Minggu, 10 Oktober 2010

tugas softskill kewirausahaan


JEANET VINA CLAUDIA
32209144              
2DD03

1. Jelaskan peranan kewirausahaan bagi pembangunan ekonomi suatu negara! Jelaskan pula bagaimana peranan kewirausahaan bagi pembangunan di Indonesia !
Para wirausaha memiliki peran utama dalam pembangunan ekonomi. Mereka sebagai seorang individu maupun melalui perusahaannya telah berbuat sesuatu yang inovatif dan secara kreatif membongkar struktur pasar yang ada. Di samping itu mereka juga memberikan kontribusi dalam penciptaan lapangan kerja, peningkatan produktivitas dan daya saing, serta melakukan pembentukan industri baru.
Pentingnya kewirausahaan di negara berkembang dijelaskan oleh Sameekha Desai (2009) bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara penciptaan wirausahawan dengan pembangunan ekonomi di negara-negara tersebut, di mana di negara maju kewirausahaan bahkan telah menghasilkan kemakmuran. Dalam beberapa tahun terkahir, beberapa pakar telah mengenalkan upaya untuk mengatasi kesenjangan kapasitas kewirausahaan dalam inovasi dan pertumbuhan serta kontribusinya pada kemakmuran dan kesejahteraan ekonomi.
Menurut hasil penelitian seorang ilmuwan Amerika Serikat (AS), David McClelland, suatu negara dapat dikatakan makmur, minimal harus memiliki jumlah wirausahawan sebanyak dua persen dari jumlah populasi penduduknya. Di Indonesia saat ini jumlah pelaku usaha di mencapai lebih dari 40 juta unit usaha atau sekitar 17 persen dari total populasi. Namun, jumlah ini belum selaras dengan peran kewirausahaan yang sesungguhnya. Hal ini dikarenakan sebagian besar usaha mereka menurut Rhenald Kasali (2010) adalah usaha yang dikelola secara asal-asalan, sekadar bisa menghidupi, dan sangat informal.
Berdasarkan keikutserataan Indonesia dalam survey Global Entrepreneurship Monitor (GEM) tahun 2006, jumlah wirausaha di Indonesia adalah sebesar 19,3 % dari jumlah total penduduk dewasa. Namun dalam kurva-U Total Entrepreneurial Activity (TEA) Index dalam survey tersebut, Indonesia di posisikan sebagai negara dengan kondisi jumlah wirausaha yang besar namun dengan pendapatan perkapita tergolong kecil. Dalam laporan GEM juga disebutkan bahwa kewirausahan pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam kewirausahaan atas dasar merespon peluang (opportunity entrepreneurship) dan kewirausahaan yang didasarkan atas kebutuhan untuk hidup (necessity entrepreneurship).
Memperhatikan kondisi tersebut, maka dapat diduga bahwa sebagian besar wirausaha kita adalah mereka yang tergolong sebagai necessity entrepreneurship. Oleh karenanya, diperlukan adanya kebijakan maupun iklim yang dapat mendorong kesempatan berusaha bagi setiap orang yang merintis usaha.
2. Uraikan jenis usaha yang akan anda jalankan ! uraikan juga alasan mengapa anda memilih jenis usaha tersebut !
Berbicara tentang Handycraft (Kerajinan Tangan) tidak terlepas dari keterampilan seseorang dalam membuat sesuatu produk yang tidak menggunakan mesin atau peralatan bantu modern dan biasanya melakukan kegiatan terbatas kepada ruang lingkup rumahan. Jika sudah menggunakan mesin dan alat bantu modern serta melakukan kegiatannya dalam lingkup bangunan pabrik, maka tidak lagi disebut Handycraft tetapi sudah merupakan Produk Industri Kecil Kerajinan. Memang melihat bentuknya keduanya adalah Produk Kerajinan, namun yang membedakan adalah proses pembuatannya yaitu dengan tangan atau dengan bantuan mesin. Kapasitas produksi Kerajinan Tangan tidak sebanyak Kerajinan yang menggunakan mesin, hal ini dapat dilihat ketika keduanya melakukan produksi masal.
Handycraft (Kerajinan Tangan) dahulu biasanya dilakukan oleh Kaum Perempuan dalam mengisi waktu luang, yang terkenal hingga sekarang Kerajinan Tangan Sulaman (setelah melalui bantuan mesin dikenal dengan Bordiran). Kaum Perempuan jaman dulu juga sudah mengenal Kerajinan Batik Tulis, kini beralih fungsi sebagai Industri Batik dengan jumlah produksi yang bisa dipacu dengan bantuan beragam mesin/peralatan modern.Banyak Kerajinan Tangan yang dikenal hingga kini, semua itu merupakan asset Produk Etnik yang biasanya mempunyai sejarah dan berkaitan dengan adat dan budaya daerah itu sendiri.
Ironis jika saat ini, Kerajinan Tangan tidak dilestarikan dan dikembangkan, baik dilingkungan Sekolah maupun lingkungan masyarakat. Bukan rahasia lagi bahwa Kerajinan Tangan merupakan juga olah kesabaran dan olah mencintai produk sendiri, yang sebenarnya sangat dibuttuhkan dalam situasi seperti sekarang. Melakukan aktivitas keterampilan tangan merupakan juga teraphy kesehatan Bathin dan Lahiriah, dengan melakukan aktivitas seperti itu dipastikan kita terbiasa dengan Sabar dan kesabaran merupakan modal awal dalam menangkis Penyakit Stress.
Kita juga terkadang prihatin dengan keadaan sekarang yang cenderung kurangnya perhatian terhadap Kerajinan Tangan (Handycraft), hal ini bisa jadi merupakan awal dari tidak memahaminya mamfaat lain dari kegiatan melakukan aktivitas di biadang Kerajinan Tangan. Sudah banyak yang diketahui berapa banyak Kerajinan Tangan Produk Negeri sendiri, namun semakin waktu berlalu semakin banyak orang yang tidak kepedulian terhadap Kerajinan Tangan. saja karena Handycraft bukan suatu Kebutuhan Sembilan Bahan Pokok, namun lebih disebabkan karena kini sudah terbiasa dengan Jaman Instan. Kita lebih banyak berpikir praktis, lebih baik tinggal membeli ketimbang berpikir untuk membuatnya sendiri, apalagi kesibukan dari waktu ke waktu semakin banyak orang memilih aktivitas yang lain. Padahal jika kita menggunakan sedikit waktu luang untuk melakukan aktivitas dalam kerajinan tangan, setidaknya ada waktu represing yang besar mamfaatnya bagi diri kita. Represing yang mempunyai mamfaat ganda yang bisa dilakukan sendiri dan terkadang tanpa banyak dana. Sangat berbeda dengan Represing Instan yang banyak ditawarkan orang, disamping memerlukan biaya banyak juga lebih cenderung kepada jasa saja. Tidak seperti melakukan kegiatan / aktivitas dalam Kerajinan Tangan yang mamfaat gandanya adalah terciptanya Produk Buatan tangan sendiri.
Perkembangan Handycraft boleh dibilang biasa-biasa saja, sempat menjadi booming bagi usaha handycraft ketika ekonomi negeri kita belum tercekal dengan Krisis Moneter.Saat ini, booming itu masih ditunggu-tunggu. Dengan harapan suatu saat seluruh masyaraakat Indonesia memiliki rasa kecintaan yang sama terhadap Produk Kerajinan termasuk Kerajinan Tangan hasil negeri sendiri. Selama masyarakat level diatas mampu, masih mengualti Produk Bangsa Asing, maka dapat dipastikan perkembangan usaha Kerajinan Tangan akan berjalan apa adanya alias perkembangannya berjalan lamban.
Antara Mamfaat yang dapat kita miliki adalah juga berdampak terhadap perkembangan usaha Handycraft. Dengan makin banyaknya orang yang melakukan kegiatan/aktivitas kerajinan tangan, sudah dipastikan berkembangnya produksi kerajinan tangan dengan berbagai jenis dan keragaman yang memberikan peluang pemasaran produksi Handycraft. Dengan banyak pilihan , maka bukan mustahil akan berkembangan usaha jasa dan usaha produksi dari Kerajinan itu sendiri. Diatas telah disinggung tentang mamfaat bagi pelaku atau pengrajin kerajinan tangan dalam teraphy kesehatan bathin dan lahiriah, disamping itu dengan adanya usaha semacam ini akan memberi mamfaat mamfaat ganda lainnya, seperti peningkatan income/penghasilan yang muaranya kepada peningkatan indeks daya bermasyarakat.
Indeks daya beli Masyarakat pengrajin yang berusaha dibidang Kerajinan Tangan (Handycraft) secara perlahan akan memunculkan daerah sentra kerajinan yang pada akhirnya merupakan asset daerah. Sentra-sentra semacam ini banyak contoh yang kita liha seperti Sentra Batik di daerah Trusmi Kabupaten Cirebon, Sentra Rotan di Plumbon Kabupaten Cirebon serta sentra-sentra kerajinan didaerah lain seperti Yogyakarta dan Bali yang lebih dikenal hingga ke mancanegara.
Menyimak hal itu semakin jelas perlunya Pembinaan dan Penyuluhan terhadap masyarakat tentang perlunya memulai kembali menghidupkan Kerajinan Tangan.Peran Pemerintah melalui Instansi terkait sangat diperlukan dalam Ruang Gerak bagi Pengrajin, karena hanya dengan memulai dari Pihak Pemerintah maka bisa dipastikan geliat perkembangan Kerajinan Tangan akan cepat tercapai.Disamping itu seluruh komponen yang ada di masyarakat juga harus turut mengibarkan kepedulian terhadap Perkembangan Kerajinan Tangan (Handycraft), dari sinilah akan terjadi sinergi yang baik dalam menggeliatkan Produk Kerajinan Tangan. Harus diyakini benar bahwa Kerajinan Produk Negeri sendiri tidak akan kalah bersaing dengan Produk Kerajinan Negara lain. Sudah kita pahami benar bahwa Negeri kita kaya akan adat dan budaya bangsa, kaya akan sejarah bangsa dan sarat akan keragaman yang dimiliki karena Negara kita adalah Negara Panca Sila. Keragaman adat dan Budaya akan banyak melahirkan keragaman jenis Kerajinan Tangan (Handycraft) yang bisa dikembangkan dan diperluas pangsa pasarnya.
Dengan uraian diatas, kita semakin yakin akan mamfaat Handycraft yang bisa kita rasakan. Banyak sekali Produk Kerajinan Tanganyang bersifat Produk Fungsional yang sangat menarik dan tidak kalah dengan produk negara lain. Jika kita mau merubah dan mengembalikan kepada niatan untuk bangkit dari kesulitan ekonomi, maka membangkitnnya dari seluruh komponen termasuk Kerajinan Tangan (Handycraft).Memang tidak mudah, tetapi jika kita sadari sepenuhnya. Maka perubahan peningkatan ekonomi rakyat, perkembangan indeks daya beli, bukan hanya harapan semata, Kita adalah bangsa yang kaya akan adat dan kebudayaan yang menjadi pondasi kuat dalam penciptaan produk-produk berorien pasar dan mampu mendongkrak nilai jual. Produk Handycraft adalah juga produk yang mempunyai daya jual dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai Produk Cinderamata Indonesia yang berdaya saing.
Jadi sampai kapan kit akan memulai bersama-sama untuk bangkit dan memulai perubahan ? Kalau tidak dari sekarang, maka dikha generasi mendatang anak cucu kita semakin mencintai Produk Instan Produknya Bangsa Lain. Menjadi konsumtif dari Produk Luar yang akan berdampak kepada terhambatnya perkembangan Produk Handycraft negeri sendiri.
Mudah-mudahan dengan uraian diatas, kita semakin mencintai Produk sendiri, semakin bersemangat untuk melakukan aktivitas yang dapat memberikan mamfaat, dan yang terpenting Perkembangan Handycraft Indonesia tidak mungkin maju jika kita sendiri belum memperdulikannya.




my new blog

hihihihihihi