bertahan hidup dalam lingkungan persaingan bisnis ritel yang semakin tajam. Bekal pemahaman terhadap konsep-konsep pengelolaan ritel modern sangat penting untuk dipahami, mengingat kegagalan dalam pengelolaan akan menumbulkan resiko kerugian yang cukup besar. Sedangkan jika seorang pelaku bisnis ritel tetap bertahan dengan pengelolaan ritel secara tradisional tidak memungkinkan untuk memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bila dihadapkan dengan semakin banyaknya ritel-ritel modern yang dikelola dengan modal yang cukup besar maupun terjadinya perubahan pola belanja konsumen yang mempunyai konsekuansi terhadap berubahnya kebutuhan mereka terhadap keberadaan sebuah ritel seperti yang telah dijelaskan di atas.
Pengelolaan ritel modern skala besar dan kecil membutuhkan kesiapan pengelola dalam arti Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan, ketrampilan (baik soft maupun hard skill) dalam hal manajerial ritel modern dan sekaligus kepekaan dalam melihat peluang agar dapat memiliki kompetensi untuk bertahan dalam bisnis ritel (continous competitive advantage).
Untuk itu, dipandang penting untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang manajemen ritel yang akan menambah kesiapan pengelola ritel tradisional maupun ritel modern pada umumnya dalam mengimplementasikan semua pengetahuan dan konsep manajemen ritel modern secara terintegrasi khususnya bagi kesiapan dalam mengelola bisnis ritel modern slaka kecil dan menengah secara mandiri maupun apabila terjun sebagai bagian dari manajemen suatu perusahaan ritel skala menengah dan besar.
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai Lembaga Pengembangan Manajemen Fakultas Ekonomi Unika Widya Mandala urabaya Kajian Manajemen Ritel adalah: Mengembangkan Sumber Daya Manusia bidang Manajemen Ritel yang berpengetahuan, berkemampuan dan berkeahlian melalui:
1. Pemberian pengetahuan tentang dasar-dasar penting secara praktek untuk memulai bisnis ritel modern skala kecil dan menengah
2. Pemberian kita-kiat untuk meminimumkan resiko gagal dalam memasuki bisnis ritel modern
3. Menambah peluang sukses memulai dan bertahan dalam bisnis ritel modern
4. Memberikan referensi penting untuk sukses dalam bisnis ritel modern
5. Menyusun strategi untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis ritel modern
6. Memberikan pedoman dalam pembuatan rencana kerja dalam bisnis ritel modern
Sasaran
Para pengusaha kecil dan menengah yang berkeinginan terjun dalam bisnis ritel sebagai:
1. Pemula dalam bisnis ritel modern skala kecil dan menengah secara mandiri
2. Tenaga yang akan bergabung dala operasional perusahaan ritel modern skala kecil dan menengah
3. Pelaku bisnis ritel tardisional kecil dan menengah yang berkeinginan untuk mengembangkan diri
4. Tenaga yang akan bergabung dalam manajerial perusahaan ritel modern skala kecil dan menengah pada tingkatan supervisor/penyelia
2. Para pengusaha ritel tradisional kecik dan menengah yang menjadi binaan suatu lembaga/institusi/organisasi lembaga swadaya masyarakat
Bidang Kompetensi
Pelatihan, penelitian dan konsultasi dalam bidang Manajemen Ritel, meliputi:
1. Perencanaan Bisnis Ritel (Retail Business Plan)
2. Audit Ritel Manajemen
3. Perencanaan dan Penyusunan Strategi Pemasaran Ritel
4. Pengelolaan Barang Dagangan (Merchandise Management)
5. Pengelolaan Operasional Toko (Store Operation) Kiat Sukses Mengeloal Ritel Modern Skala Menengah dan Kecil (memulai dan mampu bertahan dalam era kompetisi)
6. Pergeseran Paradigma Pengelolaan Ritel Tradisional menuju Paradigma Ritel Modern
7. Analisis Perilaku Belanja Konsumen
8. Retail Mix (Bauran Ritel)
9. Pengelolaan Loss Prevention
10. Studi Kelayakan Bisnis Ritel
Tenaga Pendukung
PPAB – FE UKWMS Kajian Manajemen Ritel didukung oleh tenaga-tenaga profesional yang berkemampuan dan berpengetahuan:
1. Dr. Ch. Whiya Utami (Marketing in Retail Business & Service Management)
2. Margaretha Ardhanari, SE., M.Si. (Loss Prevention & Retail Merchandise Management)
3. Veronika Rachmawati, SE., M.Si. (Consumer Behavior & Marketing Stategic in Retail Business)
4. Diyah Tulipa, SE., M.Si. (Store Operation Management & Financial Management in Retail Business)
5. Elisabeth Supriharyanti, SE., M.Si. (Inventory & Operation Management in Retail Business)
6. Aries Heru, SE., M.Si. (System Information and Financial Management in Retail Business)
7. Expert Team from PT Matahari Putra Prima
3. Klasifikasi Ritel
1. Klasifikasi deskriptif
Pasar ritel dibagi menjadi 2 tipe yaitu berdasarkan :
a. tipe kepemilikan (type of ownership)
b. tipe keragaman barang yang dijual(type of merchandise carried)
2. Klasifikasi strategic
Pasar retel dibedakan berdasarkan strategi yang digunakan,yaitu :
a. margin/turnover strategy
b.retail price and service strategy
c. strategic group classification
d. gross margin – merchandise type classification
3. Klasifikasi tingkat pelayanan
Dibagi menajadi :
a. penjualan eceran swalayan
b. penjualan eceran dengan memilih dendiri
Contoh : toko baju dipasar
c. penjualan eceran dengan penjualan terbatas
Contoh : toko elektronik
d. penjualan eceran dengan pelayanan penuh
Contoh : toko perhiasan,butik
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bisnis ritel adalah 4P yaitu Place,Price,Produck dan Promotion Oleh karena itu sebelum memulia bisnis ini hendaknya kita harus sudah memahaminya dengan benar untuk memperkecil resiko kerugian.mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-3562791240542302132012-07-10T06:48:00.002-07:002012-07-10T06:48:16.586-07:00BAB 2 & 3PERENCANAAN DAN MANJEMEN STRATEGI RITEL
1.pemahaman tentang saluran pemasaran
Membicarakan strategi pemasaran, memang tidak akan pernah ada habisnya. Berbagai cara dan usaha bisa dijadikan sebagai strategi untuk memasarkan sebuah produk. Salah satu strategi yang sudah dijalankan masyarakat dari dulu hingga sekarang adalah pemasaran dengan sistem retail atau eceran. Yang dimaksud dengan strategi pemasaran retail atau eceran sendiri adalah segala kegiatan jual-beli yang bertujuan menyalurkan barang kepada konsumen akhir, guna memenuhi kebutuhan pribadi para konsumen.
Sebagian besar pelaku usaha memilih untuk menggunakan strategi pemasaran ini, sebab peluang pasar yang paling potensial datang dari konsumen akhir, yang rata-rata membeli suatu produk untuk keperluan mereka sehari-hari. Tak heran bila saat ini perkembangan bisnis retail juga sangat pesat, lihat saja bisnis toko kelontong, minimarket, hingga bisnis retail yang sudah besar seperti Matahari, Alfamart, Indomart, dan Hero banyak dicari para konsumen.
Tingginya permintaan pasar akan produk retail, membuat sebagian besar pelaku usaha memilih strategi pemasaran tersebut untuk melepas produk mereka ke pasaran. Meskipun cara ini terbilang mudah, namun persaingan pasar bisnis retail sudah sangat tinggi. Maka dari itu bagi Anda yang ingin terjun dalam bisnis retail, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut untuk memenangkan pasar :
Pertama, tentukan target pasar. Meskipun bisnis retail biasa menawarkan berbagai produk kebutuhan masyarakat, namun sebisa mungkin tentukan target konsumen yang ingin Anda jangkau. Misalnya saja lebih menekankan harga murah untuk menjangkau konsumen menengah kebawah, atau menyediakan produk dengan kualitas terbaik untuk menjangkau sasaran pasar menengah keatas.
Kedua, ciptakan loyalitas pelanggan. Memiliki konsumen yang loyal, merupakan strategi tepat untuk meningkatkan pemasaran. Bukan hanya itu saja, dengan adanya loyalitas konsumen juga membantu bisnis retail untuk menghadapi persaingan pasar. Ciptakan program-program promosi yang dapat meningkatkan loyalitas konsumen, contohnya saja dengan memberikan kartu diskon bagi para member, atau mengadakan event promosi setiap akhir pekan.
Ketiga,pilih lokasi usaha yang strategis. Pemilihan lokasi usaha sangat mempengaruhi tingkat penjualan pada bisnis retail. Sesuaikan lokasi usaha dengan bisnis retail yang ingin dijalankan, sebab lokasi usaha juga ikut menentukan potensi pasar. Seperti lokasi yang ada di tengah pemukiman warga, Anda bisa membuka toko kelontong. Sedangkan untuk lokasi usaha yang ada di daerah perkotaan, Anda bisa mencoba bisnis retail dengan minimarket atau supermarket.
Keempat, cantumkan brand pada setiap produk. Penanaman image kepada para konsumen, menjadi cara jitu untuk memasarkan bisnis retail. Yang perlu diingat adalah brand bukan hanya sekedar nama, jadi cantumkan brand yang telah ditetapkan di setiap produk. Seperti mencantumkan logo disetiap label harga produk, atau mencantumkan logo pada interior ruangan. Sehingga brand tersebut menjadi pembeda bisnis retail Anda dengan bisnis para pesaing.
Kelima, berikan pelayanan prima kepada konsumen. Jangan abaikan istilah pembeli adalah raja. Istilah ini memberikan masukan kepada para pelaku usaha untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi para konsumen. Biasakan layani konsumen dengan 3S 1A (sambut, senyum, sapa dan antusias). Lakukan dari hal yang terkecil, seperti menyambut konsumen dengan salam dan mengucapkan terimakasih setelah mereka selesai berbelanja. Cara ini sudah dilakukan pada sebagian kecil bisnis retail, seperti Indomart. Jadi konsumen merasa dihargai ketika berbelanja di tempat Anda, dan tidak segan untuk datang berbelanja kembali.
Karena strategi pemasaran bisnis retail lebih mengacu pada konsumen akhir sebagai potensi pasar, sebaiknya lakukan pemasaran bisnis dengan pendekatan langsung kepada konsumen. Yakinlah bila loyalitas konsumen telah terbentuk, maka yang menjadi agen pemasaran paling efektif bagi bisnis Anda adalah para konsumen tersebut. Oleh karena itu, penuhi kebutuhan konsumen dan biarkan mereka menjadi agen pemasaran Anda. Salam sukses
2.pemahaman tentang perilaku konsumen
Dalam pengertian bisnis ritel ini, barang yang dijual disalurkan langsung kepada konsumen. Konsumen yang dimaksud dalam pengertian ini adalah diri pribadi, keluarga, maupun rumah tangga. Proses yang terjadi dalam bisnis ritel ini mencakup berbagai kegiatan sehingga transaksi antara pedagang dan pembeli terjadi. Dalam hal ini, terdapat unsur yang mesti ada dalam kegiatan bisnis ritel, yaitu meliputi product (barang atau jasa), price (harga), place (tempat atau lokasi penjualan), dan promotion atau promosi. Hal ini tentu saja berbeda dengan bisnis grosir dimana pengusaha membeli barang dalam jumlah besar, dan menyalurkannya lagi kepada peritel. Bisnis grosir biasanya dijalankan oleh pengecer karena kemampuan modalnya yang cukup besar. Selain itu, juga terdapat mata rantai yang cukup panjang pada penyaluran barang dalam bisnis ritel dan melibatkan banyak pihak didalamnya, seperti distributor dan agen.
Dalam mata rantai ini, pedagang perantara atau agen berperan dan mengambil peran atau tugas distributor untuk menyalurkan barang dari produsen. Selanjutnya agen menyalurkannya kepada pengecer atau peritel yang menjalankan bisnis ritel agar menjualnya lagi kepada konsumen akhir. Namun dalam prakteknya, mata rantai bisnis tak selalu berjalan seperti itu. Pedagang grosir, ada yang kemudian merangkap dengan membuka bisnis ritel dengan menjual barang atau produk langsung kepada konsumen. Hal ini bisa terjadi karena adanya peluang ataupun keuntungan bisnis yang terbuka. Meskipun bisnis ritel menyediakan berbagai peluang yang cukup menggiurkan, namun bisnis ini tak bisa dijalankan hanya dengan memahami pengertian bisnis ritel. Kemampuan lain yang harus dikuasai adalah manajemen usaha yang kuat, masalah layanan, dan kepekaan bisnis. Apalagi perilaku konsumen dalam bisns ritel tidak mudah ditebak, bahkan sering berubah. Hanya karena perbedaan harga yang sedikit atau kecewa dengan tukang parkir, konsumen bisa dengan mudah berpindah ke toko lain.
3.pemahaman tentang perilaku pesaing
Bisnis ritel merupakan salah satu usaha yang memiliki prospek cukup baik. Teruatam jika mengamati jumlah populasi penduduk Indonesia pada tahun 2010 yang diperkirakan mencapai kurang lebih 220 juta jiwa. Alhasil, rasio keberadaan ritel khusunya ritel modern apabila diabdingkan dengan total penduduk Indonesia masih menunjukkan kesenjangan yang cukup besar (satu ritel masih harus melayani 500.000 jiwa).
Keberadaan ritel-ritel tradisional memang masih cukup diperlukan dalam konteks melayani segmen ekonomi bawah. Namun kemajuan teknoligi dan tuntutan kebutuhan konsumen yang terus meningkat menjadi pendorong adanya perubahan orientasi bisnis bisnis ritel.Jika pada awalnya banyak bisnis ritel yang cukup dikelola secara tradisional, tanpa dukungan teknologi yang memadai, tanpa pendekatan manajemen modern dan tanpa berfokus pada kenyamanan dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Pergeseran pola perilaku belanja pelangan yang terdeteksi dari sejumlah studi yang dilakukan menunjukkan bahwa aktivitas belanja pelanggan tidak hany dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan akan barang-barang keperluan hidup, namun lebih mengarah pada terpenuhinya kebutuhan untuk berekreasi dan berelasi. Kondisi inilah yang mendorong bisnis ritel tardisional mulai harus peka menaggapi kebutuhan pelanggan yang belum terpemuhi (un met need) jika mereka ingin tetap bertahan hidup dalam lingkungan persaingan bisnis ritel yang semakin tajam.
Bekal pemahaman terhadap konsep-konsep pengelolaan ritel modern sangat penting untuk dipahami, mengingat kegagalan dalam pengelolaan akan menumbulkan resiko kerugian yang cukup besar. Sedangkan jika seorang pelaku bisnis ritel tetap bertahan dengan pengelolaan ritel secara tradisional tidak memungkinkan untuk memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bila dihadapkan dengan semakin banyaknya ritel-ritel modern yang dikelola dengan modal yang cukup besar maupun terjadinya perubahan pola belanja konsumen yang mempunyai konsekuansi terhadap berubahnya kebutuhan mereka terhadap keberadaan sebuah ritel seperti yang telah dijelaskan di atas.
Pengelolaan ritel modern skala besar dan kecil membutuhkan kesiapan pengelola dalam arti Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan, ketrampilan (baik soft maupun hard skill) dalam hal manajerial ritel modern dan sekaligus kepekaan dalam melihat peluang agar dapat memiliki kompetensi untuk bertahan dalam bisnis ritel (continous competitive advantage).
Untuk itu, dipandang penting untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang manajemen ritel yang akan menambah kesiapan pengelola ritel tradisional maupun ritel modern pada umumnya dalam mengimplementasikan semua pengetahuan dan konsep manajemen ritel modern secara terintegrasi khususnya bagi kesiapan dalam mengelola bisnis ritel modern slaka kecil dan menengah secara mandiri maupun apabila terjun sebagai bagian dari manajemen suatu perusahaan ritel skala menengah dan besar.
Sasaran
1. Para pengusaha kecil dan menengah yang berkeinginan terjun dalam bisnis ritel sebagai:
1. Pemula dalam bisnis ritel modern skala kecil dan menengah secara mandiri
2. Tenaga yang akan bergabung dala operasional perusahaan ritel modern skala kecil dan menengah
3. Pelaku bisnis ritel tardisional kecil dan menengah yang berkeinginan untuk mengembangkan diri
4. Tenaga yang akan bergabung dalam manajerial perusahaan ritel modern skala kecil dan menengah pada tingkatan supervisor/penyelia
2. Para pengusaha ritel tradisional kecik dan menengah yang menjadi binaan suatu lembaga/institusi/organisasi lembaga swadaya masyarakat.
Bidang Kompetensi
Pelatihan, penelitian dan konsultasi dalam bidang Manajemen Ritel, meliputi:
1. Perencanaan Bisnis Ritel (Retail Business Plan)
2. Audit Ritel Manajemen
3. Perencanaan dan Penyusunan Strategi Pemasaran Ritel
4. Pengelolaan Barang Dagangan (Merchandise Management)
5. Pengelolaan Operasional Toko (Store Operation) Kiat Sukses Mengeloal Ritel Modern Skala Menengah dan Kecil (memulai dan mampu bertahan dalam era kompetisi)
6. Pergeseran Paradigma Pengelolaan Ritel Tradisional menuju Paradigma Ritel Modern
7. Analisis Perilaku Belanja Konsumen
8. Retail Mix (Bauran Ritel)
9. Pengelolaan Loss Prevention
10. Studi Kelayakan Bisnis Ritelmybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-74021933289796470522012-07-10T06:47:00.001-07:002012-07-10T06:47:04.562-07:00BAB 4 & 5METODE OPERASI RITEL
1. RITEL DALAM BENTUK TOKO
Fungsi Retail
Ritel merupakan tahap akhir proses distribusi dengan dilakukannya pnjualan langsung pada konsumen akhir. Dimana bisnis retail berfungsi sebagai perantara antara distributor dengan konsumen akhir, Retailer berperan sebagai penghimpun barang, took retail sebagai sebaga temat rujukan. Ritail berperan sebagai penentu eksistensi barang dari manufacture di pasar konsumsi.
KARAKTERISTIK DAN TIPOLOGI
1. Karakteristik
• Small Enough Quantity (Partai kecil,dalam jumlah secukupnya untk dikonsumsi sendiri dalam periode tertentu)
• Impulse buying (kondisi yang tercipta dari ketersediaan barang dalam jumlah dan jenis yang sangat variatif sehingga menimbulkan banyak pilihan untuk konsumen)
• Store Condition ( KOndisi lingkungan dan interior dalam toko)
2. Tipe Bisnis Retail Klasifikasi retail berdasarkan :
Kepemilikan ( Owner ):
• Single-Store Retailer (tipe yang paling banyak jumlahnya dengan ukuran toko umumnya dibawah 100 m²)
• Rantai Toko Retail (toko retail dengan banyak cabang dan dimiliki oleh institusi perseroan)
• Toko Waralaba (toko yang dibangun berdasarkan kontrak kerja sama waralaba antara terwaralaba dengan pewaralaba)
Merchandise Category:
• Specialty Store/ Toko Khas (Menjual satu jenis kategori barang yang relative sedikit/ sempit)
• Grocery Store/ Toko Serba Ada (menjual barang groceries (sehari-hari))
• Departement Store (menjual sebagian besar bukan kebutuhan pokok, fashionable, bermerek, dengan 80% pola konyinyasi)
• Hyperstore(menjual barang dalam rentang kategori barang yang sangat luas)
Luas Sales Area :
• Small Store/kiosk (kios kecil yang umumnya merupakan toko retail tradisional, dioperasikan sebagai usaha kecil dengan sales kurang dari 100 m²)
• Minimarket (dioperasikan dengan luasan sales area antara 100-1000 m²)
• Supermarket (dioperasikan dengan luasan sales area antara 1000-5000 m²)
• Hypermarket (dioperasikan dengan luasan sales area antara lebih dari 5000 m²)
Non-Store Retailer :
• Multi-Level-Marketing (MLM) : Model penjualan barang secara langsung dengan system komisi penjualan berperingkat berdasarkan status keanggotaan dalam distribution lines
• Mail & Phone Order Retailer ( Toko pesan antar ) : perusahaan yang melakukan penjualan berdasarkan pesanan melalui surat atau telepon
• Internet/ Online Store (e-Commerce) : Toko Retail di dunia maya yang mengadopsikan internet ke dalam bentuk online retailing
2. RITEL DALAM BENTUK BUKAN TOKO
Untuk menemukan pola-pola bisnis ritel secara e-commerce ( Amir Hartman dalam bukunya “Net-Ready” (Hartman, 2000) secara lebih terperinci lagi mendefinisikan E-Commerce sebagai “suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronis yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (B-to-B) maupun antar institusi dan konsumen langsung (B-to-C)”. ), tentu saja harus Mempelajari transformasi dari pola-pola penjualan retail secara fisik.
Permasalahan inti dalam perdagangan retail mempunyai 4 elemen
1. Mendapatkan product yang tepat,
2. harga yang tepat,
3. waktu yang tepat
4. Tempat yang tepat
Ada 4 pengacau dalam retail bisnis menurut Joseph L.Bower dan Clayton M Pengacau pertama datang dalam bentuk Departmen Stores.
Kelebihan Department stores dibanding retail biasa adalah kecepatan perputaran barang dan mampu menampilkan jumlah product yang sangat banyak dalam 1 store mereka. Department Store rata memperoleh keuntungan 40 % setiap kali perputaran barangnya ( rata-rata 3 kali setahun),jadi mereka bisa memperoleh keuntngan 120 %/thn. Pengacau kedua adalah Toko pemberi diskon Hampir sama dengan Toko pemberi Diskon mereka bisa memberikan diskon s/d 23%/thn dan bisa sampai 5 kali perputaran / tahunnya. Bisnis retail melalui internet belum bisa diukur secara signifikan, tetapi Amazon.com mampu mendapat marjin 5%/tahun dengan perputaran barang sebanyak 25 kali / tahun, hampir sebanding dengan marjin dari bisnis retail secara fisik dengan Department stores dan Toko pemberi diskon. Toko pemberi diskon pada akhirnya akan melawan sesama toko pemberi diskon yang lain, karena toko retail biasa sudah bukan menjadi lawan mereka. Pengacau ketiga datang dalam bentuk Bisnis ritel dalam bentuk Katalog Sasarannya adalah konsumen yang berada di kedalaman pemukiman, ini juga yang disebut oleh “Richard sears” sebagai rumah perbekalan paling murah didunia , dan mengkompensasikan kekurangan pelayanan pribadi dengan jaminan uang kembali. Katalog adalah dasar dari toserba online yang ada saat ini. Pengacau Keempat dan terbesar yang sedang berlangsung saat ini adalah Online retail seperti yang dilakukan pelaku bisnis online karena sama mendasarnya dengan tiga kekacauan sebelumnya. Dari 3 pengacau sebelumnya Peretail Internet mampu mengemban 4 tugas besar semua pelaku retail sebelumnya, yaitu : Product, tempat, harga dan waktu. Poduct ? semua product bagus dan baik dapat ditampilkan disitu Tempat ? Web adalah toko yang sangat baik dan tidak ada satupun toko konvensional dapat menandinginya. Harga ? Online retail adalah surga bagi Konsumen karena penawaran yang sangat fleksibel tiada banding, dengan hanya marjin 5% saja Amazon.com dapat memutar barangnya sebanyak 25 Kali /tahun. Waktu ? Dengan Toko retail online berupa web, toko bisa buka 24 jam penuh 7 hari setiap waktu tanpa perlu ada yang menjaga, sehingga transaksi dapat dilakukan anytime , anywhere. Seiring waktu bisnis retail online mulai merubah strateginya dari generalis
( konsep department store ) ke Spesialis, yaitu dengan hanya menawarkan product2 tertentu, misalnya : sebuah web hanya menjual Buku ( online book stores ) dll. Akhir dari Resume ini adalah bahwa bisnis retail konvensional dengan retail internet tetap harus berhubungan, karena dalam kenyataannya bahwa seseorang yang membutuhkan sesuatu barang dengan cepat pasti akan menuju mobilnya tanpa menuju komputernya.
3. Ritel waralaba
Selamat Datang Waralaba Ritel Point dari BannerStore. ini hanya salah satu alat bantu kami untuk memberikan penjelasan pada Anda peluang bisnis waralaba / franchise dari TIENSHI. Omset RITEL Indonesia data 2008 mencapai 70Trilyun rupiah. Kenapa tidak, kita bisa ikut andil menikmati omset tersebut di tahun 2009 dan seterusnya. Diprediksi tahun 2009 omset ritel Indonesia akan naik 5 - 10%. Tianshi Indonesia 8 tahun telah memiliki 8.000.000 distributor (baca: tenaga marketing). Kenapa tidak, kita bisa tambah penghasilan dengan memanfaatkan potensi tersebut melalui waralaba TIENSHI. Ya, terbuka untuk siapapun yang BUKAN distributor TIENS. Banner Point adalah SISTEM RITEL yang menyediakan jasa distribusi & administrasi dalam bentuk TANPA TOKO (non-store format) dengan basis konsumen PELANGGAN. Konsep utama Banner Point adalah pendistribusian elemen-elemen bisnis ritel (finansial, logistik, pemasaran, penjualan, dan pelayanan) lewat jaringan yang berkembang secara mandiri sehingga menghasilkan operasi ritel yang efisien dan efektif. Karena sifat alamiah jaringan, sistem terintegrasi ini SANGAT MUDAH DIKEMBANGKAN (highly scalable) – baik secara perluasan basis pelanggan maupun intensifikasi jumlah penjualan – dan dapat dikelola dengan mudah menggunakan sistem TEKNOLOGI INFORMASI terkini dan peran serta sistem pendukung (SUPPORT SYSTEM) yang mapan dan lengkap. Target konsumen Banner Point adalah konsumen pelanggan bukan konsumen pengunjung dimana calon pelanggan tetapnya sudah ada 8 juta (distributor tianshi) tersebar diseluruh indonesia ditambah lagi dari konsumen umum yang ingin memanfaatkan layanan dari Banner Point itu sendiri. Segera manfaatkan peluangnya dan bergabunglah bersama kami untuk meraih kesuksesan di bisnis ritel.
Waralaba
Peraturan Pemerintah Tentang Waralaba
Tips memilih Waralaba yang Baik dan Menguntungkan
Mungkin selama ini anda berfikir bahwa membeli sebuah franchise pasti selalu menguntungkan. Karena dalam sistem franchise atau waralaba, resiko sudah diminimalisir sedemikian hingga oleh pihak franchise (disebut franchisor). Pemikiran demikian memang ada benarnya, walau tidak selalu benar dalam praktek dan kenyataannya. Mengapa resiko kegagalan usaha membeli waralaba lebih kecil daripada membuka usaha sendiri? hal ini dikarenakan jika seorang memulai sebuah bisnis sendiri dengan metode “Trial and Eror“, kemungkinan gagalnya sangat besar, apalagi tidak ada rekan atau saudara yang membimbingnya dalam usaha yang baru dirintisnya tersebut. Sedangkan kalau membeli waralaba, resiko kegagalan dapat diperkecil, karena perusahaan pewaralaba (franchisor) sudah menyediakan segala sesuatunya untuk mendukung investor (terwaralaba/ franchisee), termasuk survey, metode marketing dan promosi, perizinan, bahan baku, manajemen, standar kerja/ SOP, desain interior dan lain sebagainya.
Menurut John Naisbit dalam bukunya yang berjudul Megatrends, mengatakan bahwa waralaba adalah konsep marketing yang paling sukses dalam sejarah umat manusia. Menurutnya, di USA, setiap 8 menit, lahir satu oulet waralaba. Konsep waralaba ini kemudian merambah sampai ke Indonesia, dimana 10 tahun terakhir ini banyak bermunculan pebisnis yang menawarkan konsep waralaba kepada masyarakat (calon investor). Konsep baru ini menjadi topik hangat dikalangan dunia usaha dan media bisnis. Akibatnya, semakin banyak orang yang tertarik untuk menamkan uangnya dengan membeli waralaba atau sekedar lisensi bisnis atau paling tidak mengetahui lebih detail bagaimana sistem waralaba itu sebenarnya, hal ini dapat dilihat dari ‘laris manisnya‘ buku-buku yang mengupas masalah waralaba atau franchise dan tingginya minat pengunjung di acara pameran franchise.
Namun yang perlu diketahui, bahwa ternyata tingkat kesuksesan waralaba di indonesia hanya mencapai 60% saja, sedangkan di negei asalnya, Amerika mencapai 90%. Selain itu, menurut Amir Karamoy, Ketua Waralaba dan Lisensi Indonesia yang juga pemilik Konsultan AK & Partners, menyatakan bahwa terjadi perbedaan tingkat kegagalan yang sangat mencolok antara waralaba lokal dibanding waralaba asing. Tingkat kegagalan waralaba lokal berkisar antara 50-60%, sedangkan tingkat kegagalan waralaba asing di Indonesia hanya berkisar 2% – 3 % saja.
Mengapa waralaba lokal banyak yang berguguran? Kegagalan dalam sebuah bisnis waralaba bisa dari faktor franchisor-nya atau dari franchisee-nya (investor) atau faktor akumulasi dari kedua belah pihak. Untuk sisi franchisor, kadang karena bisnis yang dia tawarkan belum terbukti menguntungkan, tapi sudah berani menawarkan konsep waralaba kepada calon investor. Coba lihat di media cetak, banyak sekali iklan-iklan yang menawarkan konsep kerja sama dalam bentuk “waralaba”, padahal belum tentu bisnisnya sudah dapat dikatagorikan sebagai “waralaba/ franchise”, bisa jadi hanya sekedar dalam bentuk “Pola Kemitraan/ Business Opportunity (BO)” atau hanya sekedar penggunaan nama merek alias lisensi.
Dari berita-berita yang beredar, ternyata memang banyak yang sukses dengan membeli franchise, artinya bisnis waralaba yang dibeli berjalan sesuai dengan harapan, dimana target penjualan sampai masa Break Event Point (BEP) dan sampai ROI (Return On Investment) alias “balik Modal” dapat terlampaui, dan akhirnya bisnis itu ibarat pohon uang, tinggal memetik keuntungan dari investasi awal.
Namun, ternyata tidak sedikit juga para investor yang membeli waralaba mengalami kerugian ditengah usahanya. Memang berita-berita kerugian para terwaralaba ini jarang terpublikasi di media. Jika anda jeli, di koran-koran atau majalah, sudah sering seorang franchisee memasang iklan untuk menjual semua peralatan dan sistem waralabanya, dengan berbagai alasan. Kalau dipikir-pikir secara logika, sebuah bisnis itu ibarat pohon uang bagi si-empunya-nya (jika menguntungkan tentunya), jika sebuah bisnis di jual, pasti ada “kenapa-kenapa” sehingga dijual. Kemungkinan besar adalah usaha dengan sistem franchise yang dijual tersebut ternyata tidak menghasilkan keuntungan atau usaha franchise yang dibeli tersebut “tidak laris manis” dan tidak mencapai target penjualan, sehingga si franchisee “nombok” melulu dalam operasional bisnisnya.
Contoh diatas, mungkin hanya salah satu, kita juga mungkin sering melihat sebuah gerai waralaba yang tutup, apakah yang berbisnis di bidang resto, salon, kedai burger, toko buku, laundry, ritel, hingga lembaga pendidikan, dari yang berskala besar hingga kecil, dari yang mampu bertahan dalam beberapa tahun hingga yang beroperasi hanya dalam hitungan bulan. Namun seperti bunyi pepatah, bisnis franchise ini patah tumbuh hilang berganti, selalu muncul franchisor dan franchisee baru.
Beberapa faktor penyebab kegagalan waralaba yang paling utama adalah kegagalan meraih target penjualan yang memadai, hal ini biasanya karena tempat usaha yang kurang strategis. Faktor-faktor lainnya antara lain adalah kurangnya support dari penjual franchise kepada franchisee misalnya dalam dukungan promosi, manajemen dan lain-lain sehingga terkesan franchisee berjalan sendirian, dan ada juga yang mengatakan karena naiknya harga bahan baku dan inflasi yang berimbas pada lemahnya daya beli masyarakat secara umum. Selain itu, faktor yang tak kalah pentingnya adalah “mindset” franshisee/ pembeli waralaba yang berfikir bahwa membeli waralaba itu artinya tinggal terima untung saja dan “terlalu mengharapkan” franchisor yang bekerja, atau telalu berharap pada sistem yang bekerja. Padahal seharusnya franchisee itu juga ikut kerja keras memajukan garainya, dan mengawasi sistem apakah sudah berjalan dengan baik atau tidak. Apalagi jika bisnis yang dimasuki adalah bisis makanan yang itemnya banyak dan sangat perlu diatur manajemen logistiknya, mengingat makanan hanya tahan beberapa hari sebelum rusak. Jadi jangan sampai terbuang percuma.
Saat ini, yang paling ramai bisnis yang di-franchise-kan adalah dibidang bisnis makanan, maklumlah, karena makanan adalah merupakan kebutuhan paling pokok manusia, dan semua manusia perlu makan. Oleh karena itulah bermunculan franchise yang bergerak dibidang makanan ini, seperti yang berasal dari luar negeri antara lain : McDonnald, KFC, Dunkin Donuts, dan lain-lain. Sedangkan yang dari lokal antara lain : RedCrispy, Andrew Crepes, Bakmi Raos dan lain-lainnya. Selain franchise yang produknya berupa makanan, juga ada franchise yang produknya berupa non makanan dan jasa, misalnya dibidang pendidikan, pengantaran barang, salon, busana dan lain-lain.
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum membeli waralaba:
- Apakah Waralaba memang pas untuk anda? setiap tahunnya semakin banyak orang yang bermimpi keluar dari rutinitas 8 pagi – 5 sore dan memiliki sebuah sistem bisnis sendiri (baik self employed atau business owner). Meski begitu namanya membangun bisnis bisa menjadi proses menakutkan. Membangun bisnis dapat dikatakan suatu hal yang memerlukan konsentrasi, fokus dan persistensi yang tinggi.
- Waralaba sering dilihat sebagai bisnis yang lebih kecil risikonya. Waralaba memberikan peluang Anda membuka bisnis sendiri dengan dukungan dan back up dari perawalaba. Namun waralaba tidak selalu cocok bagi semua orang.
- Apakah waralaba merupakan pilihan menarik bagi anda? Waralaba adalah sebuah pilihan yang menarik bagi pebisnis pemula, karena waralaba memungkinkan anda menanamkan uang dalam sebuah sistem yang sudah mapan, telah dicoba dan teruji, dan terbukti keberhasilannya. Namun bagi pebisnis yang sudah malang melintang di dunia wirausaha, mungkin tawaran waralaba sudah tidak begitu menarik lagi.
- Waralaba bukan garansi sukses. Seperti disinggung di bagian atas, apalagi di Indonesia, tingkat kegagalan waralaba masih cukup tinggi, namun demikian sebagai investor waralaba anda akan mendapatkan bantuan dari pewaralaba. Meski demikian Anda tetap perlu memotivasi diri, memiliki gerak dan komitmen kerja keras untuk membangun bisnis yang sukses. Waralaba bukanlah garansi kesuksesan. Meskipun satu tingkatan keberhasilan sudah tercapai, diperlukan kerja keras agar bisa mempertahankan profitabilitas.
- Jika anda memutuskan langsung terjun ke bisnis, persiapkan mental dengan matang, karena ada perbedaan suasana antara “ketidakpastian” di dunia bisnis dan ‘zona nyaman’ di dunia karyawan dengan gaji bulanan yang pasti dan rutin.
- Macam-macam tingkat investasi di dunia waralaba bermacam-macam. Sesuaikan pilihan dengan kemampuan keuangan anda, jangan melebihi kemampuan. Biasanya franchisor akan memberikan informasi seputar kinerja franchisee lainnya sebagai gambaran. Namun, tentu saja ini bukan garansi bagi kesuksesan. Anda perlu meneliti sendiri bisnis yang potensial di sekitar Anda dan bila perlu mencari bantuan profesional dalam membuat proyeksi keuangan. Kalau bisa bicaralah dengan franchisee lain yang membeli waralaba tersebut, bagaimana sistemnya, supportnya, proyeksi keuangannya, potensinya, dll.
Beberapa pertimbangan dalam memilih / membeli franchise atau waralaba antara lain:
1. Apakah merek-nya sudah terkenal dan memiliki image positif di pasar. Karena, membeli franchise bukan hanya sekedar membeli sistem, tetapi merek. Seandainya mereknya belum terkenal, sulit bagi kita untuk memperoleh omzet maksimal karena pasar belum aware terhadap merek franchise tersebut. Selain merek, juga produk dan sistem. Apakah produknya “mumpuni“, kalau produknya berupa makanan, apakah enak, apakah unik, apakah mudah dibuat atau tidak, apakah ada resep rahasia sehingga sulit di tiru pesaing.
2. Siapa di belakang layar. Nah ini juga perlu kita cari tahu, siapa pengembang dibalik nama franchise yang di jual tersbut. Hal ini ibarat kita membeli rumah/ apartemen, tentu kita juga harus melihat kredibilitas pengembang perumahan yang dijual. demikian juga dengan membeli waralaba, jika perlu juga cari informasi tentang pemilik/ pengembang franchise tersebut. Apakah franchisor yang kita minati merupakan perusahaan yang sukses dan kuat, Franchisor wajib memberikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kepada calon pembeli hak waralabanya. Laporan tersebut dapat membrikan informasi keadaan keuangan perusahaan tersebut untuk periode 3 tahun.
3. Tempat. Tempat usaha yang kita pilih mutlak harus staretegis, ramai dan mudah diakses dari mana saja, tempat parkir harus luas. JIka anda melihat tempat usaha McDonnald, kebanyakan berada di tempat yang paling strategis, di belahan dunia manapun, diperempatan jalan, pokoknya tempatnya paling strategis. Maknya tak salah jika ada yang mengatakan bahwa bisnis mereka bukan burger, tetapi properti.
4. Lakukan riset secara umum tentang waralaba yang di incar. Pastikan anda melihat peluang di bidang bisnis yang akan dijalankan. Cari tahu sebanyak mungkin informasi tentang waralaba yang diminati. Misalnya mencari tahu bagaimana tingkat penjualan, sistem support, kelemahan dan kelebihan waralaba tersebut dari franchisee lain yang sudah terlebih dahulu membeli dan menjalankan waralaba tersebut. pastikan waralaba tersebut memiliki bimbingan berkelanjutan dalam pengelolaan merek, pengawasan mutu, manajemen kepegawaian, bimbingan administrasi dan petunjuk teknis lainnya. Seringlah hadir dalam seminar dan pameran franchise untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi dan perbandingan terbaik.
5. Pilihlah waralaba yang sesuai dengan hasrat dan minat anda, dan anda yakin waralaba tersebut akan menguntungkan dalam jangka panjang. Hindari memilih waralaba karena faktor “trend” semata-mata.
6. Pilihlah waralaba yang sesuai dengan modal anda. Beberapa bisnis waralaba ada yang mengalami kegagalan ditengah jalan karena kekurangan modal. Oleh karena itu, untuk meningkatkan peluang keberhasilan, lebih baik untuk memiliki modal labih dari yang disyaratkan franchisor. Disarankan untuk memiliki cadangan dana untuk modal kerja 6 bulan sampai 1 tahun ke depan.
7. Mungkin anda perlu meminta nasihat dari profesional (konsultan waralaba) untuk mendampingi anda.mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-7616747395433555382012-07-10T06:45:00.001-07:002012-07-10T06:45:58.424-07:00BAB 6KESEMPATAN PASAR
1. PASAR POTENSIAL RITEL
Sebuah industri ritel melihat potensi pasarnya, atau bisa juga hal ini dijadikan cara mencari lokasi untuk industri ritel dan faktor-faktor apa saja yg menjadi tolak ukur dari pemain ritel. Ada delapan faktor utama yg perlu kita lihat dan pelajari dengan baik. Kita langsung pada potensi-potensi pasar yang harus kita perhatikan. POPULATION CHARACTERISTICS. Populasi karakter ini adalah hal yang terpenting, yang harus dilihat sebagai langkah potensi pasar pertama. Lihat secara detail dari populasi yang ada di area tersebut, baik dalam jumlah perkembangan penduduk, fasilitas yang mendukung industri ritel itu, baik dalam industri sektor lain tapi yang mempunyai multiplier effect dengan usaha ritel kita, seperti industri jasa ataupun industri sosial faktor di daerah itu, seperti rumah sakit, sekolah dll. Populasi karakter harus melihat dengan detail, baik dimulai dari segi manusianya, umurnya, latar belakang edukasi mereka, pekerjaan, ras, suku dan juga perkembangan pasar industri yang ada. Sering sekali survei hanya melihat dari data perkembangan jumlah penduduk atau kepadatan penduduknya, tapi bukan dari karakter populasi yang terjadi, ini jauh berbeda. Perkembangan jumlah penduduk hanya perkembangan asumsi potensi jumlah customer saja tetapi populasi karakter kita melihat dari semua sudut pandang yang menjadikan sebuah karakter yg menjadi ukuran kekuatan potensi pasar yang ada. BUYER BEHAVIOR CHARACTERISTICS. Hal lain yang sangat menjadikan sebuah potensi pasar dalam menganalisa pasar yang ada adalah langkah kita melihat dan mengenal kelakuan (behavior) karakter dari PEMBELI pasar tersebut.
Ritel adalah ujung tombak bagi marketer dalam memasarkan produknya. Semakin kuatnya pengaruh ritel di konsumen membuat ketergantungan marketer terhadap peritel juga semakin besar. Namun demikian masih banyak peritel yang lebih bermental pedagang. Hanya menjadi perantara yang mengambil marjin setinggi-tingginya. Padahal banyak sekali aspek marketing yang bisa dijalankan supaya hubungan antara marketer dengan konsumen (lewat ritel) bisa berjalan harmonis. Dari sisi konsumen, pada jaman sekarang ritel bukan sekedar toko. Ada keterlibatan emosional yang harus dibangun dengan pelanggan. Ada unsur kepuasan yag harus dijaga terus menerus. Ada brand experience yang harus dirasakan oleh konsumen. Itulah sebabnya peritel pada masa sekarang ini juga harus memiliki strategi marketing yang jitu.
2. Memulai Bisnis Ritel
Memulai bisnis bagi kebanyakan orang bukanlah hal yang mudah. Hal yang klasik, banyak pertimbangan di sana sini sehingga tak jarang membuat orang urung memulai bisnis. Semestinya memulai bisnis tidak menjadi salah satu sumber ketakutan bagi setiap orang. Untuk menghilangkan ketakutan dalam memulai bisnis, seseorang bisa membuat persiapan bisnis yang matang sehingga dapat menjalaninya dengan optimistis. Salah satu seminar Gerald Abraham salah seorang penasehat bisnis pada sebuah firma hukum, juga pemilik dan direktur sebuah konsultan keuangan di tahun 2006, berisi tentang menjadi sukses dengan memahami 9 aspek penting sebelum memulai usaha.
1. Memahami konsep produk atau jasa secara baik Sebelum memulai suatu usaha maka hal yang terpenting adalah pemahaman kita akan konsep produk atau jasa yang akan menjadi bisnis inti. Kita perlu memahami bukan hanya secara teknis produksi tetapi juga pasar dan prospek mulai daripada lingkungan yang terkecil kepada lingkungan yang terbesar. Dalam topik ini dibahas secara menyeluruh aspek-aspek yang penting dalam melakukan analisa atas kelayakan dan prospek produk termasuk produk-produk yang sama sekali baru dengan melihat sisi human behavior, kebutuhan pasar dan lainnya.
2. Membuat visi dan misi bisnis Setiap orang yang mau memulai bisnis harus mengetahui visi dan misi yang akan menjadi panduan seseorang untuk tetap fokus kepada tujuan bisnis dan organisasi yang awal. Seringkali suatu usaha pada saat mulai berkembang pada tahap berikutnya mengalami kegagalan karena organisasi tersebut tidak memfokuskan diri kepada peningkatan kemajuan bisnis awal tetapi terlalu banyak mencoba mengembangkan bidang usaha lain yang baru.
3. Perlunya winning, positive dan learning attitude untuk menjadi sukses
Sikap mental merupakan kunci keberhasilan atas usaha anda selain daripada pemahaman usaha anda. there is no over night success sesuatu yang harus dicamkan daripada setiap calon “entrepreneur” karena dibutuhkan waktu, sikap tidak menyerah, proses belajar secara kesinambunga, dan melihat permasalahan secara positif yang tidak membuat anda menjadi patah semangat namun melihat setiap peluang dan belajar atas setiap kegagalan.Anda akan belajar untuk mengembangkan sikap-sikap diatas untuk menjadi “bisnis entrepreneur” yang sukses
.4. Membuat perencanaan dan strategi bisnis yang efektif akan menghindari usaha daripada risiko bisnis dan Secara statistik hampir seluruh kegagalan bisnis kecil dan menengah disebabkan karena tidak adanya atau kurang efektifnya perencanaan bisnis yang anda buat. Asumsi-asumsi seperti kapasitas produksi, tingkat utilisasi produksi, proyeksi kenaikan harga dan biaya dan aspek lainnya dalam perencanaan bisnis haruslah menggambarkan secara akurat realitas pasar atau praktek yang ada dalam suatu industri. Sistematika perhitungan dan proyeksi pendapatan dan biaya harus dibuat secara tepat sehingga membantu setiap calon pengusaha untuk menghitung secara akurat kebutuhan modal investasi dan modal kerja termasuk struktur biaya untuk persiapan awal, tahap percobaan, produksi secara komersial, inventori, distribusi, pemasaran, administrasi, sumber daya manusia dan juga komponen pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan inti dan tambahan. Pemahaman yang baik atas hal ini juga akan membantu calon entrepreneur untuk dapat mengindentifikasi potensi resiko bisnis, manajemen dan keuangan dan membuat langkah-langkah pengendalian untuk dapat menghindari setiap resiko tersebut.
5. Pengetahuan dasar manajemen, organisasi dan sistem akan menghindari usaha dar I pada risiko manajemen. Setiap usaha dari yang paling kecil sekalipun membutuhkan manajemen yang baik untuk memastikan proses pemasaran, produksi, distribusi dan penjualan berlangsung dengan baik. Sistem manajemen yang buruk akan mengakibatkan adanya biaya yang tidak perlu seperti bahan baku yang terbuang, pekerja yang tidak produktif karena pengawasan yang tidak efektif dan deskripsi pekerjaan yang tidak jelas, koordinasi dan komunikasi antar pegawai yang tidak efektif sehingga banyak keputusan yang terlambat, perekrutan pegawai yang tidak efektif sehingga banyak pegawai yang keluar masuk dan membuang banyak waktu dan biaya, pelatihan yang tidak baik sehingga produktivitas pegawai yang rendah dan masih banyak lagi permasalahan organisasi. Dalam topik ini kami akan memberikan pengetahuan dasar dan aspek-aspek yang sangat penting yang harus dipelajari oleh calon bisnis entrepreneur untuk menghindari resiko manajemen yang dapat menyebabkan kegagalan usaha.
6. Optimalisasi sumber daya manusia maka 50% usaha Anda sudah berhasil.
Sumber Daya Manusia atau SDM merupakan salah satu kunci keberhasilan usaha yang sangat penting. Banyak pakar yang menyadari bahwasanya untuk memulai usaha seringkali apabila kita merekrut pegawai yang tepat dan berpotensi sangat baik dapat menutup kelemahan manajemen, organisasi dan sistim dalam jangka pendek. Dengan SDM yang tepat maka kita sudah setengah jalan untuk menjadi sukses. Topik ini akan membantu kita untuk memahami kriteria pegawai yang baik dan sesuai dengan kebutuhan usaha, manajemen SDM secara umum termasuk sistim penilaian kinerja pegawai sehingga setiap pegawai akan merasa puas dan juga bagaimana memotivasi pegawai baik secara psikologi umum maupun dengan sistim insentif untuk mengoptimalkan kinerja pegawai.
Eksistensi Bisnis Ritel
Keberadaan pasar modern memberikan banyak pilihan bagi konsumen dalam menentukan lokasi berbelanja. Apalagi belakangan ini jumlahnya juga semakin banyak. Namun, bagi pebisnis pasar tradisional, tentu memiliki arti lain. Ketatnya persaingan bisnis ritel mendorong para pengusaha untuk melakukan terobosan dalam strategi berdagang, baik menyangkut kemasan toko, pelayanan, hingga soal harga produk. Hal ini tentunya akan memberi keuntungan lain bagi para calon pembeli. Singkat kata,dalam urusan berbelanja,kondisi ini benar-benar memanjakan para konsumen.
Konsumen juga memegang kendali dalam menentukan hidup matinya sebuah toko modern, bahkan berpengaruh dalam pertumbuhan pasar modern. Bagi pebisnis ritel, karakter masyarakat akan menjadi pertimbangan dalam mengembangkan usahanya. Executive Director dari Retail Measurement Services Nielsen,Teguh Yunanto menuturkan, peritel akan melihat populasi penduduk sebagai salah satu pertimbangan dalam membuka toko.
Ritel modern mencakup hal yaitu pendekatan manajemen kategori dan manajemen rantai pasokan. Dalam konteks ini, manajemen kategori dapat dipahami sebagai suatu pendekatan cara penanganan barang pada tingkat kategori melalui klasifikasi yang terstruktur dan sistematis pada bauran produkmybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-73176428603817854092012-07-10T06:44:00.002-07:002012-07-10T06:44:58.763-07:00BAB 7 & 8MANAJEMEN PERDAGANGAN RITEL
1.Sumber dan produk Lini
Lini produk adalah serangkaian produk dan jasa yang berhubungan yang ditawarkan oleh sebuah perusahaan. Lini produk cenderung berkembang sepanjang waktu, saat perusahaan menyadari kebutuhan konsumen yang lain. Sumber dan produk line sebagai pedoman umum bisa dikatakan, bahwa perusahaan besar sebaiknya mempunyai product line yang relatif lengkap. Sedang perusahaan sedang dan kecil, sebaiknya mempunyai suatu limited product line. Alasannya, seperti sudah diketahui, adalah sumber daya yang terbatas untuk perusahaan kecil. Dengan suatu limited product line, maka akan lebih terjadi konsentrasi/fokus sehingga peluang berhasil juga akan lebih tinggi. Titik optimal itu terdiri dari berapa produk? Jawaban yang pasti dan eksakta tentu tidak ada, karena semua perusahaan punya karakteristik industri yang berbeda beda. Namun titik optimal itu terdiri dari 3-5 produk, atau belasan, atau mungkin bahkan puluhan, dipengaruhi oleh beberapa faktor utama yaitu:
• Sumber daya keuangan perusahaan. Seberapa jauh kita bisa membiayai laju pertumbuhan
perusahaan kita sendiri.
• Tentu keadaan persaingan. Makin ketat persaingan, product line-nya harus makin terbatas.
• Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk yang lebih differentiated (unik), atau
lebih baik.
2.Pemberdayaan Perdagangan Ritel
kekurangan pada bargaining power dalam menghadapi supplier-nya maka terdapat tantangan dalam persaingan global yang menuntut keberadaan UKMK dalam bidang Ritel yang sehat, berdaya saing, dan berkembang secara berkelanjutan (sustainable). Dipandang perlu pula adanya upaya-upaya serius untuk melindungi kehidupan berbisnis UKMK Bidang Ritel dari tantangan persaingan peritel global. Adalah merupakan suatu urgensi bagi peningkatan kapasitas UKMK menjadi tempat belanja alternatif (ritel modern) yang mampu bersaing dengan peritel dari jaringan konglomerasi dengan mengangkatnya dari kondisi marjinal akibat tekanan persaingan. Dengan kata lain, adalah saatnya untuk memulai gerakan pemberdayaan UKMK Bidang Ritel ini melalui sosialisasi praktek perdagangan ritel modern yang berkeadilan, dengan kepemilikan usaha yang diperluas, memiliki multi-peran sebagai Agen Pemberdayaan bagi Masyarakat Pebisnis Ritel dan Pemasoknya yang berskala UKMK disamping tujuannya mendapatkan keuntungan usaha, dan memiliki komitmen bagi pembelajaran masyarakat sehingga mampu membangkitkan jiwa kewirausahaan. Dari sisi kelembagaan, perbedaan karakteristik pengelolaan pasar modern danpasar tradisional nampak dari lembaga pengelolanya. Pada pasar tradisional, kelembagaan pengelola umumnya ditangani oleh Dinas Pasar yang merupakanbagian dari sistem birokrasi. Sementara pasar modern, umumnya dikelola oleh profesional dengan pendekatan bisnis. Selain itu, sistem pengelolaan pasar tradisional umumnya terdesentralisasi dimana setiap pedagang mengatursistem bisnisnya masing-masing. Sedangkan pada pasar modern, sistempengelolaan lebih terpusat yang memungkinkan pengelola induk dapat mengaturstandar pengelolaan bisnisnya. Dari aspek kebijakan, dapat dijelaskan bahwapemerintah telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan tentang penataan perpasaran.
3.Keunggulan Perdagangan Ritel
Ritel di Indonesia memang memberikan beberapa manfaat, namun keberadaannya juga menuai banyak persoalan. Pertama, keberadaan ritel modern terbukti mematikan warung-warung tradisional terutama terkait dengan trend pergeseran kebiasaan konsumen di atas. Data dari Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) menunjukkan jumlah pedagang pasar tradisional di wilayah DKI Jakarta mengalami penurunan dari 96.000 orang menjadi 76.000 pedagang. APPSI juga menyebutkan bahwa sekitar 400 toko di pasar tradisional tutup setiap tahunnya.
Selain itu, ritel modern juga tidak berkontribusi pada perkembangan, bahkan justru mematikan pemasok-pemasok kecil lokal, terutama UKM. Awalnya, pemerintah berharap UKM dapat memperoleh peran sebagai pemasok dalam ritel modern. Jumlah UKM yang menjadi pemasok ritel modern memang mencapai 67% dari total keseluruhan jumlah pemasok, namun produk yang disuplai oleh UKM hanyalah 10% dari total barang yang dijual di suatu ritel modern. Hal ini terjadi karena syarat perdagangan yang ditawarkan oleh ritel modern terlalu berat untuk dipenuhi UKM. Salah satu persyaratan yang sangat memberatkan UKM adalah listing fee.
4.Kebijakan harga dalam perdagangan ritel
Seiring dengan adanya beberapa indikator dalam pertumbuhan perdagangan pada tahun 2011 ini, maka, sebagai tindaklanjut dari tahun sebelumnya, tahun ini Kemendag menetapkan berbagai ke bijakan yang berpihak guna mendongkrak sektor perdagangan di dalam maupun di luar negeri menjadi lebih baik lagi. Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu mengatakan, tahun ini Kemendag akan terus meningkatkan kerja sama dengan pihak swasta untuk memperkuat perdagangan produk dalam negeri. “Saya yakin perdagangan produk dalam negeri positif pertumbuhannya,” tandas Mendag. Selama 2010 Kementerian Perdagangan telah mengenakan bea masuk antidumping terhadap tujuh produk impor yang dinilai diperdagangkan secara tidak adil. “Untuk mengamankan pasar dalam negeri, telah dikenakan tindakan antidumping terhadap tujuh produk impor,” kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu Selain itu, untuk mengamankan pasar dalam negeri, kemendag juga terus melakukan peningkatan pengawasan barang beredar dan jasa. Kemendag akan terus melakukan pengawasan berkala terhadap perdagangan 15 komoditas dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib dan lima produk jasa di 15 daerah. “Kita juga akan terus me ngawasai secara ketat dalam pendistribusian gula, bahan berbahaya dan minuman beralkohol,” tandas Mendag. Lebih lanjut, Kemendag bekerjasama dengan BPOM akan memastikan bahwa label berbahasa Indonesia untuk produk-produk pangan, kosmetik, dan produk-produk non pangan yang telah ditetapkan di lapangan harus dapat terpenuhi. “Semua itu kita lakukan sebagai upaya Kemendag dalam memberikan pelindungan terhadap konsumen. Dengan melakukan perlidungan ini, secara otomatis kita juga telah mengamankan pedagangan di dalam negeri. Sejumlah produk luar harus memenuhi syarat seperti syarat-syarat yang yang dipenuhi oleh produk di dalam negeri sebelum diperdagangkan,” jelas Mendag. Agaknya, dengan sejumlah kebijakan yang telah dilakukan oleh Kemendag tersebut, maka pada 2010, produk dalam negeri boleh dibilang masih mampu menguasai pasar di berbagai pusat perbelanjaan atau mal yang tersebar di Tanah Air. Penguasaan pangsa pasar produk dalam negeri tersebut di perkirakan hingga mencapai 80%.mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-32442162698268982292012-07-10T06:43:00.002-07:002012-07-10T06:43:54.031-07:00BAB 9PROMOSI PENJUALAN RITEL
1.strategi promosi perdagangan ritel
Sebagaimana kita ketahui bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. 0leh karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan konsumen mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya. Salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang pemasaran untuk tujuan meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat, maka promosi merupakan salah satu senjata ampuh bagi perusahaan dalam mengembangkan dan mempertahankan usaha.
Suatu produk tidak akan dibeli bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoJeh dan berapa harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasaran produk atau jasa perusahaan perlu diberikan informasi yang jelas. Maka peranan promosi berguna untuk:
Ø Memperkenalkan produk atau jasa serta mutunya kepada masyarakat.
Ø Memberitahukan kegunaan dari barang atau jasa tersebut kepada masyarakat serta cara penggunaanya.
Ø Memperkenalkan barang atau jasa baru.
Oleh karenanya adalah menjadi keharusan bagi perusahaan untuk melaksanakan promosi dengan strategi yang tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. Promosi yang dilakukan harus sesuai dengan keadaan perusahaan. Dimana harus diperhitungkan jumlah dana yang tersedia dengan besarnya manfaat yang diperoleh kegiatan promosi yang dijalankun perusahaan. Sebagaimana diketahui bahwa keadaan dunia usaha bersifat dinamis, yang selalu mengalami perubahan yang terjadi setiap saat dan adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu strategi pemasaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk keberhasilan perusahaan umumnya dan pada bidang pemasaran khususnya. Disamping itu strategi pemasaran yang diterapkan harus ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan pasar tersebut. Dengan demikian strategi pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran pasar.Melihat pentingnya strategi pemasaran terhadap peningkatan volume penjualan perusahaan, maka penulis tertarik untuk lebih memperjelas lagi topik tersebut dalam penulisan penelitian ini.
Dalam penulisan penulisan ini, penulis berusaha untuk memudahkan pembahasan agar lebih terarah, maka penulis membatasi kepada masalah pemasaran, dalam hal ini hanya masalah strategi pemasaran dalam meningkatkan volume penjualan produk maupun jasa dalam suatu perusahaan. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui dengan lebih pasti strategi pemasaran yang paling sesuai dengan keadaan perusahaan untuk dapat tumbuh dan berkembang dalam persaingan.
Dalam penulisan penelitian ini, penulis membahas dalam lima bab, yaitu: Bab satu, berisi pendahuluan yang yang membicarakan alasan pemilihan judul, luas dan tujuan penulisan serta sistematika pembahasan. Bab dua, memuat tentang aspek penting dalam pemasaran, yaitu menjelaskan tentang rencana strategi pemasaran, pasar sasaran, dan bauran pemasaran. Bab tiga, memuat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran. Dalam hal ini akan dibahas tentang rencana strategi perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan. Bab empat, pada bab ini akan dibahas mengenai strategi untuk setiap posisi bisnis, seperti Market leader, Market challanger, Market follower, atau Market Nicher. Bab lima, pada bab terakhir ini, penulis mencoba untuk membuat kesimpulan akhir atas apa yang telah diuraikan dan memberikan saran-saran yang mungkin dapat dipertimbangkan dalam penentuan strategi pemasaran
2.Kredit ritel
AKARTA: PT Bank Mandiri Tbk akan meningkatkan porsi kredit ritel pada tahun ini guna meningkatkan margin bunga bersih yang sempat turun pada tahun lalu. “Kami sebetulnya sedang perlahan-lahan mengubah komposisi portofolio selama ini lebih condong ke korporasi menjadi lebih banyak retail. Kita paham kredit ritel retail suku bunganya lebih tinggi dibanding dengan korporasi,” ujar Zulkifli Zaini Direktur Utama Bank Mandiri, Kamis malam 8 Maret 2012. Strategi tersebut diharapkan dapat mendongkrak margin bunga bersih (net interest margin/NIM) perseroan yang sempat turun pada tahun lalu menjadi 5,11% dari tahun sebelumnya 5,28%. Penurunan NIM tersebut merupakan konsekuensi atas penurunan suku bunga dasar kredit (SBDK yang terjadi pada tahun lalu. “Walaupun SBDK turun tapi komposisi kredit mengubah evolusi corporate jadi retail. Maka pendapatan bunga bersih kami akan naik,” jelasnya. Selain itu, penurunan NIM juga disebabkan penurunan bunga obligasi rekapitalisasi akibat pengubahan acuan bunga dari Sertifikat Bank Indonesia bertenor 3 bulan menjadi Surat Perbendaharaan Negara 3 bulan. “Pada awal tahun yield obligasi masih 6,3% dan turun menjadi 4,4%--4,5% pada akhir tahun. Ini sebabkan karena reference rate dari recap bond kami diubah,” ujar Pahala N. Mansyuri, Direktur Keuangan Bank Mandiri. Pahala mengakui obligasi rekap tersebut tidak terlalu menguntungkan sehingga perseroan berencana untuk melepas. Namun hal tersebut masih menjadi pembahasan bersama dengan Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan karena sebagian obligasi rekap tersebut tidak berstatus dapat diperdagangkan. Kita masih membicarakan dan belum final. Kami masih eksplorasi bagaimana recap bonds dijual entah buyback atau ditukar dengan aset lainnya,” jelasnya. Selain mengandalkan pendapatan bunga, lanjut Zulkifli, perseroan juga akan meningkatkan pendapatan berbasis komisi, peningkatan rasio intermediasi (loan to deposit ratio) dan menekan biaya dana guna mendongkrak laba bersih 2012. Kredit ritel Bank Mandiri tercatat Rp81 triliun pada akhir 2011 dan memiliki porsi sebesar 29,6% dari total portofolio pinjaman. Adapun total kredit perseroan di luar anak usaha mencapai Rp273,9 triliun, meningkat naik 25,06% dari tahun sebelumnya sebesar Rp219 triliun. (Bsi)mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-81510245940206999472012-07-10T06:42:00.001-07:002012-07-10T06:42:30.135-07:00BAB 10MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA RITEL
Penarikan sumberdaya manusia ritel
pembahasan A. M. Manulang dalam bukunya Manajemen Personalia, (1987 : 14) yang dikutif oleh Moh. Moh. Abdul Mikhyi dan Hadir Hudyanto sebagai berikut : “Sumber daya manusia atau personali adalah Hakikat Sumber Daya Manusia Pada setiap organisasi atau perusahaan khususnya pada lembaga pendidikan diperlukan adanya suatu sumber daya manusia sebagai tenaga kerja. Oleh sebab itu bahwa yang dimaksud dengan sumber daya manusia adalah tenaga kerja, hal sebagaimana menurut tenaga kerja, buruh atau pegawai yang mengandung arti keseluruhan orang-orang yang berkerja pada suatu organisasi tertentu.”[1] Dari pendapat tersebut jelas bahwa sumber daya manusia adalah tenaga kerja yang menduduki suatu posisi atau orang-orang yang mempunyai tanggungjawab untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan pada suatu organisasi atau instansi tertentu. 5 ”Hal yang penting untuk diperhatikan oleh organisasi adalah bagaimana memperoleh tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan dan posisi yang akan diduduki, bagaimana mengembangkannya dan memelihara tenaga kerja, menggunakan serta mengavaluasi hasil kerjanya.”[2] Untuk menjaga agar tenaga kerja tidak terjadi ketinggalam atau tidak ada peningkatan, maka bahwa tenaga kerja harus selalu ditingkatkan diarahkan pada peningkatan mutu dan kualitas dalam bekerja. Menurut Moh. Abdul Mukhyi dan Hadir Hudiyanto mengemukakan 3 faktor yang mempengaruhi kegiatan pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia, yaitu : “reputasi perusahaan di mata anggkatan kerja, tingkat pertumbuhan angkatan kerja dan tersedianya tenaga kerja dengan kualifikasi pendidikan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.”[3] Berdasarkan hal tersebut, maka bahwa sumber daya manusia merupakan tenaga kerja yang secara keseluruhan menempata pada suatu tempat atau posisi yang dalam posisinya itu memiliki suatu tanggungjawab untuk melaksanakan tugas atau pekerja yang menjadi tanggungjawabnya, hal ini tentunya harus didukung oleh kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh seorang tenaga kerja, sehingga tugas pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
B. Hubungan antara Penarikan dan Perencanaan Sumber Daya Manusia Untuk menghasil penarikan sumber daya manusia yang sudah memiliki kemampuan sesuai dengan bidang atau kebutuhan tenaga kerja pada suatu instansi atau institusi, maka diperlukan adanya suatu perencanaan dalam penerimaan atau penarikan sumber daya manusia yang akan diterima sesuai dengan kualifikasi yang tentunya ditetapkan terlebih dahulu. Menurut Muhammad Abdul Mukhyi dan Iman Hadi Saputro, mengemukakan bahwa : “Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam setiap jenis kegiatan baik itu kegiatan organisasi, perusahaan maupun kegiatan di masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.”[4] Berdasarkan uraian tersebut, bahwa perencanaan merupakan suatu kegiatan yang selalu ada dalam setiap organisasi atau instansi, karena perencanaan merupakan suatu kegiatan awal dari setiap kegiatan, oleh karena itu bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari perencanaan dalam suatu organisasi atau instansi, maka dengan demikian bahwa dalam merencanakan atau memanajemen sumber daya manusia dalam rangka untuk mencapai suatu tujuan yang menjadi target yang harus dicapai. Untuk mencapai tujuan suatu organisasi atau instansi tentunya diperlukan tenaga-tenaga yang profesional, maka dari itu bahwa memanajemen atau merencanakan sumber daya manusia harus melihat pada unsur-unsur yang berkaitan dalam penempatan tenaga kerja, unsur dimaksud di antaranya unsur perencanaan, unsur tenaga kerja (sumber daya manusia), unsur tujuan, dan unsur logistik. Dari beberapa unsur tersebut tentunya saling keterkaitan, dan saling berhubungan serta saling mempengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya, maka bahwa antara perencanaan dengan sumber daya manusia jelask ada hubungan, yang selanjutnya bahwa dalam perencanaan sumber daya manusia di dalam ada proses penarikan, penempatan, promosi atau pemindahan dari suatu posisi ke posisi lainnya dalam organisasi atau instansi. Berdasarkan uraian tersebut, bahwa antara penarikan dan perencanaan sumber daya manusia adanya suatu hubungan tidak dapat dipisahkan, di mana bahwa dalam perencanaan itu sendiri adanya suatu proses penarikan atau recruitment untuk mengisi suatu posisi tertentu yang ada dalam organisasi atau instansi, sehingga kebutuhan tenaga kerja dapat terpenuhi.
C. Media Penarikan Sumber Daya Manusia Dalam setiap organisasi atau instansi sesuai dengan perkembangannya akan memerlukan sumber daya manusia yang profesional untuk ditempatkan pada posisi tertentu, sebagaimana menurut Soekidjo Notoatmodjo yaitu : “Tiap organisasi mempunyai cara yang berbeda-beda dalam menarik karyawannya. Beberapa organisasi yang besar mempunyai sistem yang sangat baik dan dengan menggunakan media massa yang canggih dalam menarik calon karyawan. Tetapi ada beberapa organisasi, cara penarikan calon karyawan ini sangat sederhana, dan dengan media yang sederhana pula.”[5] Dari pendapat tersebut dikemukakan bahwa cara dalam penarikan atau rekruitment sumber daya manusia dalam setiap organisasi atau instansi itu melakukannya ada yang dengan cara sederhana dan ada juga dengan media massa yang sudah canggih, hal ini tentunya terkait dengan keadaan dari organisasi atau instansi itu sendiri, yakni berhubungan dengan sistem yang dimiliki dan anggaran yang ditetapkan dalam penarikan atau rekruitment sumber daya manusia atau karyawan yang dibutuhkan. Adapun cara yang pada umumnya digunakan dalam penarikan sumber daya manusia adalah baik itu dengan alat media cetak atau elektronik, hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Soekidjo Notoatmodjo sebagai berikut
: 1. Iklan
2. Badan-badan penyaluran tenaga kerja
3. Lembaga-lembaga pendidikan
4. Organisasi-organisasi karyawan
5. Organisasi-organisasi profesional
6. Leasing (penyewaan)
7. Rekomendasi dari karyawan
8. Nepotisme Open house.
[6] Berdasarkan pendapat tersebut, maka dalam penarikan sumber daya manusia atau calon karyawan ada berbagai macam cara dan biasanya disesuaikan dengan dedikasi yang muncul dari para perencana yang ada dalam suatu organisasi atau instansi untuk penarikan karyawan baru. Penarikan sumber daya manusia melalui iklan tujuannya adalah agar rencana penarikan sumber daya manusia atau karyawan itu dapat sampai pada seluruh lapisan, hal sesuai dengan pendapat Soekidjo Notoatmodjo, bahwa “Menarik calon karyawan melalui iklan di media massa, baik elektronik maupun media cetak mempunyai efektivitas tinggi, karena dapat menjaring seluruh lapisan masyarakat pelamat, dan pelamar dapat lebih banyak. Hal ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain organisasi mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk memilih calon karyawan yang lebih baik
.[7] Dalam penarikan calon karyawan atau pegawai melalui media massa ini pada saat sekarang ini sudah banyak digunakan oleh perusahan atau instansi pada umumnya, karena dengan menggunakan media massa baik elektronik maupun cetak dapat sampai kepada seluruh lapisan masyarakat, seperti surat khabar atau yang sejenisnya dapat menarik calon karyawan atau pegawai yang jumlah pendaftar atau memasukan lamaran akan lebih banyak, sehingga perusahaan atau instansi dapat memilih spesifikasi calon karyawan atau pegawai yang akan diterima sesuai dengan posisi yang dibutuhkan. Penarikan calon karyawan atau pegawai melalui iklan di media cetak terbagi dua jenis, sebagaimana menurut Soekidjo Notoatmodjo, yaitu “want ad dan blind ad. Want ad di mana organisasi dan bagaimana cara melamar disebutkan dalam iklan itu. Cara ini digunakan untuk memberikan kesempatan para calon karyawan untuk berkomunikasi langsung kepada organisasi yang bersangkutan. Sedangkan cara blin ad yaitu tidak menyebutkan nama dan alamat organisasi yang memerlukan karyawan. Lamaran para pelamar biasanya dialamatkan ke P.O. Box. Cara ini digunakan untuk menghindari membajirinya calon karyawan atau pelamat ke Kantor organisasi yang bersangkutan.
[8] Penarikan sumber daya manusia juga dapat dilakukan melalui badan-badan penyalur tenaga kerja, baik pemerintah maupun swasta. Menurut Soekidjo Notoatmodjo, bahwa “Di Indonesia di tiap-tiap provinsi mempunyai kantor penempatan tenaga kerja (pemerintah) yang fungsinya adalah menyalurkan tenaga-tenaga kerja yang telah mendaftarkan ke kantor penempatan tersebut ke organisasi-organisasi, baik pemerintah maupun swasta yang memerlukan calon karyawan. Bahkan beberapa organisasi mewajibkan setiap pelamarnya untuk mencari “kartu kuning”, yaitu suatu bukti bahwa ia telah terdaftar di kantor tenaga kerja.
”[9] Dengan demikian bahwa proses penarikan tenaga kerja dalam memberikan informasi lowongan atau kekosongan posisi di suatu organisasi atau instansi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yakni dari mulai memasang iklan sampai pada cara open house di mana orang-orang yang ada di sekitar organisasi atau instansi diundang untuk datang.
D. Kendala dalam Penarikan (Recruitment) Tenaga Kerja Dalam setiap kegiatan tentunya tidak akan terlepas dari suatu kendala atau hambatan,begitu juga dalam penarikan sumber daya manusia atau tenaga kerja biasanya terjadi suatu kendala Langka tidaknya keahlian atau keterampilan-keterampilan tertentu. Telah dimaklumi bahwa dalam kehidupan organisasi yang semakin kompleks dewasa ini, semakin beraneka ragam keahlian dan keterampilan yang diaperlukan.
4. Proyeksi angkata kerja pada umumnya. .
5. Peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan. Berbagai peraturan perundan-undangan merupakan faktor eksternal yang harus diperhitungkan dan ditaati. 6. Praktek rekrutmen oleh organisasi-organisasi lain. Teori manajemen sumber daya manusia menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya manusia diselenggarakan berdasarkan norma-norma etika yang berlaku di masyarakat.
7. Kendala terkahir yang perlu dipertimbangkan oleh para pencari tenaga kerja ialah tuntutan tugas yang kelas akan dikerjakan oleh para pekerja baru itu
.[11] Berdasarkan uraian tersebut, bahwa kendala eksternal atau lingkungan sekitar di mana tingginya tingkat pengangguran yang menyebabkan banyak pelamar terhadap instansi untuk menjadi tenaga kerja, sehingga hal ini dibutuhkan penyeleksian dalam penerimaan atau penarikan tenaga kerja, sedangkan apabila sebaliknya tingkat tenaga kerja yang rendah akan terjadi suatu kendalam dalam penarikan tenaga kerja akibatnya para tenaga kerja akan merasa gampang memperoleh pekerjaan yang akhirnya mereka jual mahal. Untuk mengatasi kendala tersebut, maka bahwa organisasi atau instansi, khususnya lembaga pendidikan harus memperhitungkan atau menanggulangi yang menjadikan terjadinya suatu hambatan, di mana dalam penentuan kebijakan lembaga pendidikan harus sesuai dengan harapan dari semua unsur, baik unsur guru sebagai tenaga kependidikan, unsur siswa, dan unsur lingkungan masyarakat sekitar, di samping itu harus dalam penarikan tenaga kependidikan harus yang benar-benar mempunyai latar belakang pendidikan yang sesuai, dan penempatan atau pembagian tugas yang sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki oleh masing-masing, sehingga tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara optimal.
2.Seleksi sumberdaya manusia untuk ritel
Setiap selesai tugas pada satu bagian tertentu, mereka akan dievaluasi. Demikian seterusnya hingga selesai masa evaluasi. Setelah masa evaluasi berakhir, MT tidak akan lagi di-rolling. Itu berarti saatnya ia mulai membangun karier di perusahaan tersebut. Bagaimana Proses Seleksi Management Trainee? Program Management Trainee (MT) adalah program pengembangan karyawan dengan pola rekrutmen dan jalur yang khusus. Khusus karena kriteria rekrutmen yang dipakai biasanya lebih tinggi, dan kadang kala sangat tinggi bila dibandingkan dengan kriteria rekrutmen untuk karyawan dengan pola biasa. Mulai dari syarat indeks prestasi (IPK) yang tinggi, pengalaman organisasi yang memadai, kemampuan atau skill yang cukup, hingga penguasaan bahasa asing yang baik. MT dirancang khusus untuk menyiapkan kader-kader pemimpin perusahaan di masa depan. Oleh karena itu proses seleksi program MT dilakukan dengan sangat ketat, baik dilaksanakan sendiri oleh bagian SDM perusahaan maupun dengan menyerahkannya kepada konsultan terpercaya. Ribuan peserta yang mengikuti proses seleksi disaring sehingga menyisakan sedikit kader terbaik. Berbanggalah mereka yang berhasil lolos mengikuti program MT. Tetapi jangan sombong, karena program ini setiap tahun selalu ada sehingga anda bukan satu-satunya kader pimpinan masa depan. Karena setiap tahun ada, maka biasanya disebut sebagai MT angkatan ke-xx. Proses seleksi karyawan MT bisa berbeda-beda di tiap perusahaan. Biasanya tahap-tahap yang akan Anda jalani selama proses seleksi atau rekrutmen MT adalah:
TAHAP 1 : Psikotes atau online test Psikotes yang terdiri dari tes verbal, tes numerikal, tes kepribadian. Dalam akhir tes ini biasanya Anda akan disuruh menggambar (WARTEGG TEST) dan mengerjakan PAULI atau KREPLIN TEST. Dari tes Pauli dan Kreplin ini dapat diketahui seberapa cepat, tepat dan konsisten anda mengerjakan pekerjaan yang rumit dan membutuhkan konsentrasi.
Pada online test, perusahaan biasanya kerjasama dengan organisasi konsultan dari Amerika atau manapun yang memberikan jasa online assessment test dengan tujuan membantu HRD perusahaan menilai calon karyawan. Oleh karena itu, online test biasanya menggunakan bahasa Inggris. Ketika Anda sudah bertemu dengan pihak HRD, Anda akan diberikan undangan berisi alamat situs yang harus Anda kunjungi serta access code agar Anda bisa log in. Ketika sudah log in Anda akan diminta untuk mengisi sedikit biodata dan kemudian dilanjutkan dengan mengikuti serangkaian tes yang disediakan. Ingat bahwa dalam online test ini, setiap pertanyaan diberi waktu, jadi Anda akan kehilangan pertanyaan tersebut jika terlalu lama menjawabnya.
TAHAP 2 : Wawancara atau tes bahasa inggris TOEFL Wawancara dengan lembaga konsultan yang telah dipercaya oleh perusahaan. Biasanya wawancara menyangkut kegiatan organisasi dan kepribadian Anda. Karena ingin tahu pribadi anda dengan lebih detail, maka biasanya wawancara dengan konsultan ini sangat lama, bisa sampai satu jam lebih. Ada juga perusahaan yang meminta pelamar mengikuti tes bahasa inggris atau TOEFL yang diadakan baik oleh perusahaan itu sendiri kerjasama dengan lembaga kursus. Tujuannya tentu saja memilih karyawan dengan kemampuan bahasa Inggris yang baik.
TAHAP 3 : Tes bakat (Assessment Test) Dalam tes ini biasanya akan berupa diskusi kelompok, games kelompok, maupun presentasi individu. Dalam tes kelompok dilakukan bersama dengan pelamar-pelamar lain. Ingat bahwa Anda diminta untuk menjadi yang terbaik namun tetap membawa misi kelompok, yaitu saling bekerjasama dan menghormati. Maksudnya, ketika melakukan diskusi, Anda harus aktif namun tetap mendengarkan pendapat orang lain. Sebagai informasi bahwa di perusahaan tertentu, diskusi dan presentasi individu dilakukan dalam bahasa inggris.
TAHAP 4 : Wawancara dengan bagian SDM atau HRD Dalam wawancara ini biasanya anda akan ditanya seputar bidang apa yang Anda minati, dan bidang apa yang cocok untuk Anda.
TAHAP 5 : Wawancara dengan user/manajemen perusahaan Dalam wawancara ini mungkin akan ada beberapa pertanyaan yang telah ditanyakan di wawancara-wawancara sebelumnya. Namun pada intinya, di tahap ini memungkinkan Anda ditanya seputar masalah gaji.
TAHAP 6 : Medical check up atau tes kesehatan Setiap Anda ingin menjalani tes kesehatan, ada baiknya anda menjaga pola makan dan tidur anda sehari sebelumnya. Karena jika Anda terlalu letih ketika tes kesehatan, akan berakibat muncul hasil lab yang tidak diinginkan.
PERLU DIINGAT bahwa Anda bisa saja gagal di TAHAP MANAPUN. Meskipun Anda sudah sampai hingga tahap terakhir, Anda bisa gagal. Proses penyaringan karyawan MT sangat ketat, sehingga perusahaan sangat selektif dalam memilih yang terbaik. Tak jarang pada setiap kesempatan wawancara, Anda akan menghadapi pertanyaan-pertanyaan “jebakan” yang tujuannya adalah “mencari kelemahan Anda” Sebagai peserta yang rata-rata adalah lulusan fresh graduates baru dari perguruan tinggi, jelas peserta MT masih minim keahlian, pengalaman, pemahaman soal sistem dan budaya kerja dan kepemimpinan. Oleh karena itu, setelah lolos dari proses seleksi MT, biasanya Anda akan mengikuti masa training selama 6 bulan hingga 1 tahun, tergantung dari kebijakan setiap perusahaan. Selama training, anda akan belajar, dididik dan diawasi kinerjanya. Tidak jarang ada karyawan yang tidak sanggup mengikuti masa training dan akhirnya keluar dari perusahaan. Sehingga dia belum bisa disebut sebagai “lulusan MT” di perusahaan tersebut, karena tidak mengikuti program training sampai selesai. Program training MT dalam Bank swasta yang saya ketahui sangatlah melelahkan, karena harus belajar setiap hari (seperti kuliah) dan terdapat ujian-ujian tertulis atau lisan pada saat tertentu. Setelah lulus belajar di kelas, biasanya akan ditempatkan di cabang-cabang perusahaan atau istilahnya On the Job Training atau OJT. Setelah mengikuti masa training hingga selesai (kira-kira 6-12 bulan), maka Anda boleh dikatakan sebagai “lulusan MT perusahaan X”. Maka setelah itu karir Anda akan berjalan lebih mulus dan bisa menempati posisi cukup tinggi di perusahaan tersebut.
3.Pelatihan sumberdaya manusia untuk ritel
Dengan kata lain, seakan-akan investasi di bidang SDM tidak membawa hasil. Itulah mengapa ada perusahaan-perusahaan yang menerapkan program rekrutmen lewat management trainee (MT). Tujuannya adalah mendapatkan manajer yang memahami kondisi bisnis perusahaan tersebut. Biasanya para MT akan memulai karier dari staf, lalu meningkat ke posisi supervisor, eksekutif, dan akhirnya manajer. Kebanyakan yang direkrut untuk menjadi MT adalah lulusan baru (fresh graduate). Mereka diberi pelatihan dan pengetahuan tentang kondisi bisnis perusahaan tersebut. Maka, seorang management trainee adalah peserta dari program tadi. MT merupakan proses rekruitmen dan pencarian sumber daya manusia dengan kualitas tertentu dalam bidang tertentu, yang dilatih untuk ‘menduduki’ posisi kunci dalam sebuah perusahaan.
Menurut Inge Santoso, seorang trainer yang biasa memberikan pelatihan di sejumlah perusahaan besar, yang ditekankan pada MT adalah aspek psikologis. Para peserta pelatihan, katanya, biasanya tidak melihat potensi besar yang mereka miliki. ‘’Tugas kami di sini menyadarkan mereka untuk melihat potensi terpendam mereka,’’ ujarnya. Setelah sadar, mereka biasanya berusaha menggali dan memperbaiki kinerja mental mereka.Dampak setelah mengikuti pelatihan, mereka menjadi lebih giat dan bekerja secara total. Kehidupan pribadi dan sosial mereka, lanjut Inge, juga semakin bagus. Tidak ada latar belakang pendidikan khusus untuk menjadi seorang MT. Tergantung perusahaan, posisi untuk bidang apa yang dibutuhkan. Di Amerika, yang banyak membutuhkan MT adalah bidang ritel, jasa, dan department store.
Di Indonesia pencarian MT ditawarkan oleh perbankan. Hanya saja, nama MT menjadi businees development programme. Iwan Setiawan, trainer dari Forever Young Indonesia, sebuah perusahaan multi level marketing, mengungkapkan, yang ditekankan pada para MT adalah pengembangan karakter. Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan, para anggota di perusahaannya akan lebih kuat dan stabil. ‘’Manusia tersusun dari fisik, mental, emosi, dan rohani. Satu sama lain harus saling terkait,’’ ujarnya. Di perusahaan tempat Iwan bekerja, profesi MT masuk dalam bagian training dan human resources development (HRD). Itu tidak selalu berlaku demikian, tergantung kebijakan masing-masing perusahaan. Tergantung kebijakan perusahaan juga berlaku pada lamanya program pelatihan yang diberikan untuk MT. Ada perusahaan yang mewajibkan MT mengikuti pelatihan antara 1-2 tahun dengan diberi pengetahuan tentang pengendalian bisnis, pembuatan kebijakan, rencana manajerial, dan membangun jaringan komunikasi. Ada perbedaan antara masuk kerja pertama sebagai karyawan dan MT. Bila sebagai karyawan, seseorang harus menjalani masa percobaan. Sementara bila sebagai MT, ia akan menjalani masa evaluasi. Sebagai tambahan, peserta MT biasanya akan diputar tempat tugasnya. Dengan kata lain, mereka menjalani sistem perputar
4.Rencana penggajian sumber daya manusia untuk ritel
Banyak perusahaan yang berangkat dalam proses pengembangannya hanya melihat pada aspek SDM (Sumber Daya Manusia) adalah kebijakan yang bersifat biaya. Mengapa dianggap demikian? Banyak perusahaan melihat bahwa sumber daya manusia atau karyawan di dalamnya adalah beban, mulai dari penggajian, belum lagi kewajiban seperti Jamsostek ataupun kewajiban untuk memberikan tunjangan lainnya. Lalu muncul suatu pemahaman bahwa sumber daya manusia adalah suatu bentuk investasi yang penting untuk dikelola sehingga definisi human resources (sumber daya manusia) menjadi human capital (investasi manusia).
Dalam proses pengembangan sumber daya manusia, hal yang menjadi pertimbangan penting dalam suatu perusahaan adalah kebijakan yang diterapkan untuk pengembangan manusia di mana disebutkan karyawan yang bekerja dalam perusahan memang bisa dikembangkan menjadi investasi bagi perusahaan itu sendiri. Kebijakan yang diterbitkan oleh perusahaan itu sendiri haruslah memuat suatu kepentingan jangka panjang yang nantinya dituntut adanya suatu komitmen jangka panjang terhadap proses pengembangan perusahaan itu sendiri. Kebijakan yang diterbitkan oleh perusahaan terhadap pengembangan sdm meliputi kebijakan (1) Sistem numerasi (2) Sistem manajemen performa (3) Sistem pengembangan sumber daya manusia (4) Sistem budgeting terhadap operasional dari proses pengelolaan sumber daya manusia (5) Peraturan perusahaan dan persyaratan yang terkait dengan pengelolaan sumber daya manusia.
Salah satu kesalahan yang seringkali dilakukan oleh perusahaan adalah kemampuan untuk memastikan konsistensi kebijakan untuk dijalankan. Hal apa yang menjadi alasan untuk kemunculan ketidaksesuaian konsistensi dari kebijakan itu sendiri? Pertama, situasi dan kondisi yang menyebabkan penyimpanan terhadap sistem dapat muncul dimana antara kebutuhan untuk mengoptimalkan sdm ditekan oleh adanya kebutuhan pengembangan sdm itu sendiri. Sehingga dengan kondisi ”terpaksa” kebijakan terhadap sdm itu sendiri dilanggar. Kedua, adanya conflict of interest yang dimunculkan oleh oknum-oknum baik itu internal perusahaan maupun dari pihak manajemen itu sendiri yang menyebabkan pelanggaran dengan sengaja dilakukan. Ketiga, adanya perubahan dari manajemen perusahaan yang menyebabkan kebijakan sudah tidak memadai untuk menghadapi aspek kompetisi dengan dunia luar.
Ketidakkonsistenan dalam menjalankan manajemen sumber daya manusia dapat menyebabkan bumerang yang dapat membunuh strategi dalam perusahaan itu sendiri. Dimana karyawan mulai mempertanyakan konsistensi kebijakan sumber daya manusia yang dijalankan perusahaan. Konsep dan aspek adil di dalam organisasi harus dapat memastikan bahwa sistem kebijakan sumber daya manusia yang dijalankan dapat mengembangkan dan menumbuhkan persaingan yang positif dalam perusahaan sehingga dapat meningkatkan performa dari organisasi.
Suatu sistem yang baik, adalah sistem yang dapat teraudit. Sistem manajemen sumber daya manusia, harus dibangun dengan mengikuti aturan ini. Sistem sumber daya manusia yang tepat adalah sistem yang dibangun dengan mengedepankan konsep PDCA (Planning- Do- Check- Action). Apa yang dimaksud dengan konsep tersebut.
(a) Planning
Dalam menyusun sistem harus ditetapkan tujuan dari suatu sistem tersebut dibuat, serta dijelaksanakn latar belakang yang menjelaskan sistem tersebut dibangun.
Contoh: SOP (Standard Operating Procedure) sistem rekruitmen (penerimaan karyawan). Pada saat penyusunan sistem, harus dilihat tujuan dari sistem tersebut dibangun, ruang lingkup dari SOP itu sendiri meliputi jenis rekruitmen internal atau eksternal maupun aspek pengembangan sistem rekruitmen lainnya.
(b) Do
Bagaimana sistem tersebut dijalankan. Seperti menjelaskan pejabat mana yang memiliki kewenangan untuk menjalankan proses ini, lalu bagaimana proses tersebut dijalankan, detail terhadap sistem dokumentasi tersebut dijalankan juga menjadi bagian yang penting untuk dijelaskan.
(c) Check
Bagaimana sistem tersebut dievaluasi maupun diaudit untuk memastikan sistem tersebut dijalankan. Suatu sistem yang baik harus memastikan adanya proses verifikasi (pemeriksaan ulang) ataupun validasi (pengesahan). Seperti proses penyelesaian sistem kompensasi, harus dipastikan adanya mekanisme pemeriksaan sebelum proses dijalankan. Setelah proses dijalankan pun juga harus dipastikan adanya suatu proses pemeriksaan yang intensif untuk memastikan bahwa mekanismen evaluasi tersebut dijalankan.
(d) Action
Penetapan tindakan perbaikan dan pencegahan yang dilakukan untuk mengantisipasi apabila sistem yang dimaksud tidak dijalankan sesuai dengan standar persyaratan yang telah ditetapkan.
Audit adalah salah satu bentuk dari proses check itu sendiri. Sedikit berbeda dibandingkan dengan konsep verifikasi dan validasi. Dalam proses verifikasi dan validasi proses dijalankan sebelum suatu bentuk proses sudah dijalankan. Sehingga mencoba dipastikan bahwa proses tersebut sudah mengikuti aturan kesesuaiannya sebelum diimplementasikan. Contoh adalah mekanisme penggajian, dalam proses dan mekanisme penggajian. Sebelum system penggajian tersebut dijalankan harus dipastikan adanya verifikasi dari pejabat yang berwenang, mungkin di sini adalah HR & GA Manager yang melakukan proses pemeriksaan terhadap kesesuaian data kompensasi tersebut dan kemudian pengesahan itu sendiri dijalankan oleh Finance Accounting Manager sebagai pejabat yang memiliki authorisasi untuk melakukan proses transaksi.Komitmen yang dikembangkan itu sendiri meliputi:
(1) Sistem kompensasi
Sistem kompensasi memuat seluruh faktor numerasi yang diterapkan oleh perusahaan. Seperti bagaimana mekanisme penggajian ditetapkan, apakah termuat informasi yang terkait dengan pengemangan antara sistem golongan jabatan dengan sistem penggajian yang ditetapkan dalam perusahaan itu sendiri. Apakah penyusunan sistem kompensasi tersebut telah sesuai dengan konsep standar persyaratan yang dimaksud. Tidak terdapat penyimpangan yang terkait dengan sistem numerasi yang dimaksud, seperti tata cara pembayaran, bukti-bukti atau dokumen yang dibutuhkan untuk mengembangakan sistem kompensasi yang dimaksud. Lalu bagaimna cara mengauditnya? Auditor dapat melakukan proses memastikan kesesuaian antara kebijakan dan proses pelepasan kompensasi itu sendiri dijalankan. Dalam beberapa kasus, juga dapat melakukan proses validasi dan verifikasi terhadap individu yang menerima transaksi tersebut.
(2) Sistem Manajemen Performa
Proses audit yang dijalankan adalah melihat kesesuaian antara indikator yang mencapai target tersebut ataupun realisasi yang terukur. Konsep pemeriksaan lebih melihat pada aspek obyektifitas dari sistem manajemen performa yang dijalankan tersebut untuk melihat aspek kesesuaian yang ada dalam konsep pengukuran prestasi karyawan. Bukti-bukti terdokumentasi harus diperiksa secara teliti untuk melihat kesesuaian dan obyektifitas dari penilaian.
(3) Sistem pengembangan sumber daya manusa
Unit kerja SDM sangat erat peranannya dalam proses pengembangan sumber daya manusia. Audit pada area kerja ini memiliki fokus untuk memastikan bahwa SOP pelatihan dijalankan. Seperti proses dalam penyusunan program pelatihan, individu yang menjalankan pelatihan dan efektifitasnya. Nilai efektifitas ini sangat penting untuk teraudit untuk memastikan bahwa kondisi proses operasional pengembangan sumber daya manusia telah sejalan dan berbasis dengan kompetensi SDM yang ada di lapangan.
(4) Sistem budgeting
Dalam proses pengembangan sumber daya manusia, suatu perusahaan harus menerapkan suatu konsep budgeting yang kemudian dikembangkan menjadi bentuk pengembangan strategis pelaksanaannya. Budgeting dari proses ini harus dipastikan dijalankan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Bagaimana proses penyusunan peraturan perundangan adalah kesesuaian pelaksanaannya dan kesesuai terhadap persyaratan peraturan dan perundang-undangan.
Bagaimana dengan penjelasan audit yang telah disampaikan, apabila masih diperlukan pertimbangan lanjutan terhadap proses audit ini. Konsultan kami akan siap membantu dalam melakukan proses implementasi audit SDM yang dijalankan di lapangan. Proses audit ini nanti akan dilengkapi dengan laporan audit yang nantinya sebaiknya ditindaklanjuti oleh perusahaan yang memiliki alokasi budget dijalankan.
(5) Peraturan perusahaan dan persyaratan peraturan perundang-undangan
Mekanisme penyusunan peraturan adalah suatu kebijakan strategis yang bersifat jangka panjang dan terkait dengan peraturan dan perundang-undangan. Hal yang sangat perlu dicermati dalam proses pengembangan dan atau hambatan, hal ini muncul baik itu dari organisasi atau instansi itu sendiri maupun lingkungan yang ada di sekitarnya, sebagaimana menurut Sondang P. Siagian mengemukakan sebagai berikut: “Kiranya perlu ditekankan terlebih dahulu bahwa dalam menjalankan tugasnya mencari calon-calon pegawai, para pencari tenaga kerja suatu organisasi harus menyadari bahwa mereka menghadapi berbagai kendala. Berbagai penelitian dan pengalaman banyak orang dalam hal rekrutmen menunjukkan bahwa kendala yang biasa dihadapi itu dapat mengabil tiga bentuk, yaitu kendala yang bersumber dari organisasi bersangkutan sendiri, kebiasaan para pencari tenaga kerja sendiri dan fakto-faktor eksternal yang bersumber dari lingkungan di mana organisasi bergerak.”
[10] Kendala atau hambatan yang muncul dari dalam organisasi atau instansi itu biasanya berkaitan dengan kebijakan yang ada dalam penarikan atau perekrutan tenaga kerja, di mana bahwa dalam organisasi itu posisi atau kedudukan yang ada sudah terisi oleh karyawan yang sudah ada dalam organisasi itu sendiri, sehingga tidak menerima lagi lowongan bagi pencari kerja baru. Di samping itu kebijakan laind dalam organisasi atau instansi itu sendiri mengenai tentang imbalan (upah dan gaji) yang diberikan yang kurang sesuai dengan harapan para tenaga kerja. Dalam pelaksanaan penarikan tenaga kerja para pencari tenaga kerja yang mempunyai kebiasan-kebiasaan yang dilakukan, di mana pada penarikan tenaga kerja terjadinya suatu kesalahan dan dari kesalahan tersebut muncul suatu anggapan yang negatif sehingga proses untuk penarikan sumber daya berikutnya dihentikan karena akibat dari kesalahan dalam penarikan tenaga kerja sebelumnya. Selanjutnya bahwa kondisi lingkungan di sekitar organisasi atau instansi itu sendiri dapat mempengaruhi dalam proses penarikan atau recruitment tenaga kerja perlu memperhatikan
faktor-faktor eksternal, sebagaimana menurut Sondang P. Siagian, sebagai berikut :
1. Tingkat pengangguran. Dalam hal tingkat pengangguran yang tinggi, para pencari tenaga kerja dapat bertindak lebih selektif karena banyak pancari pekerjaan yang melamar, mungkin banyak di antaranya yang memenuhi persyaratan melebihi ketentuan organisasi untuk mengisi lowongan yang tersedia
2. Kedudukan organisasi pencari tenaga kerja baru vis a vis organisasi lain yang bergerak di bidang kegiatan yang sama atau menghasilkan barang dan jasa sejenis.
mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-4043874239987806022012-07-10T06:38:00.001-07:002012-07-10T06:38:17.166-07:00BAB 11 & 12MANAJEMEN KEUANGAN RITEL
Perencanaan dan pengendalian keuangan meibatkan proyeksi-proyeksi berdasarkan standar dan perkembangan dari umpan balik dan proses penyesuaian untuk memperbaiki prestasi kerja.
Perencanaan keuangan mencakup penjualan, laba, dan aktiva yang didasarkan pada alternatif strategi produksi dan pemasaran untuk kemudian bagaimana menentukan kebutuhan pendanaannya.
Perencanaan Keuangan adalah proses dari :
1. Menganalisis pendanaan dan pilihan investasi yang terbuka bagi perusahaan.
2. Memproyeksikan konsekuensi masa yang akan datang akibat keputusan saat ini, guna menghidari hal-hal yang tidak terduga dan hubungan antara keputusan saat ini dan masa yang akan datang.
3. Menentukan alternatif mana yang akan dipilih
4. Mengukur hasil selanjutnya terhadap tujuan dalam rencana keuangan.
2.Sistem pengendalian perdagangan ritel
Sistem pengendalian intern perlu diterapkan pada berbagai jenis usaha bisnis termasuk pada usaha bisnis ritel (retail). Usaha ritel yang saat ini sedang berkembang adalah usaha ritel modern dalam bentuk swalayan. Penerapan pengendalian intern perlu dilakukan pada seluruh kegiatan operasional swalayan, termasuk yang paling utama yaitu sistem penjualan tunai dan penerimaan kas. Sistem pengendalian intern bertujuan untuk mengamankan harta perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sistem penjualan tunai dan penerimaan kas pada Swalayan Bentar cabang Mojokerto, dan menjelaskan penerapan pengendalian intern sistem penjualan tunai dan penerimaan kas pada swalayan yang bersangkutan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis secara mendalam terhadap sistem penjualan tunai dan penerimaan kas, serta unsur-unsur pengendalian intern, yaitu struktur organisasi, sistem wewenang dan prosedur pencatatan, dan praktik yang sehat. Hasil penelitian terhadap sistem penjualan tunai dan penerimaan pada Swalayan Bentar menyatakan bahwa sistem penjualan tunai dilakukan oleh bagian kasir. Sedangkan sistem penerimaan kas dilakukan oleh bagian kasir, supervisor kasir, bagian keuangan, dan manager operasional. Sistem pengendalian intern pada penjualan tunai adalah penggunaan barcode dalam setiap transaksi pembayaran dari pembeli. Sistem pengendalian intern pada penerimaan kas memerlukan pemisahan fungsi dari bagian yang memeriksa penerimaan kas (supervisor kas) dan bagian yang melakukan pencatatan penerimaan kas dan penyetoran uang ke bank, yaitu bagian keuangan. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan untuk menerapkan sistem terkomputerisasi secara menyeluruh terhadap aktivitas transaksi di Swalayan Bentar mengingat Swalayan Bentar semakin berkembang. Perbaikan pembagian tugas juga perlu dilakukan untuk mengantisipasi penyelewengan. Selain itu perlu dilakukan penambahan fasilitas credit card agar transaksi pembayaran lebih efisien.
3.Analisis dan pengendalian biaya
Pembangunan perekonomian Indonesia pada saat ini sedang berkembang seiring dengan pertumbuhan pembangunan di bidang lainnya. Pembangunan ekonomi tersebut mempunyai arti pengolhan kekuatan ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil melalui penanaman modal, pembangunan teknologi serta melalui penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen. Dengan demikian kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat sangat diharapkan untuk dapat mengolah kekuatan ekonomi potensial yang tersedia. Dalam pengertian yang lebih luas perusahaan merupakan organisasi yang terdiri dari bagian yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk beberapa maksud atau sasaran. Perusahaan sebagai adalah satu pelaku ekonomi yang mempunyai tujuan memperoleh laba yang wajar, perlu memiliki program dalam melaksanakan kegiatan. Bagi perusahaan yang mengejar keuntungan dan berusaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tentu akan menghadapi berbagai masalah yang akan timbul sehubungan dengan kegiatan perusahaan. Salah satu contoh masalah yang dihadapi adalah bagaimana melaksanakan pengendalian terhadap biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan. Pengendalian secara menyuluruh dalam perusahaan karena hanya dengan demikian apa yang mungkin dicapai oleh perusahaan dapat diketahui. Dalam dunia usaha, yang menjadi ukuran keberhasilan perusahaan adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan, maka dapat diketahui bahwa perusahaan tersebut berhasil dengan baik dalam menjalankan usaha. Memperbesar jumlah laba dapat diilaksanakan melalui keputusan dengan berbagai macam cara seperti menaikkan jumlah omset penjualan, meminimalkan biaya atau menaikkan harga jual yang wajar. Perusahaan harus melaksanakan suatu pengendalian terhadap biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.
Pengendalian biaya pada umumnya mencakup tiga fungsi manajemen antara lain:
1. Fungsi planning melalui penetapan sasaran dan penyusunan rencana.
2. Fungsi organizing pada tingkat operasional
3. Fungsi controlling melalui evaluasi terhadap tujuan yang telah dicapai.
Setiap perusahaan yang ingin tetap berjalan harus mampu mempertahankan eksistensinya dituntut untuk dapat bekerja secara maksimal, efisien dan efektif. Untuk itu dibutuhkan tingkat kemampuan manajemen untuk mengendalikan perusahaan terutama dalam meningkatkan kualitas. Apabila mekanisme operasi perusahaan relative masih sederhana, maka sistem pengendalian dilakukan dengan sistem pengawasan langsung, tetapi jika perusahaan sudah beroperasi dengan skala besar dan melibatkan beberapa bagian, maka manajemen tidak lagi mampu mengadakan pengawsan langsung secara efektif. Dalam hal ini sistem pengendalian perlu dilengkapi dengan sistem pengendalian wewenang dan sistem pertanggungjawaban dengan menggunakan laporan tertulis. Anggaran adalah merupakan salah satu alat perencanaan keuangan perusahaan yang sekaligus dipakai sebagai dasar sistem pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan. Dengan tersusunnya rencana keuangan tersebut terhadap pimpinan perusahaan dapat lebih mudah melakukan koordinasi dalam melakukan koordinasi dalam melaksanakan tugasnya. Dalam proses pelaksanaan kegiatan perusahaan kita dapat menganalisa apakah anggaran yang telah disusun dapat terlaksana sesuai rencana yang ditetapkan sebelumnya, atau terdapat varians dalam melaksanakan varians yang terjadi dapat dilihat pada akhir bulan atau akhir tahun dengan cara membandingkan antara anggaran dan realisasinya. Varians yang selalu mutlak terjadi pada setiap anggaran perusahaan perlu kita nilai apakah varians itu dapat dianggap sebagai suatu yang wajar, artinya varians itu mutlak dan wajar tidak dapat dihindari atau varians itu dianggap suatu yang tidap wajar, yang disebabkan oleh kurangnya pengawsan dan terjadinya pemborosan. Perusahaan tidak terlepas dari perencanaan anggaran biaya operasional, mulai dari tahap persiapan yang diperlukan sebelum penyusunan rencana penyusunan anggaran itu sendiri. Implementasi dari rencana tersebut sampai akhir tahap pengawsan dan evaluasi dari hasil rencana tersebut.
4.Analisis dan pengendalian modal saham
Pembangunan perekonomian di suatu negara memerlukan adanya modal yang besar. Bukan hanya modal sumber daya manusia dan alam, tetapi juga modal berupa dana yang tidak sedikit. Pemerintah akan mencoba untuk menghimpun dana dari masyarakat, baik masyarakat dalam negeri maupun dari masyarakat luar negeri. Salah satu cara menghimpun dana yang dapat dilakukan adalah dengan menggalakkan investasi. Pemerintah akan berusaha menarik minat masyarakat untuk berinvestasi dengan hasil yang menguntungkan. Perekonomian suatu negara seringkali dinilai berdasarkan aktivitas investasi yang terjadi. Apabila tingkat investasinya tinggi, maka prospek perekonomian negara itu akan semakin bagus.
Investasi yang dianggap paling cepat memberikan keuntungan adalah investasi melalui pasar modal. Karena itu, pasar modal akan menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan. Pasar modal menjadi alternatif penghimpun dana dari masyarakat selain sistem perbankan. Instrumen keuangan di pasar modal yang paling banyak digunakan untuk menarik dana dari masyarakat adalah saham biasa (common stock). Pada umumnya para investor memilih investasi dengan saham biasa, karena harapannya akan memperoleh return, yang berupa capital gain/capital loss dan dividend. Capital gain/loss adalah selisih dari harga jual dan harga beli saham, sedangkan dividend adalah sisa keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Setiap investor mempunyai preferensi yang berbeda-beda untuk return yang diharapkannya. Ketidakpastian return yang akan diperoleh merupakan risiko yang harus dihadapi oleh para investor. Karena itu, investor akan berhati-hati untuk memutuskan investasi apa yang akan dipilihnya.
Pada saat akan berinvestasi dalam suatu saham, investor akan berusaha menilai perusahaan untuk memperkirakan return yang diharapkan dapat diperolehnya. Harga saham suatu perusahaan di pasar modal seringkali menjadi acuan untuk menunjukkan nilai perusahaan tersebut. Analisis fundamental perusahaan, menjadi salah satu cara untuk menilai kinerja dan prospek perusahaan. Dividen merupakan salah satu faktor fundamental yang diperkirakan akan dapat mempengaruhi harga saham. Saat ini masih terjadi perdebatan tentang relevan tidaknya kebijakan dividen Hasil penelitian Setyorini (2001), menunjukkan bahwa kandungan informasi dalam pengumuman dividen dapat berpengaruh terhadap abnormal retun suatu saham, yang berarti mempengaruhi harga saham. Informasi kenaikan deviden bisa ditafsirkan sebagai tanda optimis sehubungan dengan keuntungan perusahaan, dan sebaliknya penurunan dividen dapat ditafsirkan adanya penurunan keuntungan dimasa depan (Dewi, 2003). Bagi investor yang mengharapkan return dari dividen, tentu akan memperhatikan informasi yang berhubungan dengan pembayaran deviden yang akan dilakukan perusahaan.
Jika suatu perusahaan memperoleh keuntungan, bukan berarti perusahaan tersebut pasti membagikan dividen. Darmadji dan Fakhruddin (2001:116) menyatakan bahwa dividen baru bisa diterima investor jika dua syarat terpenuhi, yaitu perusahaaan memperoleh keuntungan dan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berwenang telah memutuskan pembagian dividen atas laba tersebut.
Pembayaran dividen juga tergantung kepada kebijaksanaan dewan direksi perusahaan (Sundjaya dan Barlian, 2003:353). Ada aturan yang membatasi pembayaran dividen tersebut. Sebelum pembayaran dividen kepada pemegang saham biasa dilakukan, semua tuntutan atau kewajiban kepada pemerintah, kreditur dan pemegang saham preferen harus dipenuhi terlebih dahulu. Pihak manajemen perusahaan akan mempertimbangkan berbagai hal untuk menentukan kebijakan dividennya. Kebijakan mengenai apakah perusahaan akan melakukan pembayaran dividen atau tidak, atau berapa besarnya dividen yang akan dibayarkan dapat mempengaruhi penilaian investor tentang kondisi perusahaan. Di lain pihak, pemegang saham biasa yang merupakan investor adalah pihak luar yang sangat sedikit memperoleh informasi tentang kondisi perusahaan. Jika investor dapat mengetahui hal-hal apa yang menjadi pertimbangan pihak manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan mengenai pembayaran dividen kasnya, maka investor dapat memprediksi dividen kas yang akan diperolehnya sebagai pengembalian atas investasi yang dilakukannya.
Banyak penelitian yang telah membuktikan bahwa pasar modal bereaksi terhadap semua informasi yang berhubungan dengan perusahaan. Informasi yang dianggap memberikan kabar baik dapat menaikkan harga dan sebaliknya informasi yang dianggap kabar buruk akan menurunkan harga. Bagi investor yang menginginkan return dari dividen, tentu akan menganalisa variabel-variabel yang kemungkinan dapat mempengaruhi keputusan perusahaan dalam melakukan pembayaran dividen. Penelitian mengenai hal ini juga telah banyak dilakukan untuk membantu investor dan manajemen untuk memutuskan kebijakan dividen yang terbaik bagi pihak-pihak yang terkait. Baker dan Powell (2000) melakukan survei terhadap perusahaaan-perusahaan yang terdaftar di NYSE tahun 1997, untuk mengetahui pandangan manajer perusahaan mengenai faktor-faktor apa saja yang menentukan kebijakan dividen. Penelitian mereka memperoleh hasil bahwa faktor yang paling mempengaruhi kebijakan dividen adalah tingkat laba dan kontinyuitas dividen masa lalu. Sebuah survei juga pernah dilakukan di Bursa Efek Jakarta yang tujuannya untuk menilai pandangan para pemimpin eksekutif terhadap kebijakan dividen dan kebijakan struktur modal. Hasil survei menunjukkan bahwa bagi para eksekutif, variabel yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen adalah variabel laba dan kesempatan investasi. Selain itu, cash ratio, cashflow, dan harga saham juga menjadi variabel yang mempengaruhi dividen (Pefindo :1997 dalam Anshori :2001).
Sutrisno (2001) telah meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio pada perusahaan publik. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak semua faktor yang diteliti mempunyai pengaruh yang signifikan. Dari 6 variabel yang diteliti, hanya variabel posisi kas dan rasio hutang yang berpengaruh signifikan, sedangkan variabel potensi pertumbuhan, ukuran perusahaan, kepemilikan dan profitabilitas tidak cukup signifikan. Penelitian lain dilakukan oleh Erawati dan Sisdyani (2005), yang meneliti 5 variabel, dan hasilnya menyatakan bahwa dividen kas tahun sebelumnya dan laba yang diperoleh perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap pembayaran dividen kas, tetapi hutang dan likuiditas justru berpengaruh tidak signifikan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Dewi (2003) yang juga menyatakan bahwa laba dan dividen tahun lalu berpengaruh signifikan.
Banyak penelitian tentang kebijakan dividen yang telah dilakukan, tetapi hasil penelitian-penelitian tersebut tidak ada yang konsisten. Dari permasalahan inilah, peneliti merasa tertarik untuk menguji ulang mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pembayaran dividen kas. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Kania dan Bacon (2005), yang melakukan penelitian untuk menguji faktor-faktor yang memotivasi kebijakan dividen perusahaan.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Kania dan Bacon (2005) adalah variabel dependent yang digunakan, yaitu menggunakan Dividend Payout Ratio (DPR), tetapi sampel perusahaan dan variabel independent yang digunakan berbeda. Kania dan Bacon (2005) mengamati beberapa variabel, yaitu Return On Equity (ROE), pertumbuhan penjualan, likuiditas (current ratio), rasio hutang (Debt to Total Asse)t, Insider Ownership, Beta, Institusional Ownership, penggunaan modal, dan pertumbuhan earning per share, sedangkan penelitian ini hanya fokus pada variabel keuangan yang bersifat intern yaitu ROE, variabel pertumbuhan earning pershare, likuiditas dan rasio hutang. Ukuran likuiditas diukur dengan cash ratio karena ukurannya lebih tajam dibandingkan current ratio, sedangkan rasio hutang diukur dengan Debt to Equity Ratio. Penelitian ini menambahkan variabel dividen periode sebelumnya karena diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap kebijakan pembayaran dividen saat ini, berdasarkan adanya beberapa penelitian mengenai hal itu.mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-27349515500539653342012-07-10T06:31:00.003-07:002012-07-10T06:31:24.888-07:00BAB 13MANAJEMEN PELAYANAN KONSUMEN
1.Pelayanan konsumen yang terintegrasi
Pelayanan Konsumen
Luckytex menargetkan kepada Kepuasan Konsumen melalui pelayanan terintegrasi.
Kami adalah perusahaan textil terintegrasi yang terdiri dari fasilitas spinning, weaving, printing, dyeing dan finishing. Sebagai pabrik yang terintegrasi, kami menawarkan keuntungan yang berbeda kepada seluruh pelanggan kami :
• Kami bersedia membuat kontrak jangka panjang.
• Jaminan pengiriman yang tepat jadwal, karena kami mampu menyusun rencana
produksi di awal, mulai dari spinning sampai dengan pengiriman kain jadi.
• Kualitas produk yang konsisten melalui kontrol sistematis untuk setiap tahap dari
proses produksi.
• Kami juga menyediakan pelayanan secara penuh, seperti strike-off dan mesin
proof sebagai contoh barang sehingga anda dapat memulai usaha pemasaran bahkan
sebelum kedatangan pesanan partai besar.
2.Tingkat pelayanan konsumen
Kualitas pelayanan yang baik dimana perusahaan mampu memberikan pelayanan yang memuaskan agar terpenuhinya permintaan dan harapan konsumen (Sugiarto, 2000). Konsumen menghendaki pelayanan yang diterima cepat dan baik, dan itu merupakan nilai dalam peningkatan kualitas dalam pelayanan. Penelitian ini melihat seberapa besar kepuasan konsumen dan pengaruh tingkat pelayanan dan harga kamar terhadap tingkat kepuasan konsumen dalam menggunakan jasa hotel Istana berdasarkan aplikasi fuzzy pada toolbox matlab 3.5.0. Langkah-langkah yang dilakukan adalah pada metode analitis terdapat tiga tahapan logika fuzzy, yaitu 1) fuzzyfication, terdiri dari membentuk variabel yang digunakan dan membentuk himpunan kabur, 2) inferensi, merupakan penentuan aturan dari sistem logika kabur, 3) defuzzyfication, disebut tahap penegasan dimana input dari proses penegasan adalah himpunan kabur dari komposisi himpunan aturan kabur, dan output merupakan domain himpunan kabur tersebut. Hasil dari pengolahan data, meliputi : input terdiri dari a) tingkat kualitas pelayanan didapat bilangan real 5,5 dengan domain [5 8] yang artinya variabel tingkat pelayanan baik, b) tingkat harga kamar dengan bilangan real 5,5 dengan domain [5 8] yang artinya tingkat harga kamar murah.mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-27173610997875268752012-04-05T05:49:00.002-07:002012-04-05T05:49:25.357-07:00tulisan ke dua softskill manajemen ritel1. Royal Dutch Sell Perusahaan Tersukses Versi Fortune<br />
<br />
Perusahaan minyak asal Belanda, Royal Dutch Sell, menggeser perusahaan ritel AS, untuk meraih posisi teratas dalam daftar 500 perusahaan tersukses di dunia versi majalah Fortune. Hal ini semakin mengokohkan posisi Shell sebagai salah satu perusahaan minyak terbaik di dunia.<br />
<br />
Shell Perusahaan Terbesar Di Dunia 2009<br />
Berdasarkan daftar terbaru yang dirilis Fortune, pada tahun 2008 Shell berhasil menarik pendapatan sebesar 458,361 juta dollar AS dengan laba 26,277 juta dollar AS. Meski secara prosentase Shell mengalami penurunan laba dibanding tahun 2007, hal tersebut tidak menghalangi Shell naik 2 peringkat untuk mencapai posisi puncak.<br />
Bertengger di bawah Shell adalah kompetitor utamanya, Exxon Mobil. Exxon Mobil memang gagal meraih gelar juara sebagai perusahaan tersukses di dunia, tetapi setidaknya mereka berhasil meraih peringkat pertama sebagai perusahaan Amerika tersukses. Tercatat Exxon berhasil meraih pendapatan sebesar 442,851 juta dollar AS dan laba sebanyak 45,220 juta dollar AS.<br />
Pada 10 besar dafatar 500 perusahaan terbesar Fortune ini, terdapat tujuh perusahaan minyak. Maklum saja, tahun lalu harga minyak mentah dan komoditas tambang lainnya sedang dalam level tertinggi<br />
2. Wal-Mart Stores, Inc. (NYSE: WMT) <br />
<br />
adalah perusahaan Amerika Serikat yang mengoperasikan jaringan department store. Menurut Fortune Global 500 2008, Wal-Mart adalah perusahaan publik terbesar di dunia berdasarkan pendapatan. Didirikan oleh Sam Walton pada tahun 1962, Wal-Mart mulai mencatatkan sahamnya di Bursa Saham New York pada tahun 1972.<br />
Wal-Mart beroperasi di Argentina, Brasil, Britania Raya (dengan nama ASDA), Jepang (dengan nama Seiyu), Kanada, Meksiko (dengan nama Walmex), Puerto Riko, dan RRC. Wal-Mart pernah beroperasi di Jerman namun akhirnya tutup pada tahun 2006 karena merugi. Selain itu, Wal-Mart pernah membuka tokonya di Indonesia (di Supermal Karawaci) pada pertengahan tahun 1990-an namun ditutup karena kurang menguntungkan.<br />
Wal-Mart telah dikritik oleh beberapa kelompok masyarakat, kelompok hak kewanitaan, dan persatuan buruh, khususnya mengenai banyaknya produk-produk yang disumber dari luar negeri, rendahnya tingkat pendaftaran asuransi kesehatan karyawan, penentangan terhadap perwakilan buruh, serta dugaan diskriminasi kelamin.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
3. EXXON MOBIL<br />
Sebagai pemimpin di hampir setiap aspek bisnis energi dan petrokimia, kami mengoperasikan fasilitas atau produk pemasaran hampir diseluruh negara di dunia dan mengeksplorasi sumber daya migas di enam benua.<br />
Afiliasi ExxonMobil beserta perusahaan pendahulunya telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 100 tahun.<br />
ExxonMobil mengoperasikan Lapangan Arun di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebagai KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama/Cooperation Contract Contractor) bagi Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BPMIGAS). Afiliasi ExxonMobil juga mengoperasikan South Lhoksukon A dan D, serta lapangan gas lepas pantai North Sumatera Offshore. Afiliasi ExxonMobil memiliki Participating Interest sebesar 100% di lapangan-lapangan gas tersebut di atas.<br />
Mobil Cepu Ltd. (MCL), Ampolex Cepu PTE. LTD., PT Pertamina EP Cepu dan empat Badan Usaha Milik Daerah: PT Sarana Patra Hulu Cepu (Jawa Tengah), PT Asri Dharma Sejahtera (Bojonegoro), PT Blora Patragas Hulu (Blora) dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana (Jawa Timur) yang tergabung menjadi kontraktor di bawah KKS Cepu. ExxonMobil memegang 45 persen dari total saham partisipasi Blok Cepu. KKS Cepu ini akan berlanjut hingga 2035.<br />
ExxonMobil baru-baru ini ditetapkan sebagai pemenang lelang untuk wilayah kontrak Blok Gunting di Jawa Timur, dan Blok Surumana serta Blok Mandar yang terletak di Selat Makassar. ExxonMobil memiliki 100 persen participating interest di ketiga blok tersebut.<br />
Di bisnis hilir, kami telah siap untuk mengembangkan bisnis kami di pasar bisnis minyak pelumas dan petrokimia. PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (PT EMLI), mewakili bisnis hilir ExxonMobil di Indonesia.<br />
Afiliasi ExxonMobil dan perusahan pendahulunya telah beroperasi di Indonesia selama lebih dari 100 tahun.<br />
Pencapaian Penting ExxonMobil di Indonesia 1898 – 2010<br />
<br />
1898 Kantor pemasaran dibuka di Indonesia<br />
1912 Dimulainya kegiatan eksplorasi<br />
1921 Penemuan Lapangan Talang Akar di Sumatra Tengah<br />
1968 Awal operator KKS di Provinsi Aceh<br />
1971 Penemuan Lapangan Arun<br />
1973 Penandatanganan kontrak LNG pertama dengan Jepang<br />
1977 Dimulainya kegiatan di cluster satu Lapangan Arun<br />
1978 Dimulainya kegiatan di cluster dua Lapangan Arun<br />
1980 Penandatanganan KKS untuk lapangan Natuna D-Alpha<br />
1981 Penandatanganan kontrak LNG kedua dengan Jepang<br />
1982 Dimulainya kegiatan di cluster tiga Lapangan Arun<br />
1983 Dimulainya kegiatan di cluster empat Lapangan<br />
Penandatanganan kontrak LNG dengan Korea Selatan<br />
Pengiriman gas pertama ke pabrik pupuk PT ASEAN Aceh Fertilizer<br />
1986 Pengiriman gas pertama ke pabrik pupuk PT Pupuk Iskandar Muda<br />
1988 Pengiriman gas pertama ke PT Kertas Kraft Aceh<br />
1992 Pencapaian produksi 500 juta barel kondensat<br />
1993 Mobil mendirikan kantor penjualan di Indonesia<br />
1996 Esso mendirikan kantor penjualan di Indonesia<br />
1997 Pengiriman kargo ke-3.000 dari Lapangan Gas Arun<br />
1998 Perayaan 100 tahun di Indonesia<br />
Perayaan 30 tahun menjadi operator KKS di Provinsi Aceh<br />
1999 Exxon dan Mobil bergabung - Exxon Mobil Corporation<br />
2000 Operator Technical Assistance Contract (TAC) di Blok Cepu, Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah<br />
2001 Penemuan minyak di sumur Banyu Urip #3 pada Cepu TAC di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah<br />
2004 Pendirian PT ExxonMobil Lubricants Indonesia (PT EMLI)<br />
2004 Sejak 1978, telah lebih dari 3,900 kargo LNG dikirimkan pada pembeli di Jepang dan Korea.<br />
2005 Penandatanganan KKS untuk Blok Cepu<br />
2006 Seak 1978, telah lebih 4,000 kargo LNG dikirimkan kepada pembeli di Jepang dan Korea<br />
2006 Penandatanganan Joint Operations Agreement antara Mobil Cepu Ltd., Ampolex (Cepu) PTE. LTD and PT Pertamina EP Cepu<br />
2006 Blok Surumana di Selat Makassar, dianugerahkan kepada ExxonMobil<br />
2007 Blok Mandar di Selat Makassar, dianugerahkan kepada ExxonMobil<br />
2008 Blok Gunting di Jawa Timur, dianugerahkan kepada ExxonMobil<br />
2008 Dimulainya produksi minyak dalam jumlah terbatas dari Lapangan Banyu Urip<br />
2009 Blok Cenderawasih di Papua, dianugerahkan kepada ExxonMobil<br />
2009 Fasilitas Produksi Awal Banyu Urip mulai beroperasi dengan kapasitas hhingga 20.000 barrel per hari<br />
2010 Juli - Dengan aman mencapai jumlah total produksi sebesar 5 juta barel dari Lapangan Banyu Urip<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
4. Chevron<br />
<br />
Jenis Terbuka <br />
Industri Minyak dan gas<br />
Didirikan 1879 <br />
Kantor pusat San Ramon, California <br />
Tokoh penting David O'Reilly, CEO & Ketua Umum<br />
Produk Petrokimia, minyak Pelumas Gas alam, Bahan bakar <br />
Pendapatan ▲ US$ 204.928 milyar (2010)[1] <br />
Laba usaha ▲ US$ 32.055 milyar (2010)[1] <br />
Laba bersih ▲ US$ 19.024 milyar (2010)[1] <br />
Jumlah aset ▲ US$ 184.769 milyar (2010)[1] <br />
jumlah ekuitas ▲ US$ 105.081 milyar (2010)[1] <br />
Karyawan Sekitar 62.000 (2010) <br />
<br />
Chevron Corporation NYSE: CVX adalah salah satu perusahaan energi terbesar dunia. Berkantor pusat di San Ramon, California, AS dan aktif di lebih dari 180 negara, Chevron bergerak dalam setiap aspek industri minyak dan gas, termasuk eksplorasi dan produksi; penyulingan, pemasaran, dan transportasi; produksi kimia dan penjualan; dan pembangkit tenaga. Chevron memiliki fasilitas di 90 negara.<br />
Chevron didirikan pada tahun 1879 di Pico Canyon, California dengan nama Standard Oil Company of California atau Socal. Pada 2001, Chevron bergabung dengan Texaco untuk membentuk ChevronTexaco. Pada 9 Mei 2005, ChevronTexaco mengumumkan akan melepas moniker Texaco dan kembali ke nama Chevron. Texaco akan tetap menjadi sebuah merek di bawah perusahaan Chevron. Pada 19 Agustus 2005, Chevron bergabung dengan Unocal Corporation, sebuah gerakan yang membuat Chevron produsen terbesar energi geotermal di dunia.[2]mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-8090485090216850402012-04-05T05:47:00.000-07:002012-04-05T05:47:59.825-07:00tugas ke dua softskill manajemen ritelPengertian Pengecer<br />
Perdagangan eceran atau sekarang kerap di sebut dengan perdagangan ritel, bahkan di singkat menjadi bisnis ritel, menurut Hendri Ma’ruf (2005 : 7 ) “ Bisnis ritel adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa pada perorangan untuk keperluan sendiri, keluarga dan rumah tangga.”<br />
Kotler ( 2002 : 274 ) yang dialih bahasakan oleh AB.Susanto mendefinisikan “penjualan eceran adalah meliputi semua kegiatan yang melibatkan dalam semua penjualan barang dan jasa secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi bukan bisnis.” Ritel merupakan rantai yang penting dari saluran distribusi yang menghubungkan keseluruhan dari bisnis dan orang-orang yang mrncakup perpindahan secara fisik dan transfer kepemilikan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen. Sedangkan menurut Djasmin Saladin ( 2006 : 163 ) “penjualan eceran adalah meliputi semua aktifitas yang melibatkan penjualan barang dan jasa pada konsumen akhir untuk dipergunakan yang sifatnya pribadi, dan bukan bisnis.”<br />
Menurut Hendri Ma’ruf ( 2005 ) “Bauran Eceran adalah kombinasi dari faktor-faktor ritel yang dipergunakan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli.” Faktor-fakror tesebut adalah lokasi (location), barang dagangan (merchendise), harga (price), promosi (promotion), pelayanan (service), suasana toko (atmosfer).<br />
Menurut M.Taufik Amir ( 2005 : 21 ) mengatakan beberapa aspek penting dalam usaha eceran antara lain adalah lokasi, layout toko, ragam barang dagangan, proses pembelian barang, strategi penetapan harga, karyawan, periklanan dan promosi penjualan, penjualan, teknologi, kekuatan mahal dan keuangan, masih menurut M.Taufik Amir ( 2005 : 24 ), bauran strategis ecern ini terdiri dari pengelolaan sumber daya manusia (wiraniaga), komunikasi pemasaran, pelayanan dan lokasi sedangkan menurut Buchari Alam (2005 : 54 ), “pedagang eceran adalah suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir.”<br />
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa usaha eceran (ritel) merupakan aktifitas penjualan barang atas jasa yang langsung kepada konsumen akhir dan bukan untuk dijual kembali.<br />
Fungsi Pedagang Eceran<br />
Dalam suatu saluran distribusi, pengecer memainkan peranan penting sebagai penengah antara produsen, agen dan para supplier lain dengan konsumen akhir. Pengecer mengumpulkan semua jenis barang dan jasa yang beragam memungkinkan para konsumen dapat memilih dan membeli berbagai variasi produk dengan jumlah yang mereka inginkan.<br />
<br />
<br />
Asep ST. Sudjana (2002 : 13) menentukan bahwa ada empat fungsi utama pedagang eceran, yaitu sebagai berikut :<br />
1. Perantara antara distributor dengan konsumen akhir.<br />
2. Penghimpun berbagai kategori jenis barang yang menjadi kebutuhan konsumen.<br />
3. Tempat rujukan untuk mendapatkan batang yang dibutuhkan konsumen.<br />
4. Penentuan eksistensi barang dari manufaktur di pasar konsumen.<br />
Jenis-jenis Pedagang Eceran<br />
Jenis-jenis toko baru muncul unkuk memenuhi berbagai perbaikan konsumen atas berbagai level dan jenis pelayanan. Para pengecer dapat memposisikan dari mereka dalam rangka menawarkan salah satu dari empat tingkat pelayanan, orgasnisasi-organisasi pengeceran sangat beragam dan bentuk-bentuk baru bermunculan. Ada pengecer toko, penjual eceran tanpa toko dan berbagai organisasi eceran lainnya.<br />
Menurut Djasmlim Saladin ( 006 : 164 ) mengatakan bebtuk-bentuk pengecer berdasarkan line prodiknya adalah sebagai berikut : <br />
a. Toko khusus ( specially store ) suatu toko yang khusus menjual line produk terbatas dengan macam barang yang cukup banyak dalam line tersebut.<br />
b. Toko serba ada ( departement store), yaitu toko yang menjual beberapa line produk.<br />
c. Toko swalayan ( supermarket ), yaitu suatu toko yang cukup besar yang menyediakan seluruh kebutuhan rumah tangga, barang-barang kosmetik bahkan obat-obatan.<br />
d. Toko barang kebutuhan sehari-hari ( convenience store ), yaitu toko yang relative kecil yang menyediakan barang kebutuhan sehari-hari dan biasanya berlokasi ditempat-tempat pemukiman.<br />
e. Superstore, Toko gabungan dan Hypermasche, yaitu menjual barang untuk memenihi kebutuhan konsumen seluruhnya dan non pangan.<br />
f. Toko pemberi potongan harga ( discount store ), yaitu toko yang memberikan potongan harga dalam menjual barang-barang produk standar dengan harga lebih murah murah dari pada pedagang biasa, dengan cara memperoleh marjin laba sedikit, tetapi volume penjualan besar.<br />
g. Toko gudang, yaitu suatu operasi penjualan yang penjualannya dikurangi, diberi potongan harga tanpa embel-embel.<br />
Menurut Kotler (2002 : 594) yang dialih bahasakan oleh AB.Susanto. jenis-jenis pengecer toko dapat dibedakan berdasarkan tingkat pelayanannya, adalah sebagai berikut : <br />
a. Swalayan ( Self Service ), swalayan merupakan dasar dari semua operasi diskon. Banyaknya pelanggan yang bersedia melakukan sendiri proses menemukan, membandingkan dan memilih guna menghemat uang.<br />
b. Swapilih ( Self Selection ), para pelanggan mencari barang sendiri walaupun mereka dapat meminta bantuan. Para pelanggan menyelesaikan transaksi mereka setelah membayar kepada pramuniaganya.<br />
c. Pelayanan terbatas ( Limited Service), pengecer ini menjadi lebih banyak batang shopping dan pelanggan memerlukan lebih banyak informasi serta bantuan. Toko – toko ini juga menawarkan jasa kredit seperti : kredit dan hakk pembelian barang.<br />
d. Pelayanan penuh ( Full Service ), pramuniaga siap untuk membantu dalam tiap tahap dari proses menemukan, membandingkan dan memilih. Pelanggan yang tidak dilayani biasanya akan memilih toko jenis ini. Biaya pegawai yang cukup tinggi, ditambah dengan proposi yang tinggi atas barang khusus dan barang yang perputarannya lambat serta jasa yang banyak yang menyebabkan terjadinya eceran yang berbiaya tinggi.<br />
Menurut Kotler (2002: 592) yang dialih bahasakan oleh AB. Susant, ada beberapa jenis pengecer utama toko yaitu sebagai berikut :<br />
1. Toko Khusus ( Specially Store ), yaitu toko lini produk dijual dengan sempit dengan berbagai ragam pilihan yang sama. Seperti toko sepatu, toko bunga, toko pakaian dan toko perlengkapan olah raga.<br />
2. Toko Serba Ada ( Departement Store ), yaitu toko dimana yang dijual beberapa lini produk, biasanya menjual pakaian, perlengkapan dan barang kebutuhan rumah tangga dan biasanya tiap lini tersebut beroprasi sebagai departement tersendiri yang dikolola oleh pembeli spesialis atau pedagang khusus.<br />
3. Pasar Swalayan, yaitu toko dimana operasinya lebih besar dengan biaya dan marjin rendah, tetapi bervolume tinggi. Swalayan dirancang untuk melayani semua kebutuhan konsumen seperti makanan dan produk-produk perawatan rumah. Pasar swalayan memperoleh laba operasi hanya sekitar 1% dari penjualannya dan 10% dari nilai kekayaan bersihnya.<br />
4. Toko kenyamanan (Cconvenience store ), yaitu toko yang relative kecil dan terletak didaerah pemukiman, mempunyai jam buka yang panjang selama tujuh hari dalam seminngu, serta menjual lini dalam produk bahan pangan yang terbatas dan memiliki tingkat perputaran yang tinggi.<br />
5. Toko Diskon ( Discount Store ), yaitu toko yang menjual barang standar dengan harga lebih murah karna mengmbil marjin yang lebih rendah dan menjual dengan volume yang tinggi. Dan umumnya menjual merek nasional, bukan barang bermutu rendah.<br />
6. Pengecer Potongan Harga ( Off-price Retail ), yaitu toko dimana membeli dengan harga yang lebih rendah dari pada harga pedagang besar dan menetapkan harga untuk konsumen lebih rendah dari pada harga eceran, sering merupakan barang sisa, berlebih dan tidak regular yang diperoleh dengan harga yang kebih rendah dari produsen atau pengecer lainnya.<br />
7. Toko Super ( Superstore ), yaitu toko yang rata- tara memiliki ruang jual yang sangat luas dan bertujuan untuk memenuhi semua kebutuhan konsumen akan produk makanan dan bukan makanan yang dibeli secara rutin. Biasany toko ini menawarkan layanan seperti binatu, perbaikan sepatu, penguangan cek dan pembayaran tagihan. Toko super dapat dibedakan menjadi : <br />
1) TokoKombinasi ( Combination Store ), merupakan difersifikasi usaha swalayan ke bidang obat- obatan.<br />
2) Pasar Hiper ( Hipermarket), yaitu toko yang menggabungkan prinsip- prinsip pasar swalayan, toko diskon serta pengecer gudang, ragam produknya lebih dari sekedar barang- barang rutin yang dibeli tapi meliputi mebel, peralatan besar dan kecil, pakaian dan berbagai jenis lainnya.<br />
8. Ruang Pameran, yaitu menjual banyak pilihan produk bermerek, mark-up tinggi, perputaran cepat dengan harga diskon. Pelanggan memesan barang dari katalog di ruang pamer kemudian mengambil barang tersebut dari suatu area pengambilan barang di toko itu.<br />
Menuru Hendri Ma’ruf (2005 : 74) menyatakan jenis- jenis gerai modern adalah sebagai berikut : <br />
1. Minimarket yaitu toko yang relatif kecil yang menjual barang kebutuhan sehari- hari, biasanya berukuran antara 50m sampai 200m.<br />
2. Convenience Store yaitu toko yang mirip mini market dalam hal produk yang dijual, tetapi berbeda dalam harga, jambuka dan luas ruang dan lokasi.<br />
3. Specialty srore yaitu toko yang menyediakan pilihan produk yang lengkap hingga konsumen tidak harus mencari lagi d toko lain, keragaman produk disertai harga yang bervariasi dari yang terjangkau hingga yang premium membuat specialty store unggul.<br />
4. Fectory outlet yaitu toko yang menjual produk- produk okspor yang masih layak untuk dijual.<br />
5. Disto atau Distribution Outlet yaitu toko yang menjual produk-produk yang memiliki merk sendiri.<br />
6. Supermarket yaitu toko yang menjual produk – produk kebutuhan sehari-hari dengan ukuran lebih besar dari minimarket.<br />
7. Departemen store yaitu toko yang berukuran sangat besar dan menjual produk- produk kebutuhan sehari- hari, rumah tangga bahkan non pangan.<br />
<br />
Bauran Eceran<br />
Pengertian Bauran Eceran<br />
Dalam melakukan aktivitas penjualan, pengecer memerlukan strategi yang berorientasi pada kebutuhan konsumen, dimana strategi pemasaran di cerminkan sebagai suatu program yang dikenal sebagai bauran eceran.<br />
Hendri Ma’ruf (2005 : 113) menyatakan bahwa : <br />
“ Bauran eceran adalah kombinasi dari factor- factor ritel yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli.”<br />
Faktor-faktor Bauran Eceran ( Retailing Mix )<br />
Dari definisi yang telah dikemukakan oleh Henri Maruf, enam variable bauran eceran diantaranya meliputi :<br />
<br />
<br />
<br />
1. Lokasi ( Location )<br />
Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pemasaran ritel. Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai atau toko akan lebih sukses dibanding toko lainya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama.<br />
Sebelum sebuah toko atau tempat berbelanja didirikan, langkah pertama adalah mempelajari suatu area agar investasi yang ditanamkan dapat menguntungkan. Menurut Hendri Ma’ruf (2005 : 124), ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengevaluasi area perdagangan ritel, diantaranya sebagai berikut :<br />
1. Besar populasi dan karakteristiknya<br />
Jumlah penduduk dan kepadatan suatu wilayah meliputi factor dalam mempertimbangkan suatu area perdagangan ritel. Jumlah peritel yang sama di dua wilayah tetapi kepadatan penduduknya berbeda akan menyebabkan omzet yang rendah pada peritel di wilayah yang kurang padat penduduknya.<br />
2. Kedekatan dengan pemasok<br />
Pemasok mempunyai pengaruh pada peritel dalam hal kecepatan penyediaan merchandise, kualitas produk yang terjaga, biaya pengiriman, dan lain- lain. Jumlah pemasok sebisa mungkin ada beberapa supaya tidak terjadi ketergantungan pada satu atau dua pemasok saja. <br />
3. Basis ekonomi<br />
Basis ekonomi yang dimaksud di sini adalah indistri daerah setempat, potensi pertumbuhan, fluktuasi karena factor musiman, dan fasilitas seuangan. Industry yang bervariasi akan mempunyai pengaruh yang yang berbeda dibandingkan dengan indistri yang terkonsentrasi ( pada suatu sector ) <br />
4. Ketersediaan tenaga kerja<br />
Tenaga kerja yang diperhatikan adalah pada suatu tingkat, yaitu dari tingkat administratif dan lapangan hingga management tranee dan menjerial. Management trainee adalah pada lulusan perguruan tinggi yang memulai karier di perusahaan ritel pada tingkat staf, dan diproyeksikan untuk menjadi tenaga pemimpin. Tenaga manjarial adalah para assistant manager atau manager bahkan general manager yang siap direktur dan siap kerja ( tidak seperti management trainee yang harus dilatih lebih dulu ) <br />
5. Situasi persaingan<br />
Pertumbuhan luas toko yang sejalan dengan pertumbuhan permintaan pasar ( yaitu besar belanja total penduduk setempat ) berarti semua perusahaan ritel setempat tumbuh secara stabil atau secara tetap. Jika banyak pihak membuka gerai ritel dengan asumsi merebut pasar sebesar- besarnya, maka kemungkinan yang terjadi adalah kejenuhan pasar, yaitu terlalu banyak paritel dibandingkan total belanja konsumen.<br />
6. Fasilitas promosi<br />
Adanya media massa seperti surat kabar dan radio akan memfasilitasi kegiatan promosi peritel. Juga kesiapan sarana pendukung seperti biro iklan, production house, dan pembuat barang souvenir yang memperlancar kegiatan promosi perlu mendapat perhatian.<br />
7. Kesediaan lokasi toko<br />
Factor bagi suatu area perdagangan dan hal- hal yang terkait dengan lokasi adalah jumlah lokasi serta jenisnya, akases pada masing- masing lokasi, perpeluang kepemilikan atau leasing, pembatasan zona perdagangan, dan biaya- biaya terkait.<br />
8. Hukum dan pelaturan<br />
Hokum dan peraturan perlu diperhatikan khususnya jika terdapat Perda ( Peraturan Daerah ) yang tidak terdapat di daerah lain.<br />
Barang Dagangan ( Marchandise )<br />
Merchandise merupakan produk- produk yang dijual peritel dalam gerainya, sedangkan merchandise adalah kegiatan pengadaan agarang- barang yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko ( produk berbasis makanan, pakaian, barang kebutuhan rumah dan produk umum lainnya ) untuk disediakan dalam toko pada jumlah, waktu dan harga yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atau perusahaan ritel.<br />
Para pelanggan selalu berharap untuk memenuhi apa yang dibutuhkan dan diinginkannya disetiap toko, kebutuhan dan keinginan pelanggan sangat beragam dan toko diharapkan dapat memenuhinya. Fungsi pengelolaan barang dagangan ( merchandise ) merupakan fungsi yang harus diberi prioritas, bagaimanapun efektif dan efisiennya bagian lain, bila urusan barang dagangan salah, bila urusan barang dagangan salah, maka hampir dapat dipastikan sukses akan sulit diraih. Pada toko- toko berupa minimarkt yang tergabung dalam satu kelompok besar seperti Alfamart, disebut juga sebagai chainstore karena satu toko dengan lainnya terkait dalam suatu ikatan kelompok, pembelian merchandise di pusatkan pada induk yang mengendalikan kelompok. Masing- masing gerai atau toko tonggal menerima merchandise dan menjualnya. Berbeda dari Hypermart dan sejenisnya, gerai Alfamart yang berformat minimarket mempunyai komposisi merchandise sebagai berikut :<br />
1. Produk makanan dan minuman 60% <br />
2. Produk non makanan 20%<br />
3. Perishable (seperti buah-buahan yamg cepat busuk) 10%<br />
4. Umum 10%<br />
<br />
Harga (Price )<br />
Penetapan harga adalah yang paling krusial dan sulit dinatara unsure- unsur dalam bauran pemasaran ritel lainnya, dan harga merupakan satu-satunya unsur dalam pemasaran ritel yang akan mendatangkan laba bagi peritel. Sebuah toko dapat menjadi terkenal karena harga jual yang ditetapkan cukup murah atau harga jual yang di tetapkan merupakan harga pasti. Berdasarkan hal itu, pengecer harus dapat menetapkan harga yang tepat untuk barang- barang yang akan dijualnya, sehingga kelancaran penjualan barang akan lebih terjamin. Semua pengecer senantiasa berkeinginan menetapkan harga yang tinggi dengan volume penjualan yang tinggi pula, namun kedua hal ini sulit di terapkan secara bersamaan.<br />
Penetapan harga berkaitan dengan aspek- aspek laba, pelanggan, pasar dan persaingan, pengadaan barang dagangan, citra kualitas merek yang berbeda dan hokum peraturan, yang akan di uraikan sebagai berikut :<br />
1. Harga berkaitan dengan maksimalisasi laba<br />
Setiap peritel atau perusahaan dagangan eceran, sepertihalnya semua perusahaan, ingin memaksimalisasikan laba. Laba dapat dicapai dalam jangka pendek dan jangka panjang.<br />
2. Harga berkaitan dengan pelanggan<br />
Memaksimalisasikan laba adalah salah satu sisi dari selembar mata uang, sisi lainnya adalah kepuasan konsumen. Tujuan perusahaan adalah kepuasan pelanggan melalui operasional perusahaan yang akan member laba yang patut.<br />
3. Harga berkaitan dengan pasar dan perdagangan<br />
Factor pasar atu persaingan merupakan factor penting yang amat mempengaruhi penetapan harga. Untuk suatu peritel yang hendak memperluas pembeli dalam suatu wilayah atau dalam suatu segmen disebul sebagai penetrasi pasar, penetapan harga rendah atau harga bersaing dilakukan.<br />
4. Harga berkaitan dengan pengadaan barang dagangan<br />
Barang persediaan yang masih banyak dan agak lambat penjualannya padahal tanggal kadaluarsanya tinggal beberpa bulan lagi, mengharuskan tindakan penjualan sesegera mungkin. Itu hanya bisa dilakukan dengan harga diskon atau menjual barang dengan beberapa paket.<br />
5. Harga berkaitan dengan citra kualitas<br />
Harga berkaitan dengan citra kualitas, sebagian besar masyarakat mempunyai anggapan bahwa terdapat kolelasi erat antara harga dan kualitas. Harga yang rendah dianggap pertanda kualitasnya rendah sebaliknya harga tinggi mencerminkan kualitas tinggi.<br />
6. Harga berkaitan dengan merk yang berbeda<br />
Produk dari merek-merk yang berbeda dapat diberi label harga yang berbeda menurut :<br />
a. Merek terunggul yang diberi label termahal<br />
b. Merek pesaing atau merek sendiri dengan label harga sedang, dan<br />
c. Merek dengan harga terendah<br />
7. Harga berkaitan dengan hukum dan peraturan<br />
Saat ini dapat dikatakan masih sangat minim hukum dan peraturan yang mengatur penetapan harga barang dan jasa eceran. Ini berarti para peritel mempunyai ruang gerak yang cukup bebas dalam menetapkan harga. Namun patokan umim berlaku yaitu kepatutan berdasarkan etika bisnis khususnya dari sudut pandang konsumen yaitu value for money.<br />
Promosi ( Promotion )<br />
Komunikasi sebagai dasar promosi bertujuan mendorong target market untuk mau menjadi pembeli bahkan menjadi pelanggan setia. Esensi dari komunikasi pemasatan ini adalahbagaimana kita dapat menyampaikan apa yang kita tawarkan kepada konsumen dapat di terima dengan baik. Komunikasi pemasaran tidak hanya membuat pelanggan tertarik dan ingin membeli, namun komunikasi pemasaran juga bisa menciptakan citra tertentu yang kita sesuaikan dengan pasaran sasaran.<br />
Menurut Kotler yang di kutip dari buku M. Taufik Amir ( 2005 : 85 ) menyatakan bahwa ada beberapa elemen penting dalam komunikasi pemasaran yaitu periklanan, promosi penjualan, penjualan tatap muka (personal selling), kehumasan (public relation) dan pemasaran langsung.<br />
Pelayanan ( Service )<br />
Menurut Kotler (2002 : 427) yang di alih bahasakan oleh AB. Susanto menyatakan bahwa “ Pelayanan setiap tindakan atau keterampilan yang dapat ditawarkan oleh apapun juga yang pada dasrnya tidak berwujud dan tidak menyebabkan kepemilikan sesuatu, pelayanan dapat disertakan dalam produk yang berbentuk fisik.”<br />
Aspek pelayanan semakin hari semakin nyata perannya, secara umum pelayanan tersebut meliputi bagai mana kecepatan melayani pelanggan sebelum berbelanja dan pada saat berbelanja. Dengan demikian usaha eceran harus mampu mencoba sedemikian rupa agar pelayanan yang dirasakan pelanggan meningkat serta sesuai dengan kehendak pelanggan.<br />
Unsure pelayangan adalah unsure yang memiliki peranan penting dalam persaingan non- harga dengan pengecer-pengecer lain. Unsure-unsur pelayanan menjadi nyata bagi perusahaan dalam bersaing dengan para pesaingnya karena unsure pelayanan sangat sulit ditiru oleh pesaing. Menurut Kotler (2002 : 446) yang di alih bahasakan oleh AB. Susanto membagi pelayanan menjadi dua bagian yaitu prlayanan primer dalam usaha eceran antara lain adalah pembayaran kredit, pengantaran, penanganan keluhan, penanganan parker, ruang istirahat termasuk toilet. Sedangkan yang termasuk pelayanan pendukung antara lain : pembungkusan, inpormasi lokasi barang, konsultasi dan informasi pembelian, tempat penitipan barang. Pelayanan adalah salah sato faktot pembeli nilai nilai tambah bagi peritel, atau pritel dapat memilih kombinasi ragam prodak dan tingkat pelayanan sebagai positioning.<br />
Suasana Dalam Toko ( Atmosfer )<br />
Jika iklan bertujuan memberitahu, menarik, memikat atau mendorong konsumen, untuk datang ke gerai dan untuk membeli barang, maka suasana toko atau atmosfer dalam gerai atau toko berperan penting mengikat pembeli, membuat nyaman mereka dalam memilih barang belanjaan, dan mengingatkan mreka prodak apa yang perlu di miliki baik untuk keperluan pribadi maupun keperluan rumah tangga. Gerai kecil yang tertata rapih dan menarik akan lebih mengundang pembeli di bandingkan gerai yang di atur biasa saja tapi bersih lebih menarik dari pada gerai yang tidak di atur sama sekali dan tampak kotor.<br />
Suasana dala gerai menggambarkan moment of truth, yaitu situasi langsung yang di rasakan konsumen pada saat berbelanja. Jika seting dari suasana itu optimal maka peritel ( dengan gerai yang di kunjungi konsumen ) akan dapat menyentuk emosi konsumen dan member pengalaman berbelanja. Desain toko yang baik akan menarik banyak konsumen untuk datang, desain toko merupakan strategi penting untuk menciptakan suasana yang akan membuat pelanggan merasa betah berada dalam suatu gerai atau toko. Desai toko, yaitu desain interior yang mencakup tata letak rak-rak barang, aksesoris toko, dan desain eksterior mencakup lay-out, pintu masuk, dan jalan masuk. <br />
<br />
<br />
<br />
Tujuan Bauran Eceran<br />
Dalam membangun suatu perusahaan atau bisnis ritel perlu adanya strategi- strategi dalam meningkatkan kualitas suatu bisnis ritel. Startegi yang digunakan yaitu salah satunya bauran eceran yang harus sesuai dengan bisnis yang digeluti sehingga membawa dampak positif terhadap perkembagan bisnis tersebut. Adapun tujuan dari bauran eceran tersebut adalah sebagai berikut :<br />
1. Untuk mencapai target perusahaan<br />
2. Untuk memperlancar distribusi barang kepada konsumen akhir.<br />
3. Agar dapat membandingkan dengan peritel lainnya melalui strategi- strategi yang digunakan.<br />
4. Untuk memperlancar proses penjualan sehingga menambah jumlah konsumen.<br />
5. Untuk mempermudah konsumen mendapatkan barang kebutuhan sehari- hari.<br />
Manfaat Bauran Eceran<br />
Suatu bisnis eceran dapat berkembang dengan baik jika strategi- strategi yang digunakan telah diterapkan dengan baik pula. Selain tujuan dari bauran eceran adapun manfaat yang didapat perusahaan, diantaranya sebagai berikut :<br />
1. Target perusahaan dapat tercapai.<br />
2. Kegiatan perusahaan dapat terkoordinir dengan baik.<br />
3. Membentuk citra baik perusahaan dimata konsumen.<br />
4. Menambah omzet penjualan perusahaan.<br />
5. Memberi masukan yang baik untuk perkembangan perusahaan.mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-89543950666582409312012-03-29T09:32:00.004-07:002012-03-29T09:32:16.678-07:00tulisan pertama manajemen ritelPENGERTIAN,TUJUAN,MANFAAT MENEJEMEN RITEL<br />
<br />
Pengertian ManajemenIstilah manajemen berasal dari kata management (Bahasa Inggris), berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya:1. Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain” 2. George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Management” memberikan definisi: “Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya” 3. Ensiclopedia of The Social SciencesManajemen diartikan sebagai proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diarvasi.4. Mary Parker FolletManajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.5. Thomas H. NelsonManajemen perusahaan adalah ilmu dan seni memadukan ide-ide, fasilitas, proses, bahan dan orang-orang untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat dan menjualnya dengan menguntungkan.6. G.R. Terri,Manajemen diartikan sebagai proses yang khas yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan usaha mencapai sasaran-sasaran dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.7. James A. F. StonerManajemen diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan upaya (usaha-usaha) anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.8. Oei Liang LieManajemen adalah ilmu dan seni perencanaan pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan sumber daya manusia dan alam, terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer/pimpinan. Dalam prakteknya harus diusahakan agar prinsip-prinsip manajemen ini hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Prinsip-prinsip manajemen terdiri atas :1. Pembagian kerja yang berimbangDalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua kerabat kerja, seorang manajer hendaknya bersifat adil, yaitu harus bersikap sama baik dan memberikan beban kerja yang berimbang.2. Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas Setiap kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan mempertanggung jawabkannya kepada atasan secara langsung.3. DisiplinDisiplin adalah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.4. Kesatuan perintahSetiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima satu jenis perintah dari seorang atasan langsung (mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut.5. Kesatuan arahKegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).Jika prinsip ini tidak dilaksanakan maka akan timbul perpecahan diantara para kerabat kerja/karyawan. Karena ada yang diberi tugas yang banyak dan ada pula yang sedikit, padahal mereka memiliki kemampuan yang sama (Dayat,n.d,pp.7-9).manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu:1. Ada tujuan yang hendak dicapai2. Ada pemimpin (atasan)3. Ada yang dipimpin (bawahan)4. Ada kerja sama.Fungsi dan Tujuan ManajemenKeberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait. Maksudnya adalah serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan kegiatan atau pekerjaan.Pembagian fungsi manajemen menurut beberapa ahli manajemen, di antaranya yaitu :1. Menurut Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management Principles and Management”, fungsi manajemen terbagi menjadi :• Perencanaan (Planning).• Pengorganisasian (Organizing).• Pengawasan (Controlling).2. Menurut George R. Ferry (1990) dalam “Principles of Management”, proses manajemen terbagi menjadi :• Perencanaan (Planning).• Pengorganisasian (Organizing).• Pengawasan (Controlling).• Pelaksanaan (Activating).3. Menurut H. Koontz dan O’Donnel (1991) dalam “The Principles of Management”, proses dan fungsi manajemen terbagi menjadi :• Perencanaan (Planning).• Pengorganisasian (Organizing).• Pengawasan (Controlling).• Pengarahan (Directing).Fungsi - Fungsi manajemen :l) Fungsi perencanaanPada hakekatrya perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan yang merupakan dasar bagi kegiatan-kegiatan/tindakan-tindakan ekonomis dan efektif pada waktu yang akan datang. Pross ini memerlukan pemikiran tentmg apa yang perlu dikerjakan, bagaimana dan di mana suatu kegiatan perlu dilakukan serta siapa yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaannya.2) Fungsi pengorganisasianFungsi Pengorganisasian dapat didefinisikan sebagai proses menciptakan hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, personalia dan faktor fisik agar kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan diarahkan pada pencapaian tujuan bersama.3)Fungsi pengarahanPengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, maka pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada personalia yang melaksanakan perintah-perintah tersebut.4)Fungsi pengkoordinasiSuatu usaha yang terkoordinir ialah di mana kegiatan karyawan itu harmonis. terarah dan diintergrasikan menuju tujuan-tujuan bersama. Koordinasi dengan demikian sangat diperlukan dalam organisasi agar diperoleh kesatuan bertindak dalam rangka pencapaian tujuan organisasi.5)Fungsi pengawasanFungsi pengawasan pada hakekatnya mengatur apakah kegiatan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukan dalam rencana. Sehingga pengawasan membawa kita pada fungsi perencanaan. Makin jelas. lengkap serta terkoordinir rencana-rencana makin lengkap pula pengawasanmybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-13177664029304700792012-03-29T09:27:00.000-07:002012-03-29T09:27:28.464-07:00tugas pertama manajemen ritelA. Manajemen ritel<br />
<br />
Industri ritel terus berubah seiring dengan perubahan teknologi, perkembangan dunia usaha, dan tentunya kebutuhan konsumen. Ritel adalah keseluruhan aktivitas bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian layanan kepada konsumen untuk penggunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga.<br />
Agar berhasil dalam pasar ritel yang kompetitif, peritel harus dapat menawarkan produk yang tepat, dengan harga yang tepat, pada tempat yang tepat, dan waktu yang tepat. Oleh karena itu, pemahaman peritel tehadap karakteristik target pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting.<br />
Dalam operasionalnya peritel menjalankan beberapa fungsi antara lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai produk dan jasa, menjalankan fungsi memecah (bulk breaking), maupun menambah nilai produk. Secara keseluruhan, pengelolaan binis ritel membutuhkan implementasi fungsi-fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, maupun operasional. Pemahaman keseluruhan atas isi buku ini membutuhkan telaah menyeluruh terhadap proses pengambilan keputusan dalam manajemen ritel yang diperjelas yaitu lingkup bisnis, mengembangkan strategi ritel, manajemen barang dagangan, dan manajemen toko.<br />
Pengertian Manajemen <br />
Manajemen merupakan suatu proses perencanaan,pengorganisasian,penggerakkan dan pengendalian atas atas sumber daya yang dimiliki guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.<br />
Pengertian Ritel<br />
Ritel adalah suatu kegiatan yang terdiri dari aktivitas-aktivitas bisnis yang terlibat dalam menjual barang dan jasa kepada konsumen untuk kepentingan sendiri,keluarga ataupun rumah tangga.<br />
Pengertian Manajemen Ritel<br />
Manajemen ritel adalah pengaturan keseluruhan faktor-faktor yang ebrpengaruh dalam proses perdagangan ritel,yaitu perdagangan langsung barang dan jasa kepada konsumen.<br />
Klasifikasi Ritel<br />
1. Klasifikasi deskriptif<br />
Pasar ritel dibagi menjadi 2 tipe yaitu berdasarkan :<br />
a. tipe kepemilikan (type of ownership)<br />
b. tipe keragaman barang yang dijual(type of merchandise carried)<br />
2. Klasifikasi strategic<br />
Pasar retel dibedakan berdasarkan strategi yang digunakan,yaitu :<br />
a. margin/turnover strategy<br />
b.retail price and service strategy<br />
c. strategic group classification<br />
d. gross margin – merchandise type classification<br />
3. Klasifikasi tingkat pelayanan<br />
Dibagi menajadi :<br />
a. penjualan eceran swalayan<br />
b. penjualan eceran dengan memilih dendiri<br />
Contoh : toko baju dipasar<br />
c. penjualan eceran dengan penjualan terbatas<br />
Contoh : toko elektronik<br />
d. penjualan eceran dengan pelayanan penuh<br />
Contoh : toko perhiasan,butik<br />
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap bisnis ritel adalah 4P yaitu Place,Price,Produck dan Promotion<br />
Oleh karena itu sebelum memulia bisnis ini hendaknya kita harus sudah memahaminya dengan benar untuk memperkecil resiko kerugian.<br />
<br />
B. MENGAPA HARUS MEMPELAJARI MANAJEMEN RITEL <br />
Kata ritel berasal dari bahasa Perancis, ritellier, yang berarti memotong atau memecah sesuatu. Retail atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Sering kali orang-orang beranggapan bahwa ritel hanya menjual produk-produk di toko. Tetapi retail (ritel) juga melibatkan pelayanan jasa layanan antar (delivery services) ke rumah-rumah. Tidak semua ritel dilakukan ditoko. Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis retail (ritel) adalah menjual berbagai produk, jasa atau keduanya, kepada konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi maupun bersama. Produsen menjual produk-produknya kepada peretail maupun peritel besar (wholesaler). Peritel besar ini juga kerap disebut sebagai grosir atau pedagang partai besar.<br />
<br />
Beberapa faktor yang mendorong globalisasi yang dilakukan para peritel internasional:<br />
<br />
a. Pasar Domestik yang semakin Jenuh<br />
Di Amerika Serikat, banyak peritel gagal karena banyaknya para pelaku pasar yang memiliki kesamaan produk yang dijual. Hal ini mendorong peritel tersebut melakukan ekspansi ke luar negeri.<br />
<br />
b. Sistem dan Keahlian<br />
Saat ini peritel memiliki kemampuan mengatur toko-toko yang ada di luar negeri dengan lebih baik karena kemampuan mereka dalam mengelola sistem informasi dan distribusi yang lebih mudah ditransfer dari negara asalnya.<br />
<br />
c. Hilangnya batasan perdagangan<br />
Kebijakan perdagangan internasional yang menghapus berbagai hambatan dalam perdagangan seperti WTO atau NAFTA.<br />
<br />
STRATEGI MANAJEMEN RITEL (RETAIL)?<br />
Strategi retail (ritel) menekankan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. Strategi ritel (retail) meliputi penentuan target pasar, sifat barang dan jasa yang ditawarkan,dan bagaimana ritel memperoleh keuntungan jangkan panjang dari para pesaingnya. Bagian kebutuhan strategi dalam strategi retail (ritel) antara lain strategi pasar, strategi keuangan, strategi lokasi, struktur organisasi dan sumber daya manusia.<br />
<br />
Aspek pemasaran dalam ritel meliputi:<br />
1. Definisi strategi pemasaran retail (ritel)<br />
2. Pemahaman terhadap target pasar bila dikaitkan dengan pilihan terhadap format retail (ritel)<br />
3. Bagaimana retail (ritel) dapat membangun strategi keunggulan bersaing yang berkelanjutan<br />
4. Tahapan dalam mengembangkan strategi pemasaran retail (ritel)<br />
<br />
<br />
<br />
Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia dalam retail (ritel) meliputi:<br />
1. Alasan mengapa manajemen SDM mempunyai peranan penting membentuk sebuah bisnis atau organisasi retail (ritel)<br />
2. Bagaimana retail (ritel) membuat keuntungan yang kompetitif dan mendukung, dengan cara mengembangkan dan mengelola SDM<br />
3. Bagaimana ritel mengkoordinasi aktivitas para karyawan dan memotivasi mereka mencapai tujuan<br />
4. Program-program manajemen SDM untuk membangun komitmen kerja<br />
5. Bagaimana dan mengapa ritel mangatur perbedaan antarkaryawan<br />
<br />
Aspek Keuangan dalam retail (ritel) meliputi:<br />
1. Bagaimana strategi retail (ritel) direfleksikan dalam tujuan keuangan<br />
2. Bagaimana ritel menggunakan alat-alat dan metode untuk mengevaluasi kinerjanya<br />
3. Bagaimana model strategis keuntungan dapat digunakan<br />
<br />
Aspek pemilihan lokasi dalam area perdagangan retail (ritel) meliputi:<br />
1. Tipe Lokasi yang memungkinkan oleh retail<br />
2. Mengevaluasi keunggulan relatif dari setiap area perdagangan yang dipilih.<br />
3. Tipe lokasi perdagangan yang memungkinkan untuk tumbuh<br />
4. Jenis lokasi yang ada<br />
5. Alasan mengapa suatu ritel tetap berlokasi disuatu tempat tertentu meskipun ada retail (ritel) lain berlokasi ditempat berbeda<br />
6. Keuntungan relatif yang didapat dari sebuah tipe lokasi<br />
7. Tipe lokasi yang cocok bagi retail (ritel)<br />
8. Tipe lokasi yang kurang diminati<br />
9. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan oleh peritel dalam memilih lokasi<br />
<br />
Aspek Sistem Informasi dan Manajemen meliputi:<br />
1. Keunggulan strategis yang diperoleh melalui manajemen rantai pemasok<br />
2. Bagaimana barang daganan dan informasi mengalir dari vendor ke retail (ritel) ke pelanggan dan kembali<br />
3. Perkembangan informasi dan teknologi yang bisa memudahkan komunikasi antara vendor dengan ritel(retail)<br />
4. Sistem pengiriman respons cepat<br />
<br />
<br />
C. Sejarah Manajemen Ritel<br />
<br />
Untuk mempertahankan keunggulan kompetitifnya, retailer akan beroperasi dengan bentuk organisasi yang lebih ramping dan effisien. Pada masa datang retailer akan beroperasi dengan gross margin yang lebih rendah, biaya operasional yang lebih kecil, lebih sedikit inventori dengan perputaran barang yang lebih cepat.<br />
<br />
Trend konsumen masa depan adalah Pay Less, Expect More, Get More. Konsumen masa depan adalah konsumen yang memiliki ekpektasi yang lebih tinggi, meminta lebih banyak, menginginkan kualitas yang lebih tinggi dan konsisten, lebih banyak pilihan, toko yang lebih nyaman dan pelayanan yang lebih bernilai, namun dengan membayar lebih murah, waktu lebih cepat, dengan usaha dan resiko lebih rendah. Dapat diperkirakan, kompetisi selanjutnya, tidak hanya pada harga, namun menyangkut variable lain yang berkaitan dengan value atas pengalaman berbelanja pelanggan.<br />
<br />
Dalam millenium baru ini beberapa trend yang sudah dan akan terjadi di Indonesia dan memberikan dampak bagi industri retail diantaranya :<br />
<br />
Gelombang masuknya retailer asing.<br />
- Evolusi ke Format Retail Baru<br />
- Meningkatnya keluarga dengan double income (suami-istri bekerja).<br />
- Pertumbuhan kota-kota satelit disekeliling kota besar.<br />
- Mobilitas yang semakin tinggi dan waktu luang yang semakin sedikit.<br />
- Pembantu rumah tangga menjadi semakin mahal.<br />
- Perkembangan pemakaian PC rumah tangga dan internet yang semakin tinggi.<br />
- Perkembangan teknologi dan pemakaian Handphone-PDA.<br />
<br />
Evolusi perkembangan format retail di Indonesia dapat di bagi atas beberapa tahapan:<br />
<br />
1. Sebelum 1960-an : Era perkembangan retail tradisional berupa retailer atau pedagang pedagang independen.<br />
2. Tahun 1960-an : Era perkenalan retail modern dengan format Department Store (Mass Merchandiser), ditandai dengan dibukanya gerai retail pertama SARINAH di Jl. MH Thamrin.<br />
<br />
3. Tahun 1970-1980-an: Era perkembangan retail modern dengan format Supermarket dan Department Store, ditandai dengan berkembangnya retailer modern (Mass Merchandiser dan Grocery) seperti Matahari, Hero, Golden Truly, Pasar Raya dan Ramayana. Pada masa ini juga berkembang format Drug Store, yang lebih dikenal dengan nama apotik.<br />
<br />
4. Tahun 1990-an : Era perkembangan Convenience Store (C-Store), High Class Departmet Store, Branded Boutique (High Fashion) dan Cash and Carry. Perkembangan C-store ditandai dengan maraknya pertumbuhan Indomaret dan AMPM. Perkembangan High Class department Store dan High Fashion Outlet, ditandai dengan masuknya SOGO, Metro, Seibu,Yaohan, Mark & Spencer dan berbagai outlet high fashion lainnya. Pekembangan format Cash and Carry ditandai dengan berdirinya Makro, diikuti oleh retailer lokal dengan format serupa misalnya GORO, Indogrosir dan Alfa.<br />
<br />
5. Tahun 2000 - 2010 : Era perkembangan Hypermarket, Factory Outlet, Category Killer dan perkenalan dengan e-retailing. Era Hypermarket ditandai dengan berdirinya Continent Hypermarket dan Paserba Carrefour di tahun 1998. Pada tahun 2002 akan dibuka Hypermarket GIANT, dan beberapa gerai hypermarket lainnya. Adanya kebutuhan akan barang bagus/bermerek dengan harga miring akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan mendorong perkembangan Category Killer dan Factory Oulet. Di beberapa tahun ke depan, akan bermunculan category killer di berbagai kategori produk seperti Family Apparel, Consumer Electronic, Auto Aftermarket, Home/Bed/Bath, Home Improvement, Pet Supply, Craft/Hobby, Computer, Sporting Goods, melengkapi category killer yang telah berkembang saat ini seperti Department Store, Book Stores, Electronic, Office Supply dan Toy Stores. Berbagai factory outlet kini mulai menjamur di kota Bandung dan Jakarta, misalnya Millenia dan Metro Factory Outlet. Multipolar Group dengan LIPPOSHOP-nya berjasa dalam memperkenalkan e-retailing di Indonesia, contoh retailer yang berbasis internet misalnya sanur, click and drag dan gramedia on-line.<br />
<br />
6. Tahun 2010-2020 : Era perkembangan Hard Discounter Store dan Catalog Services. Persaingan harga yang semakin sengit akan mengarahkan retailer mencari alternatif format retail yang lebih effisien. Sehingga pada masa ini akan menjamur format Hard Discounter menggantikan format Hypermarket. Format hardiscounter menawarkan produk sejenis dengan harga 15-30% lebih murah dibandingkan format retail lainnya. Pada masa ini private label akan semakin populer. Selain itu untuk barang-barang tahan lama misalnya pakaian, appliances dan elektonik, akan berkembang melalui format Catalog Services. Format ini memungkinkan retailer untuk menjual dengan harga lebih murah karena tidak mengeluarkan biaya investasi dan operasional toko secara fisik. Semakin memasyarakatnya kepemilikan PC dan akses internet akan mendorong pertumbuhan format catalog melalui e-retailing.<br />
<br />
7. Setelah tahun 2020 : Era perkembangan e-retailing dan Toko Spesialisasi. Tingkat kepemilikan PC dan akses internet akan semakin merata di Indonesia, sehingga mendorong ke arah perkembangan e-retailing yang sesungguhnya. Pemesanan dan pembayaran produk dilakukan melalui internet, bahkan pada masa tersebut kita dapat menggunakan handphone-PDA atau handheld terminal yang disediakan retailer untuk melakukan pembelian produk saat berkunjung ke supermarket. Cukup scan barang yang akan kita beli dengan Handphone-PDA atau handheld, selanjutnya kita boleh langsung membayar dengan credit card secara on-line lewat peralatan tersebut atau dengan cash di cashier. Kecenderungan berikutnya yang mungkin terjadi adalah toko spesialisasi akan menjamur, sehingga untuk membeli rokok misalnya, orang lebih senang pergi ke toko khusus yang menjual berbagai jenis rokok (Ciggarette Outlet), dengan harga yang tentu saja lebih bersaing.<br />
<br />
<br />
D. MACAM – MACAM MANAJEMEN RITEL<br />
<br />
Berikut ini adalah pembagian industri ritel berdasarkan pengelompokan pada ciri-ciri tertentu disertai pengertian atau definsi :<br />
<br />
1. Discount Stores / Toko Diskon<br />
Discount store adalah toko pengecer yang menjual berbagai barang dengan harga yang murah dan memberikan pelayanan yang minimum. Contohnya adalah Makro dan Alfa<br />
2. Specialty Stores / Toko Produk Spesifik<br />
Specialty store adalah merupakan toko eceran yang menjual barang-barang jenis lini produk tertentu saja yang bersifat spesifik. Contoh specialty stores yaitu toko buku gramedia, toko musik disctarra, toko obat guardian, dan banyak lagi contoh lainnya.<br />
3. Department Stores<br />
Department store adalah suatu toko eceran yang berskala besar yang pengeloaannya dipisah dan dibagi menjadi bagian departemen-departemen yang menjual macam barang yang berbeda-beda. Contohnya seperti ramayana, robinson, rimo, dan sebagainya<br />
4. Convenience Stores<br />
Convenience store adalah toko pengecer yang menjual jenis item produk yang terbatas, bertempat di tempat yang nyaman dan jam buka panjang. Contoh minimarket alfa dan indomaret.<br />
5. Catalog Stores<br />
Catalog store adalah suatu jenis toko yang banyak memberikan informasi produk melalui media katalog yang dibagikan kepada para konsumen potensial. Toko katalog biasanya memiliki jumlah persediaan barang yang banyak.<br />
6. Chain Stores<br />
Chain store adalah toko pengecer yang memiliki lebih dari satu gerai dan dimiliki oleh perusahaan yang sama.<br />
7. Supermarket<br />
Super market adalah toko eceran yang menjual berbagai macam produk makanan dan juga sejumlah kecil produk non makanan dengan sistem konsumen melayani dirinya sendiri / Swalayan. Contoh yaitu Hero.<br />
8. Hypermarkets / Hipermarket<br />
Hipermarket adalah toko eceran yang menjual jenis barang dalam jumlah yang sangat besar atau lebih dari 50.000 item dan melingkupi banyak jenis produk. Hipermarket adalah gabungan antara retailer toko diskon dengan hypermarket. Contohnya antara lain hipermarket giant, hipermarket hypermart dan hypermarket carrefourmybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-60699861536061356112011-10-30T19:45:00.001-07:002011-10-30T19:45:54.631-07:00tulisan softskill 2Indonesia di Radar OECD<br />
Arianto A. Patunru<br />
<br />
Indonesia adalah bangsa yang “tanggung”, demikian sebuah gurauan di kalangan ekonom pembangunan. Ia ”miskin”, namun tidak cukup miskin untuk menjadi menarik seperti banyak negara di Afrika. Ia ”mulai kaya”, namun belum cukup kaya untuk menjadi menarik sebagaimana negara maju. Begitulah nasib negara-negara ”papan tengah bawah”: tidak menarik bagi penelitian. <br />
<br />
Syukurlah gurauan itu tidak bertahan lama. Menyusul berbagai laporan yang terbit sebelumnya, baik dari Bank Dunia, IMF, ataupun ADB, maka laporan Economic Assessment of Indonesia 2008 yang diluncurkan Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) tanggal 24 Juli kemarin adalah satu lagi negasi yang segar atas gurauan di atas. Indonesia adalah negara yang bukan saja menarik tapi juga penting, sekalipun berada di ”papan tengah bawah” – mengacu kepada salah satu kategori pendapatan Bank Dunia: lower-middle income.<br />
<br />
Laporan OECD itu bukan membawa sesuatu yang sepenuhnya baru, memang. Sebagian isinya adalah hal-hal yang sudah kita ketahui. Bahwa ekonomi Indonesia telah pulih dari krisis ekonomi 1997-98, sekalipun dengan proses yang lebih lambat daripada Korea, Thailand, Filipina, dan Malaysia. Bahwa investasi membaik namun masih di bawah negara-negara lain di Asia Tenggara. Bahwa perekonomian masih sangat bergantung pada konsumsi (terutama pengeluaran pemerintah) dan ekspor. Atau bahwa pertumbuhan ekspor kita lebih banyak ditopang oleh naiknya harga-harga komoditi di dunia.<br />
<br />
Namun laporan tersebut menjadi penting karena ia adalah sekaligus pertanda bahwa Indonesia tidak mungkin mungkin lagi dinafikan dalam wacana dan keputusan ekonomi global. Indonesia dimasukkan ke dalam kelompok ”negara-negara dengan keterlibatan yang ditingkatkan” atau enhanced engagement countries yang mencakup Brazil, India, Indonesia, Cina, dan Afrika Selatan (”BRIICS”). Indonesia satu-satunya wakil Asia Tenggara, wilayah yang disebut sebagai region of priorities. Banyak hal yang menjadikan Indonesia penting, selain potensi ekonomi: populasi yang besar, negara yang luas, posisi geografi yang strategis, dan lain-lain.<br />
<br />
Laporan OECD dalam bentuk economic assessment biasanya dikemas dalam tiga bagian: satu bagian mengupas perekonomian secara umum dengan fokus pada kinerja pertumbuhan ekonomi, dan dua bagian menyoroti isu-isu penting selain pertumbuhan. Untuk Indonesia, OECD benar, bahwa kedua isu penting tersebut adalah iklim usaha/investasi dan pasar tenaga kerja.<br />
<br />
Kurang kondusifnya iklim investasi Indonesia telah banyak sekali dikupas oleh berbagai studi dan laporan. Pemerintah pun tampaknya mafhum bahwa iklim investasi adalah kunci pembangunan ekonomi. Berbagai kebijakan dikeluarkan untuk memperbaiki iklim investasi. Misalnya Inpres 3/2006, Inpres 6/2007, dan Inpres 5/2008. Juga paket-paket kebijakan yang berkaitan dengan iklim investasi: kebijakan infrastruktur (PMK 38/2006) maupun stabilitas keuangan (SKB 5 Juli 2006). Dan, tentu saja UU 25/2007 tentang Penanaman Modal. Semua ini patut dihargai. Sayangnya, kebijakan-kebijakan ini masih kurang efektif dalam implementasinya. Kapasitas yang kurang dari birokrasi pada tingkat operasional menjadi salah satu penyebabnya. Juga, banyak paket yang tergoda untuk mengakomodasi terlalu banyak hal sehingga menjadi tidak fokus, sehingga tampak seperti daftar cucian (laundry list). Selain itu, resistensi terhadap reformasi kebijakan masih banyak bahkan dari dalam birokrasi sendiri, baik secara horisontal (antar departemen atau antar unit) atau vertikal (antar pusat dan daerah).<br />
<br />
Hal yang sering luput dari kebijakan adalah kenyataan bahwa pengusaha dan investor lebih peduli pada kepastian daripada janji atau program perbaikan iklim investasi yang rumit namun menimbulkan interpretasi berbeda-beda di level pelaksana. Bahkan dalam beberapa hal, mereka bersedia membayar lebih untuk kepastian yang lebih tinggi. Misalnya, waktu yang diperlukan untuk membuat perusahaan baru atau waktu untuk menyelesaikan prosedur ekspor atau impor di pelabuhan.<br />
<br />
Terakhir, perbaikan iklim investasi perlu memprioritaskan syarat perlu untuk berbisnis yaitu kondisi infrastruktur dan logistik yang memadai. Basri dan Patunru (2008) menyimpulkan bahwa rencana investasi sering terhambat karena infrastruktur yang jelek serta biaya logistik yang tinggi. Dengan kata lain, masalah utama perekonomian Indonesia berada di sisi penawaran, bukan sisi permintaan.<br />
<br />
Isu spesifik kedua yang dibahas oleh Laporan OECD ini adalah pasar tenaga kerja di Indonesia yang sangat kaku. Dalam paket perbaikan iklim investasi Inpres 3/2006 pemerintah mengagendakan revisi atas undang-undang ketenagakerjaan, UU 13/2003 dengan target waktu April 2006. Menyusul resistensi yang sangat tinggi dari sejumlah serikat pekerja dan juga anggota DPR, pemerintah mundur teratur. Di dalam paket lanjutan, Inpres 6/2007, rencana perbaikan itu bahkan tidak lagi muncul sebagai salah satu agenda. Bahkan isu pasar tenaga kerja hilang sama sekali. Barulah pada Inpres 5/2008 isu tenaga kerja dimasukkan kembali, sekalipun dengan agenda yang lebih berhati-hati yaitu penciptaan hubungan industrial yang kondusif dan perkuatan lembaga pelatihan dan produktivitas, tanpa perubahan pada undang-undang ketenagakerjaan. Namun tanpa perbaikan mendasar pada UU 13/2003, pemanfaatan potensi tenaga kerja Indonesia tidak akan pernah optimal. Sebaliknya, hukum dan peraturan yang dianggap melindungi tenaga kerja selain merugikan orang-orang yang sedang mencari pekerjaan juga dapat merugikan pekerja sendiri dalam jangka panjang.<br />
<br />
Memang untuk menjadi pemain penting di level global ada harganya. Bahkan untuk sekedar menjadi menarik. Saat ini syarat kuncinya adalah potensi pertumbuhan ekonomi yang tinggi, iklim berbisnis dan berusaha yang lebih kondusif (terutama dalam aspek infrastuktur, logistik, dan kepastian hukum) serta pasar tenaga kerja yang lebih fleksibel.mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-2159035831776869002011-10-30T19:38:00.003-07:002011-10-30T19:38:11.147-07:00TULISAN SOFTSKILL SEMESTER 5Transformer (2007)<br />
<br />
Film Transformer ini menjadi film box office pada tahun 2007. Dimana film ini dibintangi oleh aktor Shia LaBeouf (Sam Witwicky) dan artis cantik serta seksi Megan Fox (Mikaela Banes)<br />
<br />
<br />
<br />
Film ini dimulai dengan penjelasan oleh Optimus Prime mengenai asal-muasal peperangan di planet Cybertron antara kaum Autobots dan kaum Decepticons. Perang ini membuat sebuah Kubus Energon, atau yang biasa dinamakan sebagai Allspark terlempar ke angkasa luar dan jatuh di bumi. Namun sepertinya semua sudah terlambat, sebab para Decepticons<br />
<br />
telah berada di bumi, mencari kesempatan untuk bisa menemukan Kubus tersebut.<br />
<br />
Kesempatan itu pun akhirnya tiba. Blackout mendatangi sebuah markas Angkatan Udara Amerika Serikat yang berada di Qatar. Ia kemudian menghancurkan markas tersebut, membunuh seluruh tentara yang berada di dalamnya. Tujuan utamanya adalah menyusup ke dalam jaringan data militer AS untuk mencari informasi keberadaan Kubus tersebut. Namun, segala usahanya mampu digagalkan. Tidak puas akan kegagalannya, ia kemudian melepaskan Scorponok dari punggungnya. Robot kalajengking tersebut terus bergerak mencari tentara yang mampu melarikan diri dari pembantaian di markas.<br />
<br />
Setelah kegagalan tersebut, Frenzy menyusup ke dalam pesawat kepresidenan AS, Air Force One. Kali ini, ia berhasil mencari informasi yang dicari oleh Decepticons: keberadaan Megatron, keterlibatan Sector Seven, serta kacamata leluhurnya yang dilelang oleh Sam Witwicky. Dalam kacamata tersebut tersimpan koordinat di mana Kubus itu berada.<br />
<br />
Sementara itu jauh di daratan AS, kehidupan Sam mulai memasuki babak baru setelah ia lulus ujian presentasi. Sebagai hadiah, ayahnya membelikannya sebuah mobil baru yang ternyata bisa berubah menjadi sebuah robot bernama Bumblebee. Pada awalnya, ia sempat kaget akan apa yang dilihatnya ketika Bumblebee berdiri tegak di hadapannya, sehingga pada akhirnya ia terjebak oleh pengejaran Barricade. Barricade menyerangnya, menginterogasinya, dan menanyakan keberadaan kacamata leluhurnya. Pada saat genting, Bumblebee menyelamatkannya bersama dengan Mikaela Banes, teman wanita Sam yang terjebak dalam situasi itu.<br />
<br />
Pengejaran pun terjadi antara Bumblebee dan Barricade, yang menandakan awal pertempuran antara Autobots dan Decepticons di bumi. Pada suatu pertarungan satu lawan satu, Barricade melepaskan Frenzy untuk memburu Sam. Walaupun Barricade mampu dikalahkan, Frenzy akhirnya tetap selamat dengan cara menyamar menjadi mobil phone milik Sam. Kini, Frenzy ikut bersama Sam, Mikaela, dan Bumblebee ke mana pun mereka pergi.<br />
<br />
Di saat yang sama, Optimus Prime, Jazz, Ratchet, dan Ironhide tiba di bumi. Mereka bertemu dengan Sam dan Mikaela, setelah Bumblebee mempertemukan mereka semua di sebuah gang kecil di tengah kota. Para Autobots juga ternyata sedang mencari keberadaan Kubus tersebut, berusaha untuk menghancurkannya agar perang bisa berakhir. Untuk itu, Sam harus mencari kacamata leluhurnya yang masih disimpan di rumahnya.<br />
<br />
Namun sayang, walaupun Sam berhasil menemukannya, agen-agen Sector Seven mendatangi rumahnya dan menangkap seluruh anggota keluarganya, termasuk dirinya dan Mikaela. Ketika para Autobots mencoba menyelamatkannya, Bumblebee mampu dilumpuhkan oleh pasukan elit Sector Seven. Baik Sam, Mikaela, maupun Bumblebee akhirnya dibawa ke Hoover Dam, di mana Kubus tersebut berada. Ternyata lokasi Kubus itu tidak terlalu jauh dari tempat di mana Megatron dibekukan selama ratusan tahun.<br />
<br />
Setelah mengetahui keberadaan Kubus tersebut, Frenzy lalu mengontak para Decepticons bahwa Kubus itu telah ditemukan. Starscream, Barricade, Brawl, Bonecrusher, dan Blackout pun langsung bergerak. Starscream menyerang Hoover Dam, menyelamatkan Megatron dari kebekuannya selama ratusan tahun. Merasa ancaman besar sudah berada di depan mata, Sector Seven setuju untuk melepaskan Bumblebee, membiarkannya mengamankan Kubus itu dari tangan Decepticons.<br />
<br />
Megatron akhirnya menyadari bahwa Kubus itu telah dibawa oleh Sam, Mikaela, dan Bumblebee ke Mission City. Bumblebee pun kembali bergabung dengan Optimus Prime, Jazz, Ratchet, dan Ironhide. Di tengah perjalanan ke Mission City, mereka dihadang oleh Bonecrusher dan Barricade. Keduanya kemudian dikalahkan oleh Optimus Prime setelah kepala mereka terpenggal dalam pertempuran di jalan tol.<br />
<br />
Setibanya mereka di Mission City, para Decepticons yang tersisa mulai berkumpul akhirnya berhadap-hadapan dengan para Autobots yang dibantu oleh tentara AS. Brawl berhadap-hadapan dengan Jazz, Ratchet, Ironhide, serta tentara AS yang menyertai mereka. Blackout terkadang menyerang para Autobots sesekali, namun tidak mampu melumpuhkan Autobot apapun. Starscream lebih banyak membantu Megatron dalam usahanya meraih Kubus yang diamankan oleh Sam. Jazz tewas ketika tubuhnya dibelah dua oleh Megatron.<br />
<br />
Optimus Prime pada akhirnya berhadap-hadapan satu lawan satu dengan Megatron, walaupun pertarungan seakan didominasi oleh kekuatan Megatron. Satu per satu, Brawl dan Blackout tewas dalam pertempuran. Hanya Sam lah yang akhirnya mampu membunuh Megatron dengan memasukkan Kubus tersebut ke dadanya.<br />
<br />
Di akhir film, seluruh mayat para Decepticons diceburkan ke Palung Laurentian, palung terdalam di dunia. Diharapkan agar tubuh mereka hancur dihantam tekanan air yang luar biasa. Namun, tunggu dulu! Kisah belum selesai, karena Starscream mampu selamat dari pertempuran. Dia terbang melesat ke angkasa luar, memanggil rekan-rekannya untuk membalas dendam kepada para Autobots.mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-38377569597885478212011-10-30T19:14:00.000-07:002011-10-30T19:14:28.553-07:00HUKUM PERDATA, PERIKATAN DAN PERJANJIAN - Tugas softskill semester 5A. Hukum Perdata Indonesia<br />
<br />
Adalah salah satu bidang hukum yang mengatur hak dan kewajiban yang dimiliki subyek hukum dan hubungan antara subyek hukum. Hukum perdata disebut pula hukum privat atau hukum sipil sebagai lawan dari hukum publik. <br />
Hukum publik mengatur hal-hal yang berkaitan dengan negara serta kepentingan umum misalnya politik dan pemilu (hukum tata negara), kegiatan pemerintahan sehari-hari (hukum administrasi atau tata usaha negara), kejahatan (hukum pidana) <br />
Hukum perdata mengatur hubungan antara penduduk atau warga negara sehari-hari, seperti misalnya kedewasaan seseorang, perkawinan, perceraian, kematian, pewarisan, harta benda, kegiatan usaha dan tindakan-tindakan yang bersifat perdata lainnya.<br />
Terjadinya hubungan hukum antara pihak-pihak menunjukkan adanya subyek sebagai pelaku dan benda yang dipermasalahkan oleh para pihak sebagai obyek hukum.<br />
Subyek hukum adalah segala sesuatu yang dapat mempunyai hak dan kewajiban untuk bertindak dalam hukum. Terdiri dari orang dan badan hukum.<br />
Obyek hukum adalah segala sesuatu berguna bagi subyek hukum dan dapat menjadi pokok suatu hubungan hukum yang dilakukan oleh subyek hukum. Obyek hukum adalah benda.<br />
Hak adalah kekuasaan, kewenangan yang diberikan oleh hukum kepada subyek hukum.<br />
Kewajiban adalah beban yang diberikan oleh hukum kepada orang ataupun badan hukum.<br />
<br />
Ada beberapa sistem hukum yang berlaku di dunia dan perbedaan sistem hukum tersebut juga mempengaruhi bidang hukum perdata, antara lain: <br />
a.sistem hukum Anglo-Saxon (Common Law) yaitu sistem hukum yang berlaku di Kerajaan Inggris Raya termasuk negara persemakmuran atau negara-negara yang terpengaruh oleh Inggris, misalnya Amerika Serikat. <br />
b.sistem hukum Eropa Continental, sistem hukum yang diterapkan di daratan Eropa. <br />
Hukum perdata di Indonesia didasarkan pada hukum perdata di Belanda, khususnya hukum perdata Belanda pada masa penjajahan.<br />
Kitab Undang-undang Hukum Perdata (dikenal KUHPer.) yang berlaku di Indonesia tidak lain adalah terjemahan dari ''Burgerlijk Wetboek'' (atau dikenal dengan BW) yang berlaku di kerajaan Belanda dan diberlakukan di Indonesia berdasarkan azas konkordansi (azas persamaan hukum). Untuk Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia Belanda, BW diberlakukan mulai 1859. Hukum perdata Belanda sendiri disadur dari hukum perdata yang berlaku di Perancis dengan beberapa penyesuaian. <br />
Kitab undang-undang hukum perdata (disingkat KUHPer) terdiri dari empat bagian, yaitu:<br />
<br />
- Buku I tentang Orang; <br />
Mengatur tentang hukum perseorangan dan hukum keluarga, yaitu hukum yang mengatur status serta hak dan kewajiban yang dimiliki oleh subyek hukum. Antara lain ketentuan mengenai timbulnya hak keperdataan seseorang, kelahiran, kedewasaan, perkawinan, keluarga, perceraian dan hilangnya hak keperdataan. Khusus untuk bagian perkawinan, sebagian ketentuan-ketentuannya telah dinyatakan tidak berlaku dengan di undangkannya UU nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan. <br />
<br />
Buku II tentang Kebendaan; <br />
Mengatur tentang hukum benda, yaitu hukum yang mengatur hak dan kewajiban yang dimiliki subyek hukum yang berkaitan dengan benda, antara lain hak-hak kebendaan, waris dan penjaminan. Yang dimaksud dengan benda meliputi:<br />
1.benda berwujud (tangible assets) <br />
a.bergerak, misalnya kendaraan bermotor, perhiasan.<br />
b.tidak bergerak misalnya tanah, bangunan dan kapal dengan berat tertentu.<br />
2.benda tidak berwujud (intangible assets)<br />
misalnya hak tagih atau piutang, termasuk Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI). <br />
<br />
Buku III tentang Perikatan; <br />
Mengatur tentang hukum perikatan (perjanjian) yaitu hukum yang mengatur tentang hak dan kewajiban antara subyek hukum di bidang perikatan. Khusus untuk bidang perdagangan, Kitab undang-undang hukum dagang (KUHD) juga dipakai sebagai acuan. Isi KUHD berkaitan erat dengan KUHPer, khususnya Buku III. Bisa dikatakan KUHD adalah bagian khusus dari KUHPer.<br />
<br />
Buku IV tentang Daluarsa dan Pembuktian; <br />
Mengatur hak dan kewajiban subyek hukum (khususnya batas atau tenggat waktu) dalam mempergunakan hak-haknya dalam hukum perdata dan hal-hal yang berkaitan dengan pembuktian.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
B. HUKUM PERIKATAN<br />
<br />
1. PENGERTIAN<br />
Perikatan adalah hubungan hukum yang terjadi di antara dua orang (pihak) atau lebih, yakni pihak yang satu berhak atas prestasi dan pihak lainnya wajib memenuhi prestasi.<br />
Hukum perikatan hanya berbicara mengenai harta kekayaan bukan berbicara mengenai manusia. Hukum kontrak bagian dari hukum perikatan. Harta kekayaan adalah objek kebendaan. Pihak dalam perikatan ada dua yaitu pihak yang berhak dan pihak yang berkewajiban.<br />
Menurut Hofmann, Perikatan adalah suatu hubungan hukum antara sejumlah subjek-subjek hukum sehubungan dengan itu seorang atau beberpaa orang daripadanya mengikatkan dirinya untuk bersikap menurut cara-cara tertentu terhadap pihak lain yang berhak atas sikap yang demikian.<br />
Menurut Pitlo, Perikatan adalah suatu hubungan hukum yang bersifat harta kekayaan antara dua orang atau lebih atas dasar mana pihak yang satu berhak (kreditur) dan pihak yang lain berkewajiban (debitur) atas sesuatu prestasi.<br />
Menurut Vollmar, Ditinjau dari isinya, ternyata bahwa perikatan itu ada selama seseorang itu (debitur) harus melakukan suatu prestasi yang mungkin dapat dipaksakan terhadap (kreditur), kalau perlu dengan bantuan hakim.<br />
<br />
2. Dasar Hukum Perikatan<br />
Dasar hukum perikatan berdasarkan KUHP perdata terdapat tiga sumber adalah sebagai berikut.<br />
1. Perikatan yang timbul dari persetujuan (perjanjian).<br />
2. Perikatan yang timbul undang-undang.<br />
Perikatan yang timbul dari undang-undang dapat dibagi menjadi dua, yaitu<br />
a. Perikatan terjadi karena undang-undang semata<br />
b. Perikatan terjadi karena undang-undang akibat perbuatan manusia<br />
3.Perikatan terjadi bukan perjanjian, tetapi terjadi karena perbuatan melanggar hukum (onrechtmatige daad) dan perwakilan sukarela ( zaakwarneming).<br />
<br />
3. Asas-asas dalam Hukum Perjanjian<br />
Asas-asas dalam hukum perjanjian diatur dalam Buku III KUH Perdata, yakni menganut azas kebebasan berkontrak dan azas konsensualisme.<br />
· Asas Kebebasan Berkontrak<br />
Asas kebebasan berkontrak terlihat di dalam Pasal 1338 KUHP Perdata yang menyebutkan bahwa segala sesuatu perjanjian yang dibuat adalah sah bagi para pihak yang membuatnya dan berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya.<br />
· Asas konsensualisme <br />
Asas konsensualisme, artinya bahwa perjanjian itu lahir pada saat tercapainya kata sepakat antara para pihak mengenai hal-hal yang pokok dan tidak memerlukan sesuatu formalitas.<br />
Dengan demikian, azas konsensualisme lazim disimpulkan dalam Pasal 1320 KUHP Perdata. Untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat adalah<br />
1. Kata Sepakat antara Para Pihak yang Mengikatkan Diri<br />
Kata sepakat antara para pihak yang mengikatkan diri, yakni para pihak yang mengadakan perjanjian harus saling setuju dan seia sekata dalam hal yang pokok dari perjanjian yang akan diadakan tersebut.<br />
2. Cakap untuk Membuat Suatu Perjanjian<br />
Cakap untuk membuat suatu perjanjian, artinya bahwa para pihak harus cakap menurut hukum, yaitu telah dewasa (berusia 21 tahun) dan tidak di bawah pengampuan.<br />
3. Mengenai Suatu Hal Tertentu<br />
Mengenai suatu hal tertentu, artinya apa yang akan diperjanjikan harus jelas dan terinci (jenis, jumlah, dan harga) atau keterangan terhadap objek, diketahui hak dan kewajiban tiap-tiap pihak, sehingga tidak akan terjadi suatu perselisihan antara para pihak.<br />
4. Suatu sebab yang Halal<br />
Suatu sebab yang halal, artinya isi perjanjian itu harus mempunyai tujuan (causa) yang diperbolehkan oleh undang-undang, kesusilaan, atau ketertiban umum.<br />
4. Wansprestasi dan Akibat-akibatnya<br />
Wansprestasi timbul apabila salah satu pihak (debitur) tidak melakukan apa yang diperjanjikan.<br />
Adapun bentuk dari wansprestasi bisa berupa empat kategori, yakni :<br />
1. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya;<br />
2. Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana yang dijanjikan;<br />
3. Melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat;<br />
4. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya.<br />
Akibat-akibat Wansprestasi<br />
Akibat-akibat wansprestasi berupa hukuman atau akibat-akibat bagi debitur yang melakukan wansprestasi , dapat digolongkan menjadi tiga kategori, yakni<br />
1. Membayar Kerugian yang Diderita oleh Kreditur (Ganti Rugi)<br />
Ganti rugi sering diperinci meliputi tinga unsure, yakni<br />
a. Biaya adalah segala pengeluaran atau perongkosan yang nyata-nyata sudah dikeluarkan oleh salah satu pihak;<br />
b. Rugi adalah kerugian karena kerusakan barang-barang kepunyaan kreditor yang diakibat oleh kelalaian si debitor;<br />
c. Bunga adalah kerugian yang berupa kehilangan keuntungan yang sudah dibayangkan atau dihitung oleh kreditor.<br />
2. Pembatalan Perjanjian atau Pemecahan Perjanjian<br />
Di dalam pembatasan tuntutan ganti rugi telah diatur dalam Pasal 1247 dan Pasal 1248 KUH Perdata.<br />
Pembatalan perjanjian atau pemecahan perjanjian bertujuan membawa kedua belah pihak kembali pada keadaan sebelum perjanjian diadakan.<br />
3. Peralihan Risiko<br />
Peralihan risiko adalah kewajiban untuk memikul kerugian jika terjadi suatu peristiwa di luar kesalahan salah satu pihak yang menimpa barang dan menjadi obyek perjanjian sesuai dengan Pasal 1237 KUH perdata.<br />
5. Hapusnya Perikatan <br />
Perikatan itu bisa hapus jika memenuhi kriteria-kriteria sesuai dengan Pasal 1381 KUH Perdata. Ada 10 (sepuluh) cara penghapusan suatu perikatan adalah sebagai berikut :<br />
a. Pembayaran merupakan setiap pemenuhan perjanjian secara sukarela;<br />
b. Penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penyimpanan atau penitipan;<br />
c. Pembaharuan utang;<br />
d. Perjumpaan utang atau kompensasi;<br />
e. Percampuran utang;<br />
f. Pembebasan utang;<br />
g. Musnahnya barang yang terutang;<br />
h. Batal/pembatalan;<br />
i. Berlakunya suatu syarat batal;<br />
j. Lewat waktu<br />
<br />
<br />
Dalam hukum asing dijumpai istilah overeenkomst (bahasa Belanda), contract /agreement (bahasa Inggris), dan sebagainya yang merupakan istilah yang dalam hukum kita dikenal sebagai ”kontrak” atau ”perjanjian”. Umumnya dikatakan bahwa istilah-istilah tersebut memiliki pengertian yang sama, sehingga tidak mengherankan apabila istilah tersebut digunakan secara bergantian untuk menyebut sesuatu konstruksi hukum.<br />
<br />
<br />
<br />
C. HUKUM PERJANJIAN<br />
<br />
<br />
Istilah kontrak atau perjanjian dapat kita jumpai di dalam KUHP, bahkan didalam ketentuan hukum tersebut dimuat pula pengertian kontrak atau perjanjian. Disamping istilah tersebut, kitab undang-undang juga menggunakan istilah perikatan, perutangan, namun pengertian dari istilah tersebut tidak diberikan.<br />
Pada pasal 1313 KUHP merumuskan pengertian perjanjian, adalah : suatu perbuatan satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih.<br />
Namun para ahli hukum mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai pengertian perjanjian, Abdulkadir Muhammad mengemukakan bahwa perjanjian adalah suatu persetujuan dengan dua orang atau lebih saling mengikatkan diri untuk melaksanakan suatu hal mengenai harta kekayaan. Ahli hukum lain mengemukakan bahwa suatu perjanjian adalah suatu peristiwa dimana seorang berjanji kepada seseorang yang lain atau dimana dua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal yang menimbulkan perikatan berupa suatu rangkaian perkataan yang mengandung janji-janji atau kesanggupan yang diucapkan atau ditulis. Menurut J.Satrio perjanjian dapat mempunyai dua arti, yaitu arti luas dan arti sempit, dalam arti luas suatu perjanjian berarti setiap perjanjian yang menimbulkan akibat hukum sebagai yang dikehendaki oleh para pihak termasuk didalamnya perkawinan, perjanjian kawin, dll, dan dalam arti sempit perjanjian disini berarti hanya ditujukan kepada hubungan-hubungan hukum dalam lapangan hukum kekayaan saja, seperti yang dimaksud oleh buku III kitab undang-undang hukum perdata.<br />
Jenis-jenis kontrak<br />
Tentang jenis-jenis kontrak KUHP tidak secara khusus mengaturnya. Penggolongan yang umum dikenal ialah penggolongan kedalam kontrak timbal balik atau kontrak asas beban, dan kontrak sepihak atau kontrak tanpa beban atau kontrak cuma-cuma.<br />
Kontrak timbal balik merupakan perjanjian yang didalamnya masing-masing pihak menyandang status sebagai berhak dan berkewajiban atau sebagai kreditur dan debitur secara timbal balik, kreditur pada pihak yang satu maka bagi pihak lainnya adalah sebagai debitur, begitu juga sebaliknya.<br />
Kontrak sepihak merupakan perjanjian yang mewajibkan pihak yang satu untuk berprestasi dan memberi hak pada yang lain untuk menerima prestasi. Contohnya perjanjian pemberian kuasa dengan cuma-cuma, perjanjian pinjam pakai cuma-cuma, perjanjian pinjam pengganti cuma-cuma, dan penitipan barang dengan cuma-cuma.<br />
Arti penting pembedaan tersebut ialah :<br />
Berkaitan dengan aturan resiko, pada perjanjian sepihak resiko ada pada para kreditur, sedangkan pada perjanjian timbal balik resiko ada pada debitur, kecuali pada perjanjian jual beli. <br />
Berkaitan dengan perjanjian syarat batal, pada perjanjian timbal balik selalu dipersengketakan. <br />
Jika suatu perjanjian timbal balik saat pernyataan pailit baik oleh debitur maupun lawan janji tidak dipenuhi seluruh atau sebagian dari padanya maka lawan janjinya berhak mensomir BHP. Untuk jangka waktu 8 hari menyatakan apakah mereka mau mempertahankan perjanjian tersebut. <br />
Kontrak menurut namanya dibedakan menjadi dua, yaitu kontrak bernama atau kontrak nominat, dan kontrak tidak bernama atau kontrak innominat. Dalam buku III KUHP tercantum bahwa kontrak bernama adalah kontrak jual beli, tukar menukar, sewa-menyewa, hibah, penitipan barang, pinjam pakai, pinjam meminjam, pemberian kuasa, penanggungan utang, perdamaian, dll. Sementara yang dimaksud dengan kontrak tidak bernama adalah kontrak yang timbul, tumbuh, dan berkembang dalam masyarakat. Jenis kontrak ini belum tercantum dalam kitab undang-undang hukum perdata. Yang termasuk dalam kontrak ini misalnya leasing, sewa-beli, keagenan, franchise, kontrak rahim, joint venture, kontrak karya, production sharing.<br />
Kontrak menurut bentuknya dibedakan menjadi kontrak lisan dan kontrak tertulis. Kontrak lisan adalah kontrak yang dibuat secara lisan tanpa dituangkan kedalam tulisan. Kontrak-kontrak yang terdapat dalam buku III KUHP dapat dikatakan umumnya merupakan kontrak lisan, kecuali yang disebut dalam pasal 1682 KUHP yaitu kontrak hibah yang harus dilakukan dengan akta notaris.<br />
Kontrak tertulis adalah kontrak yang dituangkan dalam tulisan. Tulisan itu bisa dibuat oleh para pihak sendiri atau dibuat oleh pejabat, misalnya notaris. Didalam kontrak tertulis kesepakatan lisan sebagaimana yang digambarkan oleh pasal 1320 KUHP, kemudian dituangkan dalam tulisan.<br />
Pelaksanaan kontrak<br />
Pengaturan mengenai pelaksanaan kontrak dalam KUHP menjadi bagian dari pengaturan tentang akibat suatu perjanjian, yaitu diatur dalam pasal 1338 sampai dengan pasal 1341 KUHP. Pada umumnya dikatakan bahwa yang mempunyai tugas untuk melaksanakan kontrak adalah mereka yang menjadi subjek dalam kontrak itu. Salah satu pasal yang berhubungan langsung dengan pelaksanaannya ialah pasal 1338 ayat 3 yang berbunyi ”suatu perjanjian harus dilaksanakan dengan etiket baik.” Dari pasal tersebut terkesan bahwa untuk melaksanakan kontrak harus mengindahkan etiket baik saja, dan asas etiket baik terkesan hanya terletak pada fase atau berkaitan dengan pelaksanaan kontrak, tidak ada fase-fase lainnya dalam proses pembentukan kontrak.<br />
Asas yang mengikat dalam pelaksanaan kontrak<br />
Hal-hal yang mengikat dalam kaitan dengan pelaksanaan kontrak ialah :<br />
1.Segala sesuatu yang menurut sifat kontrak diharuskan oleh kepatutan, kebiasaan, dan undang-undang. <br />
2.Hal-hal yang menurut kebiasaan sesuatu yang diperjanjikan itu dapat menyingkirkan suatu pasal undang-undang yang merupakan hukum pelengkap. <br />
3.Bila suatu hal tidak diatur oleh/dalam undang-undang dan belum juga dalam kebiasaan karena kemungkinan belum ada, tidak begitu banyak dihadapi dalam praktek, maka harus diciptakan penyelesaiannya menurut/dengan berpedoman pada kepatutan. <br />
Pelaksanaan kontrak harus sesuai dengan asas kepatutan, pemberlakuan asas tersebut dalam suatu kontrak mengandung dua fungsi, yaitu :<br />
1.Fungsi melarang, artinya bahwa suatu kontrak yang bertentangan dengan asas kepatutan itu dilarang atau tidak dapat dibenarkan, contoh : dilarang membuat kontrak pinjam-meminjam uang dengan bunga yang amat tinggi, bunga yang amat tinggi tersebut bertentangan dengan asas kepatutan. <br />
2.Fungsi menambah, artinya suatu kontrak dapat ditambah dengan atau dilaksanakan dengan asas kepatutan. Dalam hal ini kedudukan asas kepatutan adalah untuk mengisi kekosongan dalam pelaksanaan suatu kontrak yang tanpa isian tersebut, maka tujuan dibuatnya kontrak tidak akan tercapai. <br />
Pembatalan perjanjian yang menimbulkan kerugian<br />
Pembelokan pelaksanaan kontrak sehingga menimbulkan kerugian yang disebabkan oleh kesalahan salah satu pihak konstruksi tersebut dikenal dengan sebutan wanprestasi atau ingkar janji. Wanprestasi adalah tidak dilaksanakannya prestasi atau kewajiban sebagaimana mestinya yang dibebankan oleh kontrak terhadap pihak-pihak tertentu seperti yang disebutkan dalam kontrak.<br />
Ada tiga bentuk ingkar janji, yaitu :<br />
1.Tidak memenuhi prestasi sama sekali <br />
2.Terlambat memenuhi prestasi, dan <br />
3.Memenuhi prestasi secara tidak sah <br />
Akibat munculnya wanprestasi ialah timbulnya hak pada pihak yang dirugikan untuk menuntut penggantian kerugian yang dideritanya terhadap pihak yang wanprestasi. Pihak yang wansprestasi memiliki kewajiban untuk membayar ganti rugi kepada pihak yang menderita kerugian. Tuntutan pihak yang dirugikan terhadap pihak yang menyebabkan kerugian berupa :<br />
1.Pemenuhan perikatan <br />
2.Pemenuhan perikatan dengan ganti rugi <br />
3.Ganti rugi <br />
4.Pembatalan persetujuan timbale balik, atau <br />
5.Pembatalan dengan ganti rugi <br />
Syarat-syarat sah perjanjian<br />
Suatu kontrak dianggap sah (legal) dan mengikat, maka perjanjian tersebut harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Menurut ketentuan pasal 1320 KUHP Perdata, ada empat syarat yang harus dipenuhi untuk sahnya suatu perjanjian, yaitu :<br />
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya<br />
Syarat pertama merupakan awal dari terbentuknya perjanjian, yaitu adanya kesepakatan antara para pihak tentang isi perjanjian yang akan mereka laksanakan. Oleh karena itu timbulnya kata sepakat tidak boleh disebabkan oleh tiga hal, yaitu adanya unsur paksaan, penipuan, dan kekeliruan. Apabila perjanjian tersebut dibuat berdasarkan adanya paksaan dari salah satu pihak, maka perjanjian tersebut dapat dibatalkan.<br />
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan<br />
Pada saat penyusunan kontrak, para pihak khususnya manusia secara hukum telah dewasa atau cakap berbuat atau belum dewasa tetapi ada walinya. Di dalam KUH Perdata yang disebut pihak yang tidak cakap untuk membuat suatu perjanjian adalah orang-orang yang belum dewasa dan mereka yang berada dibawah pengampunan.<br />
3. Mengenai suatu hal tertentu<br />
Secara yuridis suatu perjanjian harus mengenai hal tertentu yang telah disetujui. Suatu hal tertentu disini adalah objek perjanjian dan isi perjanjian. Setiap perjanjian harus memiliki objek tertentu, jelas, dan tegas. Dalam perjanjian penilaian, maka objek yang akan dinilai haruslah jelas dan ada, sehingga tidak mengira-ngira.<br />
4. Suatu sebab yang halal<br />
Setiap perjanjian yang dibuat para pihak tidak boleh bertentangan dengan undang-undang, ketertiban umum, dan kesusilaan. Dalam akta perjanjian sebab dari perjanjian dapat dilihat pada bagian setelah komparasi, dengan syarat pertama dan kedua disebut syarat subjektif, yaitu syarat mengenai orang-orang atau subjek hukum yang mengadakan perjanjian, apabila kedua syarat ini dilanggar, maka perjanjian tersebut dapat diminta pembatalan. Juga syarat ketiga dan keempat merupakan syarat objektif, yaitu mengenai objek perjanjian dan isi perjanjian, apabila syarat tersebut dilanggar, maka perjanjian tersebut batal demi hukum. Namun,apabila perjanjian telah memenuhi unsur-unsur sahnya suatu perjanjian dan asas-asas perjanjian, maka perjanjian tersebut sah dan dapat dijalankan.mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-70441941470955652252011-10-30T19:08:00.001-07:002011-10-30T19:08:56.347-07:00ASPEK HUKUM DALAM BISNIS - Tugas Softskill semester 5BAB I. ASPEK HUKUM DALAM BISNIS<br />
<br />
A. Pengertian Macam & Hukum Bisnis<br />
<br />
Dewasa ini aktivitas bisnis berkembang begitu pesatnya dan terus merambah ke berbagai bidang, baik menyangkut barang maupun jasa. Bisnis merupakan salah satu pilar penopang dalam upaya mendukung perkembangan ekonomi dan pembangunan.<br />
Dalam melakukan bisnis tidak mungkin pelaku bisnis terlepas dari hukum karena hukum sangat berperan mengatur bisnis agar bisnis bisa berjalan dengan lancar, tertib, aman sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan akibat adanya kegiatan bisnis tersebut, contoh hukum bisnis adalah undang-undang perlindungan konsumen (UU No. 8 tahun 1999). Dalam undang-undang perlindungan konsumen dalam pasal disebut diatur tentang kewajiban pengusaha mencantumkan lebel halal dan kadaluarsa pada setiap produk yang ia keluarkan. Dengan kewajiban tersebut konsumen terlindungi kesehatannya karena ada jaminan perlindungan jika produk sudah daluarsa. Begitu juga dengan konsumen umat islam adanya lebel halal akan terjamin dari mengkonsumsi produk haram. Contoh-contoh hukum yang mengatur dibidang bisnis, hukum perusahaan (PT, CV, Firma), kepailitan, pasar modal, penanaman modal PMA/PMDN, kepailitan, likuidasi, merger, akuisisi, perkreditan, pembiayaan, jaminan hutang, surat berharga, hukum ketenagakerjaan/perburuhan, hak kekayaan intelektual, hukum perjanjian (jual beli/transaksi dagang), hukum perbankan, hukum pengangkutan, hukum investasi, hukum teknologi, perlindungan konsumen, hukum anti monopoli, keagenan, distribusi, asuransi, perpajakan, penyelesaian sengketa bisnis, perdagangan internasional/WTO, kewajiban pembukuan, dll.<br />
Dengan demikian jelas aturan-aturan hukum tesebut diatas sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis. Aturan-aturan hukum itu dibutuhkan karena :<br />
• Pihak-pihak yang terlibat dalam persetujuan/perjanjian bisnis itu membutuhkan sesuatu yang lebih daripada sekadar janji serta itikad baik saja.<br />
• Adanya kebutuhan untuk menciptakan upaya-upaya hukum yang dapat digunakan seandainya salah satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya, tidak memenuhi janjinya.<br />
• Disinilah peran hukum bisnis tersebut.<br />
Untuk itu pemahaman hukum bisnis dewasa ini dirasakan semakin penting, baik oleh pelaku bisnis dan kalangan pembelajar hukum, praktisi hukum maupun pemerintah sebagai pembuat regulasi kebijakan yang berkaitan dengan dunia usaha. Hal ini tidak terlepas dari semakin intens dan dinamisnya aktifitas bisnis dalam berbagai sektor serta mengglobalnya sistem perekonomian.<br />
Menurut Ismail Saleh dalam bukunya “HUKUM DAN EKONOMI” 1990, :<br />
”Memang benar ekonomi merupakan tulang punggung kesejehateraan masyarakat dan memang benar bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi adalah tiang-tiang penopang kemajuan suatu bangsa namun tidak dapat disangkal bahwa hukum merupakan pranata yang pada akhirnya menentukan bagaimana kesejehateraan yang dicapai tersebut dapat dinikmati secara merata, bagaimana keadilan sosial dapat diwujudkan dalam kehidupan masyarakat dan bagaimana kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membawa kebahagiaan rakyat banyak”.<br />
Berdasarkan hal diatas sangatlah terlihat bahwa hukum sangat penting dalam dunia ekonomi/bisnis sebagai alat pengatur bisnis tersebut. Kemajuan suatu ekonomi/bisnis tidak akan berarti kalau kemajuan tidak berdampak pada kesejahteraan dan keadilan yang dinikmati secara merata oleh rakyat. Negara harus menjamin semua itu. Agar tidak ada terjadi pengusaha kuat menindas pengusaha lemah, yang kaya semakin kaya yang miskin semakin miskin, sehingga tidak ada keseimbangan dalam tatanan kehidupan masyarakat. Disinilah peran hukum membatasi hal tersebut. Maka dibuat perangkat hukum yang mengatur dibidang bisnis tersebut (hukum bisnis).<br />
Dengan telah dibuatnya hukum bisnis tersebut (peraturan perundang-undangan) imbasnya adalah hukum bisnis tersebut harus diketahui/dipelajari oleh pelaku bisnis sehingga bisnisnya berjalan sesuai dengan koridor hukum dan tidak mempraktikkan bisnis yang bisa merugikan masyarakat luas (monopoli dan persaingan usaha tidak sehat).<br />
Bagaimanapun juga adanya pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat serta kompleks melahirkan berbagai bentuk kerjasama bisnis. Kerjasama bisnis yang terjadi sangat beraneka ragam tergantung pada bidang bisnis apa yang sedang dijalankan. Keanekaragaman kerjasama bisnis ini tentu saja melahirkan masalah serta tantangan baru karena hukum harus siap untuk dapat mengantisipasi setiap perkembangan yang muncul. <br />
<br />
B. Tujuan Hukum<br />
<br />
1. Hukum<br />
Untuk itu pula ada baiknya penulis akan memberikan sebuah definisi hukum sebagai acuan kita untuk mempelajari mata kuliah Hukum Bisnis.<br />
Definisi hukum dari dulu para ahli belum ada satu kesatuan. Masing-masing mereka mendefinisikan yang berbeda-beda pula namun maknanya sama. Mugkin itulah ciri khas ilmu sosial bahwa sebuah definisi tidak harus baku. Lain hal dengan ilmu eksak/pasti sebuah definisi harus ajeg dan tidak boleh berubah-rubah.<br />
Namun, tatkala kita kan mempelajari hukum positif yaitu hukum yang berlaku di suatu negara seperti negara Indonesia, maka tentu perlu sebuah batasan definisi sebagai acuan/pegangan sehingga kita akan mudah dalam mempelajari sebuah hukum tersebut.<br />
Mengapa masyarakat masih butuh hukum ? Padahal dalam kehidupan sehari-hari sudah ada semacam peraturan-peraturan yang hidup yang mengatur pergaulan mereka sehari-hari. Peraturan hidup yang dimaksud adalah norma/kaidah, seperti norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan. Dimana norma-norma tersebut sudah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Mengapa norma hukum masih diperlukan.<br />
Secara singkat dapat dikatakan bahwa perlunya norma hukum karena ketiga norma tersebut tidak mampu memberikan secara langsung rasa keadilan dan kebenaran bagi masyarakat. Norma agama hanya berlaku bagi agamanya masing-masing, tidak berlaku secara menyeluruh bagi agama yang lain. Norma kesopanan dan kesusilaan juga hanya berlaku pada golongan tertentu. Sebab bisa saja golongan satu menganggap ini tidak sopan/tidak susila sementara golongan yang lain itu adalah sopan/susila.<br />
Untuk itu perlu sebuah norma yang mengatur kepentingan yang sama dan menyeluruh dalam penegakannya tanpa kecuali. Dalam hukum dikenal dengan istilah berlaku secara unifikasi (berlaku bagi seluruh golongan). Norma semacam ini dapat berlaku secara menyeluruh dikarenakan dalam pembuatan norma itu jelas, baik itu tata cara pembuatannya, bentuknya maupun siapa yang membuat. Tata cara pembuatannya tentu harus mengacu pada kepentingan-kepentingan masyarakat yang harus dilindungi. Bentuknya tentu harus tertulis yang dikenal dengan istilah azas legalitas. Sedangkan siapa yang membuatnya tentu lembaga yang berwenang sebagai lembaga perwakilan yang berkepentingan (rakyat).<br />
Hukum ? Apa itu hukum ? Banyak sekali para ahli memberikan definisi hukum. Tidak ada kesamaan definitif atas definisi tersebut. Hal ini kata Prof. Dr. Satjipto Rahardjo, SH, hukum ranahnya sangat luas. Namun walaupun para ahli tidak mempunyai kesamaan dalam memberikan definisi. Hakikat dan maksud dari definisi para ahli tersebut sama. Para fakar hukum sepakat bahwa dengan kompleksitas dan multiperspektif, hukum tidak dapat didefinisikan secara komprehensif dan representatif. Sebagaimana ditegaskan oleh Van Apeldoorn, tidaklah mungkin suatu definisi untuk ”hukum”. Pernyataan tersebut bukanlah suatu pandangan yang pesimistis, tetapi didasarkan pada kenyataan betapa kompleks dan multipersepektif untuk mendefinisikan hukum. Dalam bukunya berjudul Inleiding tot de studie van Het Netherlandse Recht, 1955, Apeldoorn menyebutkan bahwa hukum yang banyak seginya dan meliputi segala macam yang menyebabkan tak mungkin orang membuat suatu definisi apa sebenarnya hukum itu)<br />
Beberapa definisi hukum :<br />
1. Van Apeldoorn, hukum itu banyak seginya dan demikian luasnya sehingga tidak mungkin menyatakanya dalam (satu) rumusan yang memuaskan.<br />
2. I Kisch, oleh karena hukum itu tidak dapat ditangkap oleh panca indera maka sukarlah untuk membuat definisi tentang hukum yang memuaskan.<br />
3. Lemaire, hukum yang banyak seginya dan meliputi segala macam hal itu menyebabkan tak mungkin orang membuat suatu definisi apapun hukum itu sebenarnya.<br />
4. Drs. E. Utrecht, SH, Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah dan larangan-larangan) yang mengurus tata tertib suatu masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat itu.<br />
5. SM. Amin, SH, Hukum adalah kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-sanksi.<br />
6. J.C.T. Simorangkir, SH & Woerjono Sastroparnoto, Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilnya tindakan yaitu hukuman tertentu.<br />
7. M.H. Tirtaatmidjaja, SH, Hukum adalah semua aturan (norma yang harus diturut dalam tingkah laku tindakan-tindakan dalam pergaulan hidup dengan ancaman mesti mengganti kerugian —- jika melanggar aturan-aturan itu akan membahayakan diri sendiri atau harta, umpamanya orang akan kehilangan kemerdekaannya, di denda dsb.<br />
8. Van Vollenhoven (Het adatrecht van Nederlandsche Indie), Hukum adalah suatu gejala dalam pergaulan hidup yang bergejolak terus menerus dalam keadaan bentur membentur tanpa henti-hentinya dengan gejala lainnya.<br />
9. Wirjono Prodjodikoro, hukum adalah rangkaian peraturan2 mengenai tingkah laku orang-orang sebagai anggota suatu masyarakat.<br />
10. Soerojo Wignjodipoero, hukum adalah himpunan peraturan2 hidup yang bersifat memaksa, berisikan suatu perintah, larangan atau perizinan untuk bebruat tidak bebruat sesuatu serta dengan maksud untuk mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat.<br />
Walaupun kita mengkompilasi sejumlah pendapat sarjana dalam definisi apa hukum itu, namun tetap tidak akan mampu memperoleh suatu definisi yang memuaskan semua pihak. Namun demikian paling tidak dari sejumlah pendapat sarjana diambil pemahaman yang saling melengkapi satu sama lain. Kita tidak bebicara masalah puas atau tidak, tetapi memberikan pemahaman tentang pengertian hukum.<br />
Untuk itu dari sekian definisi tersebut, penulis akan memberikan definisi berdasarkan kesimpulan dari definisi-definisi para ahli tersebut. Tujuannya adalah agar mahasiswa bisa memahami secara mendasar tentang hukum dalam rangka mempelajari mata kuliah hukum bisnis selanjutnya.<br />
“Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan yang mengatur pergaulan hidup masyarakat, yang dibuat oleh lembaga yang berwenang, bersifat memaksa, berisi perintah dan larangan yang apabila dilanggar akan mendapat sanksi yang tegas”.<br />
Berdasarkan definisi di atas dapat diuraikan :<br />
1. Himpunan peraturan-peraturan yang mengatur pergaulan hidup masyarakat maksudnya adalah bahwa hukum itu dibuat secara tertulis yang terdiri dari kaedah yang yang mengatur kepentingan-kepentingan masyarakat maupun negara.<br />
2. Dibuat oleh lembaga yang berwenang adalah hukum tersebut dibuat oleh lembaga yang benar-benar diberi amanat untuk membuatnya oleh rakyat asal tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat sehingga masyarakata aman, tentram, tertib dan damai.<br />
3. Bersifat memaksa karena hukum itu dalam penegakannya dapat dipaksakan walaupun masyarakat menolaknya.<br />
4. Berisi perintah dan larangan maksudnya adalah bahwa hukum tersebut adanya sesuatu yang harus dilaksanakan dan sesuatu harus ditinggalkan.<br />
5. Adanya sanksi yang tegas maksudnya adalah hukum tersebut apabila dilanggar maka mendapat sanksi yang langsung dapat diberikan walaupun melalui proses persidangan terlebih dahulu.<br />
Perlu diketahui definisi diatas bersifat positivisme, maksudnya definisi dalam arti hukum positif yaitu hukum yang berlaku dan dibentuk oleh negara atau atas dasar kesepakatan yang diakui juga sebagai undang-undang. <br />
2. Bisnis<br />
Secara harfiah kata bisnis berasal dari istilah Inggris “Business” yang berarti kegiatan usaha. Menurut Richard Burton Simatupang kata bisnis sering diartikan sebagai keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan secara teratur dan terus-menerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan barang-barang atas jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan, dipertukarkan atau disewagunakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan.<br />
Kamus besar Indonesia, menyebutkan “Bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia perdagangan”.<br />
Sehingga bisnis itu secara umum berarti suatu kegiatan dagang, industri, keuangan. Semua kegiatan itu dihubungkan dengan produksi dan pertukaran barang atau jasa dan urusan-urusan keuangan yang bertalian dengan kegiatan-kegiatan ini oleh karena itu, suatu perusahaan dalam salah satu cabang kegiatan atau suatu pengangkutan atau urusan yang dihubungkan dengan kegiatan bisnis itu.<br />
Atau Bisnis adalah semua aktivitas yang melibatkan penyediaan barang dan jasa yang diperlukan dan diinginkan oleh orang lain, tujuannya untuk mendapatkan keuntungan.<br />
Adapun kegiatan bisnis secara umum dapat bedakan 3 bidang usaha yaitu :<br />
1. Bisnis dalama arti kegiatan perdagangan (Commerce), yaitu : keseluruhan kegiatan jual beli yang dilakukan oleh orang-orang dan badan-badan, baik di dalam negeri maupun diluar negeri ataupun antara negara untuk tujuan memperoleh keuntungan. Contoh : Produsen (pabrik), dealer, agen, grosir, toko, dsb.<br />
2. Bisnis dalam arti kegiatan industri (Industry) yaitu kegiatan memperoduksi atau menghasilkan barang-barang yang niilainya lebih berguna dari asalnya. Contoh : Industri perhutanan, perkebunan, pertambangan, penggalian batu, pembuatan gedung, jembatan, pabrik makanan, pakaian, kerajinan, pabrik mesin, dsb.<br />
3. Bisnis dalam arti kegiatan jasa-jasa (Service), yaitu : kegiatan yang menyediakan jasa-jasa yang dilakukan baik oleh orang maupun badan. Contoh : Jasa perhotelan, konsultan, asuransi, pariwisata, pengacara, (lawyer), penilai (Appraisal), akuntan, dll.<br />
Gambaran mengenai kegiatan bisnis dalam definisi tersebut apabila diuraikan lebih lanjut akan tanpak sebagai berikut :<br />
1. Bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan karena dikatakan sebagai suatu pekerjaan , mata pencaharian, bahkan suatu profesi.<br />
2. Bisnis merupakan aktivitas dalam perdagangan<br />
3. Bisnis dilakukan dalam rangka mempeeroleh keuntungan<br />
4. Bisnis dilakukan baik oleh perorangan maupun perusahaan.<br />
3. Hukum Bisnis<br />
Sistem perekonomian dan kegiatan bisnis yang sehat seringkali bergantung pada sistem perdagangan/bisnis/usaha yang sehat sehingga masyarakat membutuhkan seperangkat aturan yang dengan pasti dapat diberlakukan untuk menjamin terjadinya sistem perdagangan/bisnis tersebut.<br />
Aturan-aturan hukum itu dibutuhkan karena :<br />
1. Pihak-pihak yang terlibat dalam persetujuan bisnis itu membutuhkan sesuatu yang lebih daripada sekadar janji serta iktikad baik saja.<br />
2. Adanya kebutuhan untuk menciptkan upaya-upaya hukum yang dapat digunakan seandainya salah satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya, tidak memenuhi janjinya.<br />
Disinilah peran hukum bisnis tersebut.<br />
Istilah hukum bisnis sebagai terjemahan dari istilah “business law”. Hukum Bisnis (Business Law) = hukum yang berkenaan dengan suatu bisnis.<br />
Dengan kata lain hukum binis adalah suatu perangkat kaidah hukum (termasuk enforcement-nya) yang mengatur tentang tatacara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para entrepreneunr dalam risiko tertentu dengan usaha tertentu dengan motif (dari entrepreneur tersebut) adalah untuk mendapatkan keuntungan. (Munir Fuady, 2005 : 2).<br />
Sedangkan menurut DR. Johannes Ibrahim, SH, M.Hum, dkk, dalam bukunya HUKUM BISNIS : dalam persepsi manusia modern, hlm. 27” hukum bisnis adalah seperangkat kaidah-kaidah hukum yang diadakan untuk mengatur serta menyelesaikan pesoalan-pesoalan yang timbul dalam aktivitas antar manusia khususnya dalam bidang perdagangan.<br />
Dari penjelasan-penjelasan diatas, maka dapat dikatakan bahwa hukum bisnis penting/perlu diketahui/dipelajari oleh pelaku ekonomi/bisnis karena setiap aktivitas/kegiatan bisnis selalu diatur oleh hukum. Untuk itu para pelaku bisnis/ekonomi perlu mengetahui/mempelajarinya agar bisnisnya bisa berjalan dengan lancar sehingga tidak melanggar hukum atau melakukan bisnis yang illegal yang menyebabkan kerugian baik pelaku bisnis itu sendiri (produsen) maupun masyarakat (konsumen). Sebab bagaimanapun juga hukum dibuat dengan tujuan untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat agar tertib, aman, tentram dan damai.<br />
C. Fungsi Hukum Bisnis<br />
1. Sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi bisnis,<br />
2. Untuk memahami hak-hak dan kewajibannya dalam praktik bisnis,<br />
3. Agar terwujud watak dan perilaku aktivitas dibidang bisnis yang berkeadilan, wajar, sehat dan dinamis (yang dijamin oleh kepastian hukum). <br />
D. Ruang Lingkup Hukum Bisnis<br />
Secara garis besar yang merupakan ruang lingkup dari hukum bisnis, antara lain sebagai berikut :<br />
1. Kontrak bisnis<br />
2. Bentuk-bentuk badan usaha (PT, CV, Firma)<br />
3. Perusahaan go publik dan pasar modal<br />
4. Jual beli perusahaan<br />
5. Penanaman modal/investasi (PAM/PMDN)<br />
6. Kepailitan dan likuidasi<br />
7. Merger, konsolidasi dan akuisisi<br />
8. Perkreditan dan pembiayaan<br />
9. Jaminan hutang<br />
10. Surat-surat berharga<br />
11. Ketenagakerjaan/perburuhan<br />
12. Hak Kekayaan Intelektual, yaitu Hak Paten (UU No. 14 tahun 2001, Hak Merek UU No. 15 tahun 2001, Hak Cipta (UU No. 1 19 tahun 2002), Perlindungan Varietas Tanaman (UU No. 29 tahun 2000), Rahasia Dagang (UU No. 30 tahun 2000 ), Desain Industri, (UU No. 31 tahun 2000), dan Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (UU No. 32 tahun 2000).<br />
13. Larangan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat<br />
14. Perlindungan konsumen (UU No.8/1999)<br />
15. Keagenan dan distribusi<br />
16. Asuransi (UU No. 2/1992)<br />
17. Perpajakan<br />
18. Penyelesaian sengketa bisnis<br />
19. Bisnis internasional<br />
20. Hukum pengangkutan (dart, laut, udara)<br />
21. Alih Teknologi – perlu perlindungan dan jaminan kepastian hukum bagi pemilik teknologi maupun pengguna teknologi seperti mengenai bentuk dan cara pengalihan teknologi asing ke dalam negeri.<br />
22. Hukum perindustrian/industri pengolahan.<br />
23. Hukum Kegiatan perusahan multinasional (ekspor – inport)<br />
24. Hukum Kegiatan Pertambangan<br />
25. Hukum Perbankan (UU No. 10/1998) dan surat-surat berharga<br />
26. Hukum Real estate/perumahan/bangunan<br />
27. Hukum Perjanjian internasional/perdagangan internasional.<br />
28. Hukum Tindak Pidana Pencucian Uang (UU No. 15 tahun 2002)<br />
E. Sumber Hukum Bisnis<br />
Yang dimaksud dengan sumber hukum bisnis disini adalah dimana kita bia menemukan sumber hukum bisnis itu. Yang mana nantinya sumber hukum tersebut dijadikan sebagai dasar hukum berlakunya hukum yang dipakai dalam menjalankan bisnis tersebut.<br />
Sumber hukum bisnis yang utama/pokok (1338 ayat 1 KUHPerdata) adalah :<br />
• Asas kontrak (perjanjian) itu sendiri yang menjadi sumber hukum utama, dimana masing-masing pihak terikat untuk tunduk kepada kontrak yang telah disepakati. (kontrak yg dibuat diberlakukan sama dgn UU)<br />
• Asas kebebasan berkontrak, dimana para pihak bebas untuk membuat dan menentukan isi dari kontrak yang mereka sepakati. <br />
Secara umum sumber hukum bisnis (sumber hukum perundangan) tersebut adalah :<br />
1. Hukum Perdata (KUHPerdata)<br />
2. Hukum Dagang (KUHDagang)<br />
3. Hukum Publik (pidana Ekonomi/KUHPidana)<br />
4. Peraturan Perundang-undangan diluar KUHPerdata, KUHPidana, KUHDagang<br />
Atau menurut Munir Fuady, sumber-sumber hukum bisnis adalah :<br />
1. Perundang-undangan<br />
2. Perjanjian<br />
3. Traktat<br />
4. Jurisprudensi<br />
5. Kebiasaan<br />
6. Pendapat sarjana hukum (doktrin)<br />
Hukum Perdata (KUHPerdata), misalnya hukum perjanjian (kontrak), hak-hak kebendaan, sebagai sumber terjadinya bisnis.<br />
Hukum Publik (Pidana Ekonomi/Bisnis), misalnya kejahatan-kejahatan di bidang ekonomi/bisnis : Penyeludupan, illegal logging, korupsi, dll<br />
Hukum Dagang (KUH Dagang), misalnya kewajiban pembukuan, perusahaan persekutuan (Firma, CV), asuransi, pengangkutan, surat berharga, pedagang perantara, keagenan/distributor, dll).<br />
Peraturan perundang-undangan diluar KUHPerdata dan KUHDagang, misalnya kepailitan, perlindungan konsumen, anti monopoli/persaingan tidak sehat, penanaman modal (PMA/PMDN), pasar modal (go public), Perseroan Terbatas, likuidasi, akuisisi, merger, pembiayaan, hak kekayaan intelektual (cipta, merek, paten), penyelesaian sengketa bisnis/arbitrase, perdagangan intenasional (WTO)mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-80926743212662552472011-04-10T05:09:00.001-07:002011-04-10T05:09:29.580-07:00tugas softskill manajemen penjualan 3Perilaku Konsumen Ditinjau Berdasarkan Pengaruh Kepribadian<br />
January 8th, 2011 • Related • Filed Under <br />
Bab I<br />
Pendahuluan<br />
Perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Focus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang. Selain itu, ada beberapa pengertian perilaku konsumen menurut para ahli, antara lain :<br />
Menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan.<br />
Menurut Loudon dan Della Bitta (1993) adalah: “Consumer behavior may be defined as the decision process and physical activity individuals engage in when evaluating, acquiring, using, or disposing of goods and services”. Dapat dijelaskan perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik individu-individu yang semuanya ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, menggunakan, atau mengabaikan barang-barang dan jasa-jasa.<br />
Menurut Ebert dan Griffin (1995) consumer behavior dijelaskan sebagai: “the various facets of the decision of the decision process by which customers come to purchase and consume a product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi.<br />
Ada dua wujud konsumen yaitu :<br />
1. Personal Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri.<br />
2. Organizational Consumer : konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut.<br />
Berdasarkan landasan teori, ada dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :<br />
A. Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku konsumen. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku.<br />
B. Faktor internal merupakan faktor yang termasuk adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu.<br />
Tujuan Penelitian<br />
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang perilaku konsumen berdasarkan pengaruh kepribadian.<br />
Bab II<br />
Pembahasan<br />
2.1 Tipe–Tipe dan Sifat Perilaku Konsumen<br />
Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai berikut :<br />
a. Budget Allocation (Pengalokasian biaya)<br />
Pilihan konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.<br />
b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)<br />
Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.<br />
c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)<br />
Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam melakukan proses pembelian.<br />
d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)<br />
Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.<br />
Sifat dari perilaku konsumen yaitu :<br />
1. Consumer Behavior Is Dynamic<br />
Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-inovasi secara berkala untuk meraih<br />
konsumennya.<br />
2. Consumer Behavior Involves Interactions<br />
Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen.<br />
3. Consumer Behavior Involves Exchange<br />
Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.<br />
2.2 Definisi Kepribadian<br />
Pengertian kepribadian secara umum adalah suatu karakteristik (tampilan) psikologi internal konsumen yang menentukan dan mempengaruhi secara konsisten bagaimana seseorang merespon terhadap lingkungannya. Kepribadian dalam bidang pemasaran memiliki arti sebagai respon yang konsisten terhadap pengaruh lingkungan.<br />
2.3 Sifat Kepribadian<br />
• Kepribadian merefleksikan perbedaan individu.<br />
• Bertahan lama dan konsisten.<br />
• Dapat berubah.<br />
2.4 Teori Kepribadian<br />
a. Freudian Theory adalah teori tentang kebutuhan atau dorongan yang tidak disadari menjadi motivasi manusia.<br />
b. Neo Freudian Personality Theory adalah teori yang membahas antara lain :<br />
– Hubungan sosial yang menjadi dasar pembentukan kepribadian.<br />
– Pendekatan kuantitatif yg menunjukkan bahwa perilaku ditentukan oleh sekumpulan atribut psikologis.<br />
c. Trait Theory (Atibut) adalah teori mengenai penekanan kepada karakteristik psikologis.<br />
2.5 Keputusan Konsumen<br />
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga. Beberapa penelitian terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan dalam siklus hidup psikologis. Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya. Pekerjaan mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu. Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pemilihan produk. Situasi ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan uang). Gaya hidup seseorang adalah pola hidup di dunia yang diekspresikan oleh<br />
kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang. Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang berada dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna dalam menganalisa perilaku konsumen. Bila jenis-jenis kepribadian dapat diklasifikasikan dan memiliki korelasi yang kuat antara jenis-jenis kepribadian tersebut dengan berbagai pilihan produk atau merek.<br />
Menurut Kotler (1997) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian, anatara lain:<br />
1. Pengenalan Masalah merupakan faktor terpenting dalam melakukan proses pembelian, dimana pembeli akan mengenali suatu masalah atau kebutuhan.<br />
2. Pencarian informasi. Seorang selalu mempunyai minat atau dorongan untuk mencari informasi. Apabila dorongan tersebut kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia maka konsumen akan bersedia untuk membelinya.<br />
3. Evaluasi Alternatif Konsumen akan mempunyai pilihan yang tepat dan membuat pilihan alternatif secara teliti terhadap produk yang akan dibelinya.<br />
4. Keputusan Pembeli<br />
Setelah konsumen mempunyai evaluasi alternatif maka konsumen akan membuat keputusan untuk membeli. Penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan merek di antara beberapa merek yang tersedia.<br />
BAB III<br />
Kesimpulan<br />
Dari penulisan diatas dapat disimpulkan bahwa kepribadian sebagai suatu karakteristik (tampilan) psikologi internal konsumen yang menentukan dan mempengaruhi secara konsisten bagaimana seseorang merespon terhadap lingkungannya. Meskipun kepribadian cenderung bersifat konsisten dan bertahan lama, tetapi dapat berubah dengan tiba -tiba sebagai respon terhadap berbagai peristiwa hidup yang utama maupun secara berangsur-angsur dari waktu ke waktu. Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Setelah konsumen mempunyai evaluasi alternatif maka konsumen akan membuat keputusan untuk membeli. Penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan merek di antara beberapa merek yang tersedia.mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-48290194009180907102011-04-10T04:59:00.001-07:002011-04-10T04:59:06.293-07:00tugas softskill manajemen penjualan 2<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CNext%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
p
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0in;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0in;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> <br />
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">ALOKASI</span></b><b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">BERDASARKAN</span></b><b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">PEMBELI</span></b><b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">.</span></b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Satu masalah yang paling sulit dalam pengalokasian penjuaaalan adaaalah masalah banyaknya waktu untuk menjual kepada <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">pembeli</span></b> yang berbeda. Dapat dikatakan waktu yang diperlukan untuk melayani calaon konsumen lebih banyak dari pada yang dipergunakan untuk melayani <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">pembeli</span></b> yang ada. Kalau waktu yang digunakan oleh wiraniaga dianggap tidak efektif, maka <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> tersebut dapat dilakukan melalui pos. Tugas permulaan yang dilakukan oleh wiraniaga memang sering tidak efisien ataupun tidak efektif.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Dalam pengalokasian <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">kegiatan</span></b> <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> ini yang penting bagi manajer adalah berapa waktu yang diperlukan sampai terjadi transaksi dan siapa pembelinya.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Pembeli</span></b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> dapat dikelompokkan ke dalam beberapa golongan :</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">Pembeli</span></b> rumah tangga</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">Pembeli</span></b> individual</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">pembeli</span></b> industri</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● Pedagang</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● Pemerintah </span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Salah satu cara ukuran dalam pengalokasian <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> adalah dengan mengukur antara frekuensi kunjungan wiraniaga dengan tingkat penjuaaalan yang akan dicapai.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">ALOKASI</span></b><b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">BERDASARKAN</span></b><b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> PRODUK.</span></b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Dalam perusahaan-perusahaan multi produk (menawarkan berbagai macam produk). Merupakan kesulitan apabila seorang wiraniaga harus menangani promosi dan <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> beberapa jenis produk, tetapi apabila menggunakan banyak wiraniaga, yang perlu dipertimbangkan adalah kemungkinan akan berkurangnya laba yang direncanakan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Oleh karena itu, kebijakan manajer <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> perlu dibahas bersama dengan manajer produk sehingga didapat kesesuaian program kerja antara <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> dan produksi.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Dua model optimasi antara jumlah wiraniaga dan laba yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan, yaitu :</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">1.</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Optimasi yang tidak terbatas, artinya dapat diterapkan jumlah wiraniaaga yang fleksibel</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">2.</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Optimasi yang terbatas, artinya dapat diterapkan jumlah wiraniaga yang tetap.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">ALOKASI</span></b><b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> DENGAN JUMLAH WIRANIAGA FLEKSIBEL</span></b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Sumber-sumber yang dipunyai perusahaan dapat dikatakan fleksibel,, jika harus menentukan tidak hanya jumlah wiraniaga yang harus dialokasikan ke masing-masing daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b>, tetapi juga besarnya anggaran penjuaaalan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Satu faktor yang penting dari model optimasi yang tidak dibatasi ini adalah bahwa keputusan tentang jumlah wiraniaga di daerah penjuaalan tertentu tidak mempengaruhi keputusan-keputusan di daerah lainnya Jumlah wiraniaga yang optimal pada masing-masing daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> , menunjukkan pula tingkat optimal untuk perusahaan secara keseluruhan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">ALOKASI</span></b><b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> DENGAN JUMLAH WIRANIAGA TETAP</span></b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Tugas manajemen <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> adalah mendapatkan cara terbaik untuk mengalokasikan wiraniaga ke setiap daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b>.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Adanya batasan jumlah wiraniaga berarti bahwa keputusan-keputusan pada satu daerah penjuaalan, tidak dapat dipisahkan dari keputusan-keputusan untuk daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> yang lain, karena tambahan seorang wiraniaga di satu daerah penjuaalan, akan mengurangi seorang wiraniaga di daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> lainnya.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Dengan demikian kondisi marjinalnya dapat diteentukan dengan rumus :</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> ∆ laba</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Nilai mutlak dari : -------------- = k</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> ∆ wiraniaga</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">■ jika nilai k besar, tambahan laba dapat diperoleh dengan menambah wiraniaga</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">■ jika nilai k kecil, jumlah wiraniaga tidak penting.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">■ jika nilai k nol, maka jumlah wiraniaga tidak berpengaruh.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">■ jika nilai k negatif, maka laba daapat ditingkatkan dengan mengurangi jumlah wiraniaga.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Jadi nilai k harus lebih besar dari nol.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Tugas manajer adalah mengalokasikan jumlah wiraniaga ke masing-masing daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> sampai laba marjinalnya sama untuk setiap daerah. Dapat dilakukan dengan metode matematis atau dengan cara coba-coba. Adapun cara coba-coba daapat dilakukan sebagai berikut :</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 39.75pt; text-align: justify; text-indent: -21.75pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">1.</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Mengalokasikan seluruh wiraniaga ke daerah-daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> sesuai keinginan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 39.75pt; text-align: justify; text-indent: -21.75pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">2.</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Menentukan laba marjinal untuk masing-masing daerahpenjualan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 39.75pt; text-align: justify; text-indent: -21.75pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">3.</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Memindahkan seorang wiraniaga dari daerah yang marjinal <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> kecil ke daerah yang marjinalnya besar.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 39.75pt; text-align: justify; text-indent: -21.75pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">4.</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Mengulangi kembali tahap 2 dan 3 sampai laba marjinal sama atau hampir sama untuk seluruh daerah penjuaalan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="color: #1f497d; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">ANALISIS </span></b><b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">PENJUALAN</span></b><b><span style="color: #1f497d; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">.</span></b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Sumber-sumber Bahan Masukan Analisis </span></b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Dapat digunakan berbagai macam dokumen :</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● Laporan <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> : laporan <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> dalam jumlah dan nilai uangnya pada tiap daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b>.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● Invoice <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> : dalam invoice <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> tercantum tanggal, nama dan alamt <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">pembeli</span></b>, jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> baik jumlah unit dan nilai uangnya, jangka waktu kredit <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b>, cara pembayaran, diskonto harga, cara dan biaya pengiriman barang, dan nama wiraniaga/manajer penjuaaalan yang mendapatkan pesanan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● Laporan kunjungan wiraniaga : dalam laporan ni tercantum nama dan alamat pelanggan, nama pejabat yang dikunjungi, produk yang dipresentasikan, kebutuhan pelanggan, jumlah pesanan produk.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● Laporan pengeluaran wiraniaga : termasuk dalam laporan adalah pengeluaran harian untuk perjalanan, penginapan, uang makan, menjamu pelanggan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● Laporan khusus tiap pelanggan : daalam laporan ini tercantum nama dan alamat pelanggan, jumlah kunjungan rata-rata manajer penjuaaalan tiap bulan atau tiap tahun, jumlah pesanan rata-rata dalam periode waktu tertentu.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● Laporan riset pasar : tercantum mengenai perkiraan pangsa pasar, pengaruh strategi pemasaran terhadap permintaan produk.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Analisis <span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">Penjualan</span> Total</span></b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> . </span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Setiap <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">kegiatan</span></b> analisis <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> dimulai dengan menganalisis jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> total. Salah satu fokus analisis penjuaaalan total adalah perkembangan <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> selama beberapa masa ( bulan, tahun ) beurutan ( naik, turun, stabil ). Analisis dilakukan terhadap perkembangan <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> dalam satuan produk dan uang.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Dengan analisis jumlah penjuaalan toal, manajer penjuaalan juga daapat menganalisis trend perkembangan pangsa pasar yang dikuasai perusahaannya. </span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Analisis Jumlah <span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">Penjualan</span> Tiap Daerah <span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">Penjualan</span></span></b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Dengan merinci jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> total menjadi <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> daerah-daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b>, manajer <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> dapat melihat kinerja masing-masing daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b>. Salah satu tolok ukur kinerja daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> adalah perbandingan antara jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> nyata yang mereka hasilkan tiap masa tertentu, dengan kuota jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b>.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Analisis Jumlah <span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">Penjualan</span> Wiraniaga.</span></b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Analisis jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> total, dapat dirinci menjadi analisis <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> tiap wiraniaga. Di samping untuk mendapatkan gambaaran kinerja perushaan secara keseluruhan, juga dapat digunakan untuk mendapat gambaran jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> atau kinerja setiap wiraniaga.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Tolok ukurnya adalah kebrhasilan mencapai atau lebih tinggi dari kuota yang dialokasikan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Analisis Penjuaalan Tiap Seri Peoduk.</span></b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Analisis tiap seri produk untuk mengetahui peranan setiap seri produk atas kontribusinya terhadap jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b>. Produk atau seri produk yang besar sumbangannya terhadap jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> besar diasebut produk </span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">“ primadona “</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Analisis <span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">Penjualan</span> Pelanggan</span></b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Tiap pelanggan mmpunyai peranan yang berbeda dalam menyumbang jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> produk dan keuntungan. Dalam dnia bisnis juga dikenal pelanggan primadona, pelanggan menengah dan pelanggan biasa. Walupun hubungan dengan seluruh pelanggan harus dipelihara, namun pembinaan hubungan dengan pelanggan primadona harus diistimewakan. Potongan harga, jadwal pengiriman barang, syarat pembayaran dan layanan purna jual kepada mereka hendaknya diusahakan prima.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Analisis <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> kepada pelanggan daapat dilakukan secara keseluruhan maupun seri demi seri produk. </span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">MANAJEMEN WAKTU</span></b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Manajemen waktu merupakan salah satu topik penting yang diberikan pada pelatihan tenaga penjual. Manajemen waktu ini setidaknya meliputi dua bidang yaitu :</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Bagaimana meliput (Cover) teritori/wilayah.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Mencari jalan untuk menghemat waktu tanpa mengabaikan keefektifan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Untuk meliput wilayah para tenaga penjual harus mengatur rute dan jadwal perjalanan. Penentuan rute merupakan salah satu cara yang dapat menghemat waktu. Terdapat beberapa aturan dasar menentukan rute perjalanan yaitu :</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Route should be circular</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Route should never cross itself</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Same route should not be used to go to and from a customer</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Customers in neighboring areas should be visited in sequence</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Untuk menjaga agar tidak memboroskan waktu maka semua aktifitas harus diperhatikan oleh tenaga penjual. Beberapa tindakan yang akan memboroskan waktu harus dihindari seperti :</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">1. Telephone interruptions</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">2. Drop-in visitors</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">3. Lack of self-discipline</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">4. Crises</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">5. Meetings</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">6. Lack of objectives, priorities & deadlines</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">7. Indecision and Procrastination</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">8. Attempting too much at once</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">9. Leaving tasks unfinished</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">10. Unclear communication</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div>mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-85610000922403096582011-04-10T04:58:00.003-07:002011-04-10T04:58:27.886-07:00tugas softskill manajemen penjualan 2<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CNext%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
p
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0in;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0in;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> <br />
<div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">ALOKASI</span></b><b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">BERDASARKAN</span></b><b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">PEMBELI</span></b><b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">.</span></b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Satu masalah yang paling sulit dalam pengalokasian penjuaaalan adaaalah masalah banyaknya waktu untuk menjual kepada <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">pembeli</span></b> yang berbeda. Dapat dikatakan waktu yang diperlukan untuk melayani calaon konsumen lebih banyak dari pada yang dipergunakan untuk melayani <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">pembeli</span></b> yang ada. Kalau waktu yang digunakan oleh wiraniaga dianggap tidak efektif, maka <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> tersebut dapat dilakukan melalui pos. Tugas permulaan yang dilakukan oleh wiraniaga memang sering tidak efisien ataupun tidak efektif.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Dalam pengalokasian <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">kegiatan</span></b> <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> ini yang penting bagi manajer adalah berapa waktu yang diperlukan sampai terjadi transaksi dan siapa pembelinya.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Pembeli</span></b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> dapat dikelompokkan ke dalam beberapa golongan :</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">Pembeli</span></b> rumah tangga</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">Pembeli</span></b> individual</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">pembeli</span></b> industri</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● Pedagang</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● Pemerintah </span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Salah satu cara ukuran dalam pengalokasian <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> adalah dengan mengukur antara frekuensi kunjungan wiraniaga dengan tingkat penjuaaalan yang akan dicapai.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">ALOKASI</span></b><b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> </span></b><b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(153, 255, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">BERDASARKAN</span></b><b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> PRODUK.</span></b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Dalam perusahaan-perusahaan multi produk (menawarkan berbagai macam produk). Merupakan kesulitan apabila seorang wiraniaga harus menangani promosi dan <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> beberapa jenis produk, tetapi apabila menggunakan banyak wiraniaga, yang perlu dipertimbangkan adalah kemungkinan akan berkurangnya laba yang direncanakan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Oleh karena itu, kebijakan manajer <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> perlu dibahas bersama dengan manajer produk sehingga didapat kesesuaian program kerja antara <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> dan produksi.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Dua model optimasi antara jumlah wiraniaga dan laba yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan, yaitu :</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">1.</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Optimasi yang tidak terbatas, artinya dapat diterapkan jumlah wiraniaaga yang fleksibel</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 49.5pt; text-align: justify; text-indent: -31.5pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">2.</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Optimasi yang terbatas, artinya dapat diterapkan jumlah wiraniaga yang tetap.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">ALOKASI</span></b><b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> DENGAN JUMLAH WIRANIAGA FLEKSIBEL</span></b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Sumber-sumber yang dipunyai perusahaan dapat dikatakan fleksibel,, jika harus menentukan tidak hanya jumlah wiraniaga yang harus dialokasikan ke masing-masing daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b>, tetapi juga besarnya anggaran penjuaaalan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Satu faktor yang penting dari model optimasi yang tidak dibatasi ini adalah bahwa keputusan tentang jumlah wiraniaga di daerah penjuaalan tertentu tidak mempengaruhi keputusan-keputusan di daerah lainnya Jumlah wiraniaga yang optimal pada masing-masing daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> , menunjukkan pula tingkat optimal untuk perusahaan secara keseluruhan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 153, 153) none repeat scroll 0% 0%; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">ALOKASI</span></b><b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> DENGAN JUMLAH WIRANIAGA TETAP</span></b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Tugas manajemen <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> adalah mendapatkan cara terbaik untuk mengalokasikan wiraniaga ke setiap daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b>.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Adanya batasan jumlah wiraniaga berarti bahwa keputusan-keputusan pada satu daerah penjuaalan, tidak dapat dipisahkan dari keputusan-keputusan untuk daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> yang lain, karena tambahan seorang wiraniaga di satu daerah penjuaalan, akan mengurangi seorang wiraniaga di daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> lainnya.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Dengan demikian kondisi marjinalnya dapat diteentukan dengan rumus :</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> ∆ laba</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Nilai mutlak dari : -------------- = k</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> ∆ wiraniaga</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">■ jika nilai k besar, tambahan laba dapat diperoleh dengan menambah wiraniaga</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">■ jika nilai k kecil, jumlah wiraniaga tidak penting.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">■ jika nilai k nol, maka jumlah wiraniaga tidak berpengaruh.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">■ jika nilai k negatif, maka laba daapat ditingkatkan dengan mengurangi jumlah wiraniaga.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Jadi nilai k harus lebih besar dari nol.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Tugas manajer adalah mengalokasikan jumlah wiraniaga ke masing-masing daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> sampai laba marjinalnya sama untuk setiap daerah. Dapat dilakukan dengan metode matematis atau dengan cara coba-coba. Adapun cara coba-coba daapat dilakukan sebagai berikut :</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 39.75pt; text-align: justify; text-indent: -21.75pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">1.</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Mengalokasikan seluruh wiraniaga ke daerah-daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> sesuai keinginan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 39.75pt; text-align: justify; text-indent: -21.75pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">2.</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Menentukan laba marjinal untuk masing-masing daerahpenjualan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 39.75pt; text-align: justify; text-indent: -21.75pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">3.</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Memindahkan seorang wiraniaga dari daerah yang marjinal <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> kecil ke daerah yang marjinalnya besar.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 39.75pt; text-align: justify; text-indent: -21.75pt;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">4.</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Mengulangi kembali tahap 2 dan 3 sampai laba marjinal sama atau hampir sama untuk seluruh daerah penjuaalan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="color: #1f497d; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">ANALISIS </span></b><b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">PENJUALAN</span></b><b><span style="color: #1f497d; font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">.</span></b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Sumber-sumber Bahan Masukan Analisis </span></b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Dapat digunakan berbagai macam dokumen :</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● Laporan <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> : laporan <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> dalam jumlah dan nilai uangnya pada tiap daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b>.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● Invoice <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> : dalam invoice <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> tercantum tanggal, nama dan alamt <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 102, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">pembeli</span></b>, jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> baik jumlah unit dan nilai uangnya, jangka waktu kredit <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b>, cara pembayaran, diskonto harga, cara dan biaya pengiriman barang, dan nama wiraniaga/manajer penjuaaalan yang mendapatkan pesanan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● Laporan kunjungan wiraniaga : dalam laporan ni tercantum nama dan alamat pelanggan, nama pejabat yang dikunjungi, produk yang dipresentasikan, kebutuhan pelanggan, jumlah pesanan produk.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● Laporan pengeluaran wiraniaga : termasuk dalam laporan adalah pengeluaran harian untuk perjalanan, penginapan, uang makan, menjamu pelanggan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● Laporan khusus tiap pelanggan : daalam laporan ini tercantum nama dan alamat pelanggan, jumlah kunjungan rata-rata manajer penjuaaalan tiap bulan atau tiap tahun, jumlah pesanan rata-rata dalam periode waktu tertentu.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">● Laporan riset pasar : tercantum mengenai perkiraan pangsa pasar, pengaruh strategi pemasaran terhadap permintaan produk.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Analisis <span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">Penjualan</span> Total</span></b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> . </span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Setiap <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(255, 255, 102) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">kegiatan</span></b> analisis <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> dimulai dengan menganalisis jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> total. Salah satu fokus analisis penjuaaalan total adalah perkembangan <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> selama beberapa masa ( bulan, tahun ) beurutan ( naik, turun, stabil ). Analisis dilakukan terhadap perkembangan <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> dalam satuan produk dan uang.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Dengan analisis jumlah penjuaalan toal, manajer penjuaalan juga daapat menganalisis trend perkembangan pangsa pasar yang dikuasai perusahaannya. </span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Analisis Jumlah <span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">Penjualan</span> Tiap Daerah <span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">Penjualan</span></span></b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Dengan merinci jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> total menjadi <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> daerah-daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b>, manajer <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> dapat melihat kinerja masing-masing daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b>. Salah satu tolok ukur kinerja daerah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> adalah perbandingan antara jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> nyata yang mereka hasilkan tiap masa tertentu, dengan kuota jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b>.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Analisis Jumlah <span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">Penjualan</span> Wiraniaga.</span></b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Analisis jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> total, dapat dirinci menjadi analisis <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> tiap wiraniaga. Di samping untuk mendapatkan gambaaran kinerja perushaan secara keseluruhan, juga dapat digunakan untuk mendapat gambaran jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> atau kinerja setiap wiraniaga.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Tolok ukurnya adalah kebrhasilan mencapai atau lebih tinggi dari kuota yang dialokasikan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Analisis Penjuaalan Tiap Seri Peoduk.</span></b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Analisis tiap seri produk untuk mengetahui peranan setiap seri produk atas kontribusinya terhadap jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b>. Produk atau seri produk yang besar sumbangannya terhadap jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> besar diasebut produk </span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">“ primadona “</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">Analisis <span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">Penjualan</span> Pelanggan</span></b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;">.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Tiap pelanggan mmpunyai peranan yang berbeda dalam menyumbang jumlah <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> produk dan keuntungan. Dalam dnia bisnis juga dikenal pelanggan primadona, pelanggan menengah dan pelanggan biasa. Walupun hubungan dengan seluruh pelanggan harus dipelihara, namun pembinaan hubungan dengan pelanggan primadona harus diistimewakan. Potongan harga, jadwal pengiriman barang, syarat pembayaran dan layanan purna jual kepada mereka hendaknya diusahakan prima.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; letter-spacing: 1pt; line-height: 150%;"> Analisis <b><span style="-moz-background-clip: border; -moz-background-inline-policy: continuous; -moz-background-origin: padding; background: rgb(160, 255, 255) none repeat scroll 0% 0%; color: black;">penjualan</span></b> kepada pelanggan daapat dilakukan secara keseluruhan maupun seri demi seri produk. </span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><b><span style="color: #632423; font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">MANAJEMEN WAKTU</span></b><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;"> Manajemen waktu merupakan salah satu topik penting yang diberikan pada pelatihan tenaga penjual. Manajemen waktu ini setidaknya meliputi dua bidang yaitu :</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Bagaimana meliput (Cover) teritori/wilayah.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Mencari jalan untuk menghemat waktu tanpa mengabaikan keefektifan.</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Untuk meliput wilayah para tenaga penjual harus mengatur rute dan jadwal perjalanan. Penentuan rute merupakan salah satu cara yang dapat menghemat waktu. Terdapat beberapa aturan dasar menentukan rute perjalanan yaitu :</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Route should be circular</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Route should never cross itself</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Same route should not be used to go to and from a customer</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;">-</span><span style="font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"><span style="font-size: 7pt; line-height: 150%;"> </span></span><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Customers in neighboring areas should be visited in sequence</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">Untuk menjaga agar tidak memboroskan waktu maka semua aktifitas harus diperhatikan oleh tenaga penjual. Beberapa tindakan yang akan memboroskan waktu harus dihindari seperti :</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">1. Telephone interruptions</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">2. Drop-in visitors</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">3. Lack of self-discipline</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">4. Crises</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">5. Meetings</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">6. Lack of objectives, priorities & deadlines</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">7. Indecision and Procrastination</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">8. Attempting too much at once</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">9. Leaving tasks unfinished</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 150%;">10. Unclear communication</span><span style="font-size: 11pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div>mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-91598159437194737312011-04-10T04:45:00.001-07:002011-04-10T04:45:33.751-07:00tugas softskill manajemen penjualan 1<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CNext%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C02%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CNext%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C02%5Cclip_editdata.mso" rel="Edit-Time-Data"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:230894534;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-14131896 90750000 931791400 352477500 -1091372766 441886564 467173670 419069958 183651724 1218720726;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:Wingdings;}
@list l1
{mso-list-id:673846260;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1255952756 945736384 -521624574 1683100758 1907813504 -1547658860 869959880 155200794 -827806122 -2035540834;}
@list l2
{mso-list-id:891310821;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-321735648 -684805666 238070166 -1940119318 510432372 -1561844340 -407370562 1725879100 448286292 1733986064;}
@list l2:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:Wingdings;}
@list l3
{mso-list-id:978610029;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:867202912 430473392 1197519772 7265800 -1945446742 -1275068416 1821005910 1243930200 1896402252 1906354964;}
@list l3:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:Wingdings;}
@list l4
{mso-list-id:1041130625;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-966493350 -1306752768 831816268 757264016 -935266900 1369971900 -838982922 -1305602628 750257190 1576413772;}
@list l4:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:Wingdings;}
@list l5
{mso-list-id:1094783172;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-472343752 1582963346 -1235687156 744240570 -1364036052 -639088448 1303051292 1686408220 -1949383564 976359372;}
@list l5:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:Wingdings;}
@list l6
{mso-list-id:1102068336;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1210232352 -1518292552 1276139842 -1442677368 1011890226 1763975338 -1751717838 1278141510 -721798322 -1788339110;}
@list l6:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:Wingdings;}
@list l7
{mso-list-id:1202940243;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-333970476 425618308 904429108 176853542 1712475020 -1446901428 -222421600 -472892816 1585344622 -1071712284;}
@list l7:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:Wingdings;}
@list l8
{mso-list-id:1283539741;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:140938252 985677492 302443004 -312473696 -888389218 -1380540048 -527791584 2021524104 -2021069156 2007553134;}
@list l9
{mso-list-id:1443766699;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1198372006 999561298 1903873066 397810996 -1045665850 -1798813668 -392102250 1205608138 -2067081318 -1154589416;}
@list l9:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:Wingdings;}
@list l10
{mso-list-id:1564179015;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:2123810072 -1352923308 -1857248390 521836900 821176016 1221105698 -504875006 783324194 1155584332 -286499566;}
@list l11
{mso-list-id:1607076803;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1314866620 1656494938 -1285941216 -210480132 1329338414 392713770 -363420358 375443542 409521970 1411662138;}
@list l11:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:Wingdings;}
@list l12
{mso-list-id:1715078532;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1804298200 -1246322234 -1393553688 373449136 704534472 584210710 698521520 -1576786568 -682956816 1963476016;}
@list l12:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:Wingdings;}
@list l13
{mso-list-id:1715763617;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1237829576 1177857612 693121936 -2052293306 2064835884 1560591560 -264758918 -1023224216 -21695696 535088170;}
@list l13:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:Wingdings;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: center;"><span style="font-family: Arial;">PENJUALAN<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><br />
</div><ul style="margin-top: 0in;" type="square"><li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Adalah ilmu/seni mempengaruhi orang lain agar mau membeli barang/jasa yang ditawarkan oleh penjual. <o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Sedangkan penjualan tatap muka lebih mengacu pada interaksi antar individu, ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai dan mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan. <o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: Arial;">PENJUALAN TATAP MUKA<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><br />
</div><ul style="margin-top: 0in;" type="square"><li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Banyak dilakukan oleh artis, pengacara, politikus dsb.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Pada umumnya orang yang langsung berhubungan dengan pembeli dan menawarkan barang/jasa disebut wiraniaga atau pramuniaga (salesman/salesgirl).<o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: Arial;">JENIS-JENIS WIRANIAGA<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><br />
</div><ul style="margin-top: 0in;" type="square"><li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Merchandising Salesman : tidak hanya menjual tatapi juga membantu penyalur dalam mempromosikan produknya. Dia juga bertanggung jawab atas persediaan barang dan membantu periklanan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Tugas Merchandising Salesman disebut Trade Selling yaitu penjualan yang menitikberatkan melalui penyalur dari pada ke pembeli akhir.<o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: Arial;">JENIS-JENIS WIRANIAGA<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><br />
</div><ul style="margin-top: 0in;" type="square"><li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Detailman: tidak melakukan penjualan secara langsung. Contohnya perusahaan obat yang memperkenalkan dan membujuk para dokter agar menggunakan produksinya.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Tugas Detailman disebut Missionary Salling yaitu mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Sales Engineer: penjual yang juga memberikan latihan dan demonstrasi secara teknis tentang barang yang dijual. Seperti barang instalasi, komponen, bahan mentah dsb.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Tugas Sales Engineer disebut Technical Selling yaitu memberi saran dan nasehat atas cara penggunaan atau pemasangan barang yang dijual <o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Pioneer Product Salesman: tugasnya membuka daerah/segmen pasar baru untuk produk baru. <o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Tugas Pioneer Product Salesman disebut New Business Selling yaitu membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadi pembeli. Tugas ini banyak digunakan perusahaan Asuransi.<o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: Arial;">PERAN WIRANIAGA<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><br />
</div><ul style="margin-top: 0in;" type="square"><li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Penjamin penjualan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Pencipta kekayaan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Mata rantai pembeli dan penjual (komunikator).<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Media bahan keterangan umpan balik (feed-back).<o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: Arial;">LINGKUNGAN PEMASARAN<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><br />
</div><ul style="margin-top: 0in;" type="square"><li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Lingkungan Terkendali/Marketing Mix: Produk, Harga, Distribusi, Promosi.<o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><br />
</div><ul style="margin-top: 0in;" type="square"><li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Lingkungan Tak Terkendali:<o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal"><br />
</div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Lingkungan Sosial Budaya. Dalam bisnis peran wanita seimbang dengan pria.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Lingkungan Ekonomi. Inflasi dan pajak dapat mempengaruhi daya beli masyarakat<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Situasi Bisnis. Persaingan Usaha.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Lingkungan Politik & Hukum. Keabsahan produk yang ditawarkan secara hukum. Tidak menyimpang dari peraturan perlindungan konsumen.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Sumber dan Tujuan Perusahaan. Manager penjualan tidak memiliki kemampuan besar dalam pengambilan keputusan sumber dan tujuan perusahaan.<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="2" width="84"></td> </tr>
<tr> <td></td> <td><img height="146" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Next/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/02/clip_image002.jpg" v:shapes="_x0000_s1026" width="200" /></td> </tr>
</tbody></table></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><br />
<div class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">MANAJEMEN PENJUALAN<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><span style="font-family: Arial;">Adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program-program kontak tatap muka, termasuk pengalokasian, penarikan, pemilihan, pelatihan dan pemotivasian yang dirancang untuk mencapai tujuan penjualan perusahaan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">PROMOTIONAL MIX<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><ul style="margin-top: 0in;" type="square"><li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Adalah kombinasi dari alat-alat promosi yaitu periklanan, penjualan tatap muka, promosi penjualan dan publisitas yang dirancang untuk menjual barang dan jasa.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Periklanan dirancang untuk menumbuhkan kesadaran akan golongan produk dan untuk memberi tahu konsumen tentang segi-segi produk.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Penjualan tatap muka membantu menjawab pertanyaan konsumen dan memberi peluang untuk membujuk calon pembeli agar bersedia membeli.<o:p></o:p></span></li>
</ul><ul style="margin-top: 0in;" type="square"><li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Promosi penjualan dengan teknik pemberian kupon potongan harga digunakan untuk menarik calon pembeli agar segera melakukan pembelian di toko-toko eceran.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Publisitas membantu masyarakat dalam menumbuhkan kesadaran akan keberadaan produk dan perusahaan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Pada umumnya perusahaan menggunakan semua alat promosi yang ada, tapi penekanannya berbeda. <o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><table align="left" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr> <td height="14" width="48"></td> </tr>
<tr> <td></td> <td><img height="152" src="file:///C:/DOCUME%7E1/Next/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/02/clip_image004.jpg" v:shapes="_x0000_s1027" width="200" /></td> </tr>
</tbody></table></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><br />
<div class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">CALON PEMBELI/PASAR<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><br />
</div><ul style="margin-top: 0in;" type="square"><li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Adalah orang atau sekelompok orang yang mempunyai potensi untuk melakukan pembelian.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Potensi tersebut berupa kebutuhan, daya beli dan kemampuan membeli, kemauan membeli.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Mungkin calon pembeli belum memiliki kemauan, maka tugas penjual adalah menciptakan kemauan membeli tersebut. <o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Ada tiga calon pembeli:<o:p></o:p></span></div><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Calon Pemakai (User).<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Calon Pengambil Keputusan (Decider).<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Calon Pembeli (Buyer).<o:p></o:p></span></li>
</ol><ul style="margin-top: 0in;" type="square"><li class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Bila beberapa orang memiliki pengaruh terhadap suatu pembelian, maka penjual harus memperhatikan beberapa orang tersebut.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span lang="IN" style="font-family: Arial;">Contoh: Kepala Bagian Produksi memutuskan</span><span lang="IN" style="font-family: Arial;"> </span><span style="font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">TENAGA PENJUALAN<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><ul style="margin-top: 0in;" type="square"><li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Agar dapat diciptakan suatu bentuk kelompok penjualan yang berukuran optimal dipandang dari segi profitabilitas maka, perlu diperhatikan beberapa kriteria di awah ini.<o:p></o:p></span></li>
</ul><ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="1"><li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Hasil harus dapat diukur, dengan jalan apapun.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Jumlah beban pekerjaan perorangan harus sejauh mungkin disamakan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal"><span style="font-family: Arial;">Pengupahan harus didasarkan atas pembayaran terhadap pekerjaan yang telah dilakukan dan bukan dikaitkan dengan turun naiknya hasil penjualan wilayah.<o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-22746014612811222262010-11-24T02:45:00.001-08:002010-11-24T02:45:43.292-08:00tugas kwh ke 3<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1026"/> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <o:shapelayout v:ext="edit"> <o:idmap v:ext="edit" data="1"/> </o:shapelayout></xml><![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Jeanet Vina Claudia</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">2DD03</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">32209144</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">TUGAS SOFTSKILL</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dari usaha anda buatlah</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Rencana keuangan dari usaha yang akan anda dirikan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Bentuk kepemilikannya</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Rencana pemasarannya</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">JAWAB</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span>a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Rencana keuangan yang akan saya buat adalah dengan mengembangkan modal yang kami miliki agar semakin tinggi keuntungan yang kami dapatkan . Karena apabila perputaran modal usaha berputar lambat maka tingkat pengembaliannya akan sedikit dan tidak menguntungkan perusahaan</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span>b.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Bentuk kepemilikannya sendiri saya ingin rencanakan kepememilikan bersama. Karena apabila melakukan joint dalam suatu perusahaan modal akan semakin besar dan untung yang didapat semakin besar. Selain itu juga nama perusahaan biasanya bias langsung booming . </span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span>c.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Cara pemasaran yang akan saya lakukan adalah pemberian diskon untuk penjualan awal. Agar menarik minat dan perhatian konsumen saya akan membuat kemasan untuk usaha saya dengan semenarik mungkin. Mungkin saya akan membuat stand-stand pameran di event-event tertentu agar produk usaha saya akan semakin dikenal banyak masyarakat.</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-26223649289606675492010-11-24T02:44:00.001-08:002010-11-24T02:44:23.992-08:00tugas kwh ke 2<!--[if !mso]> <style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves>false</w:TrackMoves> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Jeanet Vina Claudia</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">2DD03</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">32209144</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">TUGAS SOFTSKILL</span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoListParagraph" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Dari usaha yang akan anda dirikan identifikasilah kebutuhan SDM bagi usaha anda. Meliputi keahliannya, pendidikannya serta pengalaman kerjanya. Jelaskan pula metode recruitment yang anda gunakan<span> </span>?</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Jawab : Menurut saya, di lihat dari usaha yang akan saya dirikan adalah usaha handycraft , maka<span> </span>tenaga kerja yang saya gunakan adalah tenaga kerja yang terampil. Untuk bagian produksinya saya tidak begitu menilai dari segi pendidikan, tetapi yang saya lihat hanyalah dari sisi keterampilan dan keahliannya dibidang kerajinan tangan. Tetapi apabila untuk bagian pemasaran ,keuangan dan bagian administrasinya ,saya harus menyeoleksi Dari tingkat pendidikan yang ia miliki. Karena tingkat pendidikan sangat berpengaruh dalam keahlian ini. Juga dilihat dari sisi pengalamnnya agar usaha yang saya jalankan dapat berkembang pesat karna memilikji karyawan yang kreativ dan inovatif juga pintar dan ahli dibidangnya masing-masing.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 0.5in; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Masih dari usaha yang akan anda dirikan, susunlah perencanaan bentuk organisasinya. Gambarkan juga struktur organisasinya!</span></div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><img height="336" src="file:///C:/DOCUME%7E1/generous/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.gif" width="579" /></span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"></span></div>mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-10852652205002812272010-11-24T02:42:00.000-08:002010-11-24T02:42:48.490-08:00tugas tulisan kwh<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Hyperlink"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Normal (Web)"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" /> <style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="root"><b><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">JEANET VINA CLAUDIA</span></b></div><div class="root"><b><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">2DD03</span></b></div><div class="root"><b><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">32209144 </span></b></div><div class="root"><br />
</div><div class="root"><br />
</div><div class="root"><b><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Ciri-ciri wirausaha yang berhasil:</span></b></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: black;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Memiliki visi dan tujuan yang jelas.Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannyaTidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Bertanggungjawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang. Tanggung jawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga <a href="http://wapedia.mobi/id/Moral"><span style="color: black;">moral</span></a> kepada berbagai pihak.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Komitmen pada berbagai pihak.</span></li>
<li class="MsoNormal" style="color: black;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dijalankan, antara lain kepada: para pelanggan, <a href="http://wapedia.mobi/id/Pemerintah"><span style="color: black;">pemerintah</span></a>, pemasok, serta masyarakat luas.</span></li>
</ul><h3><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt;">Sikap wirausaha</span></h3><div class="root"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Dari daftar ciri dan sifat watak seorang wirausahawan di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:</span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: black;"><strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-weight: normal;">Disiplin</span></strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"></span></li>
</ul><div class="root"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan meraih keberhasilan. Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut akan dapat tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.</span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: black;"><strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-weight: normal;">Komitmen Tinggi</span></strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"></span></li>
</ul><div class="root"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita, harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah konsumen, dan sebagainya.Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadapkonsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.</span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: black;"><strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-weight: normal;">Jujur</span></strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"></span></li>
</ul><div class="root"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan olehwirausahawan.</span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: black;"><strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-weight: normal;">Kreatif dan Inovatif</span></strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"></span></li>
</ul><div class="root"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.</span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: black;"><strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-weight: normal;">Mandiri</span></strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"></span></li>
</ul><div class="root"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalammengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan usahanya.</span></div><ul type="disc"><li class="MsoNormal" style="color: black;"><strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-weight: normal;">Realistis</span></strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"></span></li>
</ul><div class="root"><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/ sumbang saran yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis</span></div><div class="root"><br />
</div><div class="root"><br />
</div><div class="root"><br />
</div><div class="root"><br />
</div><div class="root"><b><span style="color: black; font-family: "Arial","sans-serif";">PENGUSAHA ADALAH PEMIMPIN</span></b></div><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Gaya</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> kepemimpinan situasional dapat diterapkan guna meningkatkan kinerja karyawan. Memang banyak konsep gaya kepemimpinan, mulai dari konsep klasik sampai teori modern, yaitu teori situasional yang disampaikan Hersey and Blancard.</span><br />
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Teori ini merupakan penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan teori yang ada sebelumnya. Dasarnya pemimpin melakukan diagnosis situasi untuk memilih gaya kepemimpinan yang paling efektif.</span><br />
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Tingkat kematangan karyawan (maturity), diartikan sebagai tingkat kemampuan karyawan untuk bertanggung jawab dan mengarahkan perilakunya dalam bentuk kemauan. Berdasarkan tingkat kematanganya, menurut Hersey and Blancard ada empat jenis karyawan, yaitu: (1) karyawaan yang tidak mampu dan tidak mau, (2) karyawaan yang tidak mampu, tetapi mau, (3) karyawaan yang mampu, tetapi tidak mau, (4) karyawaan yang mampu dan mau. Ada empat respon kepemimpinan dalam mengelola kinerja berdasarkan tingkat kematangan karyawan, yaitu mengarahkan, melatih, menggalang partisipasi dan mendelegasikan.</span><br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Mengarahkan (<i>directing</i>) </span></strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"></span><br />
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Gaya</span><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"> kepemimpinan yang mengarahkan, merupakan respon kepemimpinan yang perlu dilakukan oleh manajer pada kondisi karyawan lemah dalam kemampuan, minat dan komitmenya. Sementara itu, organisasi menghendaki penyelesaian tugas-tugas yang tinggi. Dalam situasi seperti ini Hersey and Blancard menyarankan agar manajer memainkan peran <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">directive </span></em>yang tinggi, memberi saran bagaimana menyelesaikan tugas-tugas itu, dengan terus intens berhubungan sosial dan komunikasi dengan bawahannya.</span><br />
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pertama pemimpin harus mencari tahu mengapa orang tersebut tidak termotivasi, kemudian mencari tahu dimana keterbatasannya. Dengan demikian pemimpin harus member arahan dalam penyelesaian tugas dengan terus menumbuhkan motivasi dan optimismenya.</span><br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Melatih (<i>coaching</i>)</span></strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
Pada kondisi karyawan menghadapi kesulitan menyelesaikan tugas-tugas, takut untuk mencoba melakukannya, manajer juga harus memproporsikan struktur tugas sesuai kemampuan dan tanggung jawab karyawan.</span><br />
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Oleh karena itu, pemimpin hendaknya menghabiskan waktu mendengarkan dan menasihati, dan membantu karyawan untuk memperoleh keterampilan yang diperlukan melalui metode pembinaan.</span><br />
<br />
<strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Partisipasi (<i>participation</i>)</span></strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
Gaya kepemimpinan partisipasi, adalah respon manajer yang harus diperankan ketika karyawan memiliki tingkat kemampuan yang cukup, tetapi tidak memiliki kemauan untuk melakukan tanggung jawab. Hal ini bisa dikarenakan rendahnya etos kerja atau ketidakyakinan mereka untuk melakukan tugas/tangung jawab. Dalam kasus ini pemimpin perlu membuka komunikasi dua arah dan secara aktif mendegarkan dan mengapresiasi usaha-usaha yang dilakukan para karyawan, sehingga bawahan merasa dirinya penting dan senang menyelesaikan tugas.</span><br />
<br />
<div class="MsoNormal"><strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Mendelegasikan (<i>delegating</i>)</span></strong><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><br />
Selanjutnya, untuk tingkat karyawan dengan kemampuan dan kemauan yang tinggi, maka gaya kepemimpinan yang sesuai adalah gaya “delegasi”. Dengan gaya delegasi ini pimpinan sedikit memberi pengarahan maupun dukungan, karena dianggap sudah mampu dan mau melaksanakan tugas/tanggung jawabnya. Mereka diperkenankan untuk melaksanakan sendiri dan memutuskannya tentang bagaimana, kapan dan dimana pekerjaan mereka harus dilaksanakan. Pada gaya delegasi ini tidak terlalu diperlukan komunikasi dua arah, cukup memberikan untuk terus berkembang saja dengan terus diawasi.<span style="color: black;"></span></span></div><div class="root"><br />
</div><div class="root"><br />
</div>mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6788115575659957389.post-37428492178938734242010-10-10T04:56:00.000-07:002010-10-10T04:58:26.365-07:00tugas softskill kewirausahaan<meta content="text/html; charset=utf-8" http-equiv="Content-Type"></meta><meta content="Word.Document" name="ProgId"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Generator"></meta><meta content="Microsoft Word 12" name="Originator"></meta><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cgenerous%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cgenerous%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5Cgenerous%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1107304683 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter
{mso-style-priority:99;
mso-style-link:"Footer Char";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
tab-stops:center 3.25in right 6.5in;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
p
{mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0in;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0in;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
span.FooterChar
{mso-style-name:"Footer Char";
mso-style-priority:99;
mso-style-unhide:no;
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:Footer;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.0in 1.0in 1.0in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]> <style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin-top:0in;
mso-para-margin-right:0in;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}
</style> <![endif]--> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">JEANET VINA CLAUDIA<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">32209144<span> </span><o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">2DD03<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">1. Jelaskan peranan kewirausahaan bagi pembangunan ekonomi suatu negara! Jelaskan pula bagaimana peranan kewirausahaan bagi pembangunan di Indonesia ! <o:p></o:p></span></b></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Para wirausaha memiliki peran utama dalam pembangunan ekonomi. Mereka sebagai seorang individu maupun melalui perusahaannya telah berbuat sesuatu yang inovatif dan secara kreatif membongkar struktur pasar yang ada. Di samping itu mereka juga memberikan kontribusi dalam penciptaan lapangan kerja, peningkatan produktivitas dan daya saing, serta melakukan pembentukan industri baru.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Pentingnya kewirausahaan di negara berkembang dijelaskan oleh Sameekha Desai (2009) bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara penciptaan wirausahawan dengan pembangunan ekonomi di negara-negara tersebut, di mana di negara maju kewirausahaan bahkan telah menghasilkan kemakmuran. Dalam beberapa tahun terkahir, beberapa pakar telah mengenalkan upaya untuk mengatasi kesenjangan kapasitas kewirausahaan dalam inovasi dan pertumbuhan serta kontribusinya pada kemakmuran dan kesejahteraan ekonomi.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Menurut hasil penelitian seorang ilmuwan Amerika Serikat (AS), David McClelland, suatu negara dapat dikatakan makmur, minimal harus memiliki jumlah wirausahawan sebanyak dua persen dari jumlah populasi penduduknya. Di Indonesia saat ini jumlah pelaku usaha di mencapai lebih dari 40 juta unit usaha atau sekitar 17 persen dari total populasi. Namun, jumlah ini belum selaras dengan peran kewirausahaan yang sesungguhnya. Hal ini dikarenakan sebagian besar usaha mereka menurut Rhenald Kasali (2010) adalah usaha yang dikelola secara asal-asalan, sekadar bisa menghidupi, dan sangat informal.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Berdasarkan keikutserataan Indonesia dalam survey Global Entrepreneurship Monitor (GEM) tahun 2006, jumlah wirausaha di Indonesia adalah sebesar 19,3 % dari jumlah total penduduk dewasa. Namun dalam kurva-U Total Entrepreneurial Activity (TEA) Index dalam survey tersebut, Indonesia di posisikan sebagai negara dengan kondisi jumlah wirausaha yang besar namun dengan pendapatan perkapita tergolong kecil. Dalam laporan GEM juga disebutkan bahwa kewirausahan pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam kewirausahaan atas dasar merespon peluang <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">(opportunity entrepreneurship) </span></em>dan kewirausahaan yang didasarkan atas kebutuhan untuk hidup <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">(necessity entrepreneurship).</span></em><o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Memperhatikan kondisi tersebut, maka dapat diduga bahwa sebagian besar wirausaha kita adalah mereka yang tergolong sebagai <em><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">necessity entrepreneurship. </span></em>Oleh karenanya, diperlukan adanya kebijakan maupun iklim yang dapat mendorong kesempatan berusaha bagi setiap orang yang merintis usaha.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">2. Uraikan jenis usaha yang akan anda jalankan ! uraikan juga alasan mengapa anda memilih jenis usaha tersebut !<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Berbicara tentang Handycraft (Kerajinan Tangan) tidak terlepas dari keterampilan seseorang dalam membuat sesuatu produk yang tidak menggunakan mesin atau peralatan bantu modern dan biasanya melakukan kegiatan terbatas kepada ruang lingkup rumahan. Jika sudah menggunakan mesin dan alat bantu modern serta melakukan kegiatannya dalam lingkup bangunan pabrik, maka tidak lagi disebut Handycraft tetapi sudah merupakan Produk Industri Kecil Kerajinan. Memang melihat bentuknya keduanya adalah Produk Kerajinan, namun yang membedakan adalah proses pembuatannya yaitu dengan tangan atau dengan bantuan mesin. Kapasitas produksi Kerajinan Tangan tidak sebanyak Kerajinan yang menggunakan mesin, hal ini dapat dilihat ketika keduanya melakukan produksi masal.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Handycraft (Kerajinan Tangan) dahulu biasanya dilakukan oleh Kaum Perempuan dalam mengisi waktu luang, yang terkenal hingga sekarang Kerajinan Tangan Sulaman (setelah melalui bantuan mesin dikenal dengan Bordiran). Kaum Perempuan jaman dulu juga sudah mengenal Kerajinan Batik Tulis, kini beralih fungsi sebagai Industri Batik dengan jumlah produksi yang bisa dipacu dengan bantuan beragam mesin/peralatan modern.Banyak Kerajinan Tangan yang dikenal hingga kini, semua itu merupakan asset Produk Etnik yang biasanya mempunyai sejarah dan berkaitan dengan adat dan budaya daerah itu sendiri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Ironis jika saat ini, Kerajinan Tangan tidak dilestarikan dan dikembangkan, baik dilingkungan Sekolah maupun lingkungan masyarakat. Bukan rahasia lagi bahwa Kerajinan Tangan merupakan juga olah kesabaran dan olah mencintai produk sendiri, yang sebenarnya sangat dibuttuhkan dalam situasi seperti sekarang. Melakukan aktivitas keterampilan tangan merupakan juga teraphy kesehatan Bathin dan Lahiriah, dengan melakukan aktivitas seperti itu dipastikan kita terbiasa dengan Sabar dan kesabaran merupakan modal awal dalam menangkis Penyakit Stress.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Kita juga terkadang prihatin dengan keadaan sekarang yang cenderung kurangnya perhatian terhadap Kerajinan Tangan (Handycraft), hal ini bisa jadi merupakan awal dari tidak memahaminya mamfaat lain dari kegiatan melakukan aktivitas di biadang Kerajinan Tangan. Sudah banyak yang diketahui berapa banyak Kerajinan Tangan Produk Negeri sendiri, namun semakin waktu berlalu semakin banyak orang yang tidak kepedulian terhadap Kerajinan Tangan. saja karena Handycraft bukan suatu Kebutuhan Sembilan Bahan Pokok, namun lebih disebabkan karena kini sudah terbiasa dengan Jaman Instan. Kita lebih banyak berpikir praktis, lebih baik tinggal membeli ketimbang berpikir untuk membuatnya sendiri, apalagi kesibukan dari waktu ke waktu semakin banyak orang memilih aktivitas yang lain. Padahal jika kita menggunakan sedikit waktu luang untuk melakukan aktivitas dalam kerajinan tangan, setidaknya ada waktu represing yang besar mamfaatnya bagi diri kita. Represing yang mempunyai mamfaat ganda yang bisa dilakukan sendiri dan terkadang tanpa banyak dana. Sangat berbeda dengan Represing Instan yang banyak ditawarkan orang, disamping memerlukan biaya banyak juga lebih cenderung kepada jasa saja. Tidak seperti melakukan kegiatan / aktivitas dalam Kerajinan Tangan yang mamfaat gandanya adalah terciptanya Produk Buatan tangan sendiri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Perkembangan Handycraft boleh dibilang biasa-biasa saja, sempat menjadi booming bagi usaha handycraft ketika ekonomi negeri kita belum tercekal dengan Krisis Moneter.Saat ini, booming itu masih ditunggu-tunggu. Dengan harapan suatu saat seluruh masyaraakat Indonesia memiliki rasa kecintaan yang sama terhadap Produk Kerajinan termasuk Kerajinan Tangan hasil negeri sendiri. Selama masyarakat level diatas mampu, masih mengualti Produk Bangsa Asing, maka dapat dipastikan perkembangan usaha Kerajinan Tangan akan berjalan apa adanya alias perkembangannya berjalan lamban. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Antara Mamfaat yang dapat kita miliki adalah juga berdampak terhadap perkembangan usaha Handycraft. Dengan makin banyaknya orang yang melakukan kegiatan/aktivitas kerajinan tangan, sudah dipastikan berkembangnya produksi kerajinan tangan dengan berbagai jenis dan keragaman yang memberikan peluang pemasaran produksi Handycraft. Dengan banyak pilihan , maka bukan mustahil akan berkembangan usaha jasa dan usaha produksi dari Kerajinan itu sendiri. Diatas telah disinggung tentang mamfaat bagi pelaku atau pengrajin kerajinan tangan dalam teraphy kesehatan bathin dan lahiriah, disamping itu dengan adanya usaha semacam ini akan memberi mamfaat mamfaat ganda lainnya, seperti peningkatan income/penghasilan yang muaranya kepada peningkatan indeks daya bermasyarakat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Indeks daya beli Masyarakat pengrajin yang berusaha dibidang Kerajinan Tangan (Handycraft) secara perlahan akan memunculkan daerah sentra kerajinan yang pada akhirnya merupakan asset daerah. Sentra-sentra semacam ini banyak contoh yang kita liha seperti Sentra Batik di daerah Trusmi Kabupaten Cirebon, Sentra Rotan di Plumbon Kabupaten Cirebon serta sentra-sentra kerajinan didaerah lain seperti Yogyakarta dan Bali yang lebih dikenal hingga ke mancanegara.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Menyimak hal itu semakin jelas perlunya Pembinaan dan Penyuluhan terhadap masyarakat tentang perlunya memulai kembali menghidupkan Kerajinan Tangan.Peran Pemerintah melalui Instansi terkait sangat diperlukan dalam Ruang Gerak bagi Pengrajin, karena hanya dengan memulai dari Pihak Pemerintah maka bisa dipastikan geliat perkembangan Kerajinan Tangan akan cepat tercapai.Disamping itu seluruh komponen yang ada di masyarakat juga harus turut mengibarkan kepedulian terhadap Perkembangan Kerajinan Tangan (Handycraft), dari sinilah akan terjadi sinergi yang baik dalam menggeliatkan Produk Kerajinan Tangan. Harus diyakini benar bahwa Kerajinan Produk Negeri sendiri tidak akan kalah bersaing dengan Produk Kerajinan Negara lain. Sudah kita pahami benar bahwa Negeri kita kaya akan adat dan budaya bangsa, kaya akan sejarah bangsa dan sarat akan keragaman yang dimiliki karena Negara kita adalah Negara Panca Sila. Keragaman adat dan Budaya akan banyak melahirkan keragaman jenis Kerajinan Tangan (Handycraft) yang bisa dikembangkan dan diperluas pangsa pasarnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Dengan uraian diatas, kita semakin yakin akan mamfaat Handycraft yang bisa kita rasakan. Banyak sekali Produk Kerajinan Tanganyang bersifat Produk Fungsional yang sangat menarik dan tidak kalah dengan produk negara lain. Jika kita mau merubah dan mengembalikan kepada niatan untuk bangkit dari kesulitan ekonomi, maka membangkitnnya dari seluruh komponen termasuk Kerajinan Tangan (Handycraft).Memang tidak mudah, tetapi jika kita sadari sepenuhnya. Maka perubahan peningkatan ekonomi rakyat, perkembangan indeks daya beli, bukan hanya harapan semata, Kita adalah bangsa yang kaya akan adat dan kebudayaan yang menjadi pondasi kuat dalam penciptaan produk-produk berorien pasar dan mampu mendongkrak nilai jual. Produk Handycraft adalah juga produk yang mempunyai daya jual dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai Produk Cinderamata Indonesia yang berdaya saing.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Jadi sampai kapan kit akan memulai bersama-sama untuk bangkit dan memulai perubahan ? Kalau tidak dari sekarang, maka dikha generasi mendatang anak cucu kita semakin mencintai Produk Instan Produknya Bangsa Lain. Menjadi konsumtif dari Produk Luar yang akan berdampak kepada terhambatnya perkembangan Produk Handycraft negeri sendiri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 10pt; line-height: 150%;">Mudah-mudahan dengan uraian diatas, kita semakin mencintai Produk sendiri, semakin bersemangat untuk melakukan aktivitas yang dapat memberikan mamfaat, dan yang terpenting Perkembangan Handycraft Indonesia tidak mungkin maju jika kita sendiri belum memperdulikannya.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div>mybloghttp://www.blogger.com/profile/03683879610553600295noreply@blogger.com0